EPILOGUE

786 127 60
                                        

7 years later

"Mbak? Saya boleh duduk disini nggak? Rame banget soalnya. Mbaknya sendirian, 'kan?" Aku menghentikan kegiatan membacaku, memerhatikan seorang wanita seusiaku yang kedua matanya sembab dengan baju yang berantakan tengah memegang satu cone gelato.

"E-eh iya..nggak masalah," aku tersenyum.

"Ngejar target baca, mbak?" tanya perempuan itu lagi.

Aku menggeleng sambil tertawa kecil, "Nggak, kok. Novel biasa, rekomendasi dari pacar saya."

Kemudian ia diam. Dan aku ikut diam. "Pacar saya bangsat, mbak." Ia tertawa miris. "Mantan maksudnya. He cheated on me," ungkapnya tanpa kutanya.

"I feel so sorry for you, really," aku tersenyum tulus. "You deserve someone better than him, anyway."

"Thank you," ia tersenyum sambil mengusap air matanya.

Kemudian hening kembali.

"Hey.."

Aku menutup bukuku, "Iya?"

"Do you believe in fate?" tanyanya tiba-tiba.

Aku diam saja. "I know it's creepy, but just answer it, please." lanjutnya lagi.

"Well," aku menggantungkan kalimatku. "I do."

"How so?"

"Because," aku tersenyum. "I met this man."

"This man?"

"This man." ulangku mantap.

Dan kemudian aku menceritakan kisah tentang seorang lelaki yang sangat aku cintai.

⭕⭕⭕

Author's POV

"Sayang kamu dimana? Aku kejebak macet," ucap seseorang lelaki dengan nada panik di sebuah sambungan telepon.

"Sayang-sayang tai kuda, mending aku pacarin Driver Uber yang nganter aku kesini tadi," Rianna menjawab dengan nada kesal. "Aku udah di bandara, lah. Pesawatku bentar lagi boarding."

"Maaf ya, tadi ada rapat mendadak."  ucap Lelaki itu merasa bersalah. "I'll make it up to you kalo kamu udah di Jakarta."

"Kamu mah kebiasaan," Rianna masih kesal. "Untung nggak ketinggalan pesawat."

"Maaf ya, aku bener-bener lupa hari ini kamu berangkat ke Thailand." lelaki itu meminta maaf sekali lagi. "Safe flight, ya? Pulang janji aku yang jemput."

"Kamu mah janji terus," Rianna tertawa kecil. "Eh..eh, ada bule ganteng, nih."

"Adrianna," lelaki itu terdengar kesal.

"Bercanda-bercanda," Rianna tersenyum pada dirinya sendiri. "Eh udah, ya, panggilan boarding, nih."

"Okay, safe flight, ya. Love you," jawab lelaki itu.

"Love you," Rianna memasang muka sedih, "I'll see you in week."

"Aku udah kangen." Balas lelaki itu, serius.

"Kesini makanya," Rianna tertawa kecil.

"Beneran, nih? Aku kesana sekarang, ya?"

"Males. Nganter aku ke bandara aja nggak bisa." Rianna tersenyum.

"Udah, ya. Hati-hati, Cal." tutupnya lembut.

"Kamu juga." Calum menutup sambungan telepon itu sambil tersenyum. Diperhatikannya gadis itu berdiri, menjinjing tasnya sendiri.

Kemudian ia beralih menatap tiket di tangannya.

From : Jakarta CGK / CGK
To      : Bangkok / BKK

Gelato // [cth] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang