BONUS CHAPTER (1)

734 134 26
                                    

Luke POV

3 tahun yang lalu, gue datang ke acara nikahannya Calum sama Rianna. Nyakit sih, tapi ya mau gimana lagi.

1 tahun lalu, gue ketemu sama perempuan bernama Christa. Dan malam ini, dia menerima lamaran gue. Anjay, gue seneng banget.

Dan lo semua inget tentang surat yang Rianna kasih ke gue waktu itu? Kata dia, kasih surat itu ke perempuan yang bakal jadi calon istri gue, dan gue lakukan itu. Gue kasih ke Christa di malam gue lamar dia.

Dan lo tahu apa? Christa nangis, woy. Nangis! Gue sampe bingung kenapa dia bisa nangis. Terus gue baca suratnya, emang sialan si Rianna.

To the girl he'll marry,

Congratulations!

Gue nggak tahu berapa tahun yang Luke butuhkan untuk ngasih surat ini ke lo. Tapi karena sekarang surat ini sudah ada di tangan lo, berarti penantian itu selesai.

Luke memang lama kalau urusan hati, lelaki yang tulus dan bodoh secara bersamaan. Tapi siapapun lo, gue yakin lo adalah sumber kebahagiaan Luke. Dan gue yakin, lo adalah perempuan yang bisa memberikan satu hal yang selama ini nggak bisa gue berikan ke dia.

Cinta.

Dan untuk alasan itu, I can't thank you enough. So, thank you, thank you, thank you.

Ketika Luke menatap gue dengan tatapan yang penuh makna; yang nggak bisa gue pahami sepenuhnya, gue cuma bisa balas menatapnya dengan tatapan seorang teman terhadap teman.

But you don't. Because you stare at him with the same amount of love like he shares.

Luke adalah lelaki yang baik. Lelaki yang selalu ada ketika gue butuh. Lelaki dengan pembawaan tenang dan rada cuek. Lelaki yang suka dengan angka. Lelaki yang ketika berbicara mengenai hal yang disukainya, dia bakal susah berhenti. Lelaki yang amat sangat menyayangi keluarganya. Lelaki yang sebenarnya peduli dengan semua hal yang terjadi di sekelilingnya.

Dan percayalah, lo adalah perempuan yang kini tahu semua sifat asli dia. Luke yang sebenarnya pengertian, perhatian, dewasa, bertanggung jawab and the list goes on.

Walaupun dia pernah menunjukkan semua sifat itu ke gue, tapi, lo tahu apa kelebihan lo selama ini?

;Lo bisa membalas itu semua dengan perlakuan yang sama.
 
Dan gue?

Gue nggak bisa.

So, makasih sudah menjadi alasan bagi Luke untuk bahagia. Makasih sudah dengan sabar ada di samping Luke selama ini. Makasih sudah memberikan apa yang Luke pantas dapatkan. Makasih sudah mau menjadi orang yang selama ini Luke butuhkan.

You two deserve each other.

Waktu gue nulis ini, gue lagi duduk di kamar. Dan di atas meja, ada boneka beruang berwarna biru yang kami kasih nama Bluee. Itu untuk lo juga. Gue mau lo jaga Bluee baik-baik.

Jangan pernah nyakitin hati Luke, ya. Cukup gue aja yang pernah ngelakuin itu. He deserves girl like you, believe me. Kalau suatu saat ada hal yang nggak berjalan mulus, please remember the reason why you started it at first.

Gue nggak mau nangis. Gue bahagia sekarang Luke sudah didampingi perempuan kayak lo. Jadi, siapapun lo, terimakasih sudah hadir di kehidupan Luke dan memberikan warna di dalamnya. When I can't do that.

Gue pengin banget ketemu lo. Mungkin nggak lama dari ini, kita bakal ketemu, ya? Sampai saat itu, gue cuma bisa peluk lo dari jauh.

Salam hangat,
Perempuan nggak tahu diri yang pernah singgah di kehidupan Luke.

-  Alana.

⭕⭕⭕

Hari ini gue datang ke acara ulang tahun Shean, anak pertama Calum dan Rianna yang ke 5, lo tahu apa yang anak itu bilang?

"Oh ini Om Luke ya? Yang namanya ditulis sama mama dan papa di dedikasi skripsi mereka?"

shit. Lo tau Rianna, gue bahagia dengan Christa. Dan lo juga sama.
Tapi gue nggak bakal lupain lo. Selamanya.

Gelato // [cth] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang