0.5 Nicholas Sparks dan Kopi

1K 205 36
                                    

#5 Coffee

⭕⭕⭕

Hari Minggu berikutnya, Aku, Luke, Ashton, Michael dan Leona-Perempuan yang sedang dekat dengan Mike-tengah berkumpul di rumah Calum yang kebetulan sedang kosong untuk menonton film.

Calum tahu bahwa Luke adalah anak teman papa, dan reaksinya biasa saja begitu aku menceritakan hal tersebut.

Memang seharusnya biasa saja 'kan? Apa aku yang berlebihan?

"Gue suka Katie." Aku mendengar suara Ashton samar-samar. "Independent, hot, dewasa, berani. Tipe gue banget. Pokoknya diantara semua film based-on Nicholas Sparks novel, Katie tokoh favorit gue."

"Gue Savannah." Aku mendengar Luke menyahut.

Suara itu. Suara yang aku dengar dengan jelas dan sendirian satu minggu lalu, yang sukses membuatku gugup seketika. Apalagi yang salah dari diriku? Bukannya aku sudah biasa mendengar suara Luke bahkan sapaan dan senyuman manisnya?

Calum menyenderkan kepalanya di pundakku sementara Luke terus berbicara. "Savannah itu tipe cewek gue; manis, ramah, baik, pokoknya yang pengertian gitu."

Michael mencomot pizzanya, lagi. "Amanda Seyfried terlalu pucet. Apalagi pas dia main di Red Riding Hood. Gue enggak suka. Kalo gue sih suka Ally di Notebook."

"Enggak juga ah, Mike." Leona menyahut, "Pas dia main di Letters to Juliet biasa aja."

Luke ikut menolehkan kepalanya kearah Michael, "Duh, kita kan enggak bicarain pemerannya tapi tokohnya, bego. Lo juga putih banget, udah kayak mayat idup."

"Enggak ngaca lo babi guling." Michael melempar popcornnya kearah Luke. Sementara Luke hanya cekikikan.

"Lo, Ri?" Ashton memandangku, "Siapa tokoh favorit lo?" Diantara teman Calum yang lain-maksudku Muke, ya Muke-aku selalu menganggap Ashton-lah yang paling dewasa. Entah kenapa.

Aku terdiam sebentar. Kenapa juga cowok-cowok yang mengaku punk rock ini mau menonton fillm cliche romantis?

"Savannah." Aku menjawab singkat.

"Whoo!!" Luke berteriak heboh. Mata birunya menatap mataku. "I know right, Savannah is the new kind of sexy. Iya enggak, Ca?"

Apa iya Luke menjawab Savannah tadi? Lalu Calum menjawab apa? Atau Calum justru belum ikut berbicara?

"Rianna." Calum mendesis, "Cewek gue punya nama." Aku bisa merasakan Calum yang tiba-tiba menegang, nada suaranya penuh penekanan.

Seketika suasana hening. Calum dan Luke hanya bertatap-tatapan lama, sementara lengan Calum memeluk pinggangku lebih erat.

"Woy nyantai bro"

"I will, kalo lo nonton film dengan benar dan bukan malah ngeliatin cewek gue." Jawab Calum dingin.

"Serius Cal? Apa masalah-"

"E-ekhm," Leona memotong Luke bicara. "Gue lebih suka John Green atau enggak Cecelia Ahern sih sebenarnya. Tokoh Margo di Papertowns, itu favorit gue. Rosie juga, ya enggak Mike?"

Gelato // [cth] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang