0.4 (B) Foto dan Rahasia

1.1K 200 32
                                    

Kinda long ass chapter. Hope u guys don't mind xx

#4 Cioccolato al Latte

⭕⭕⭕

Setelah menemani mama belanja selama 2 jam, aku segera menuju ke kamar untuk mengaktifkan skype, mencoba menghubungi Calum. Beberapa detik kemudian kami sudah tersambung.

"Ayay it's my gilfriend!" Teriak Calum dari ujung sana, duduk di couch hitam favoritnya.

Aku tertawa. "Alay ah jijik." Aku membuka jar Nutella ku, mulai memakannya.

"Enggak usah makan nutella terus, Ca. Itu tuh isinya gula semua." Calum cemberut.

"Sugar rush banget ya Cal." Aku terkekeh, "Lagi apa?"

Calum menunjukkan handphone-nya kepadaku. "Nge-stalk in akun instagramnya Fender."

"Keren-keren ya." Ucapku, padahal aku tidak mengerti apapun tentang musik.

Calum mengangguk semangat. "Iya kan? Apalagi yang Mustang. Eh Ca, aku lagi bikin lagu btw."

"Kamu kalo bikin lagu gimana sih Cal? Satu aja enggak selesai-selesai." Aku tertawa.

Calum memutar bola matanya sebal. "Ya kalau ada kata yang stuck di otak, ditulis dulu. Masalah dijadiin satu lirik apa enggak, itu urusan nanti."

Aku suka kalau Calum sudah membicarakan tentang hal yang disukainya, apalagi musik. Mata cokelatnya-yang biasanya tenang-akan bersinar lebih terang. So passionate. Mulutnya akan susah untuk berhenti berbicara, membuat pipinya terlihat semakin squishy.

"Ca, kok bengong sih? Mikirin apaan?" Calum membuyarkan pikiranku.

Aku tersenyum. "Sejak kapan ngeliatin pacar sendiri jadi tindak kriminal sih?" Tanyaku berlebihan.

"Tapi itu creepy Ca. Walaupun Aerosmith bilang ngeliatin pasangan bobok itu romantis, menurut aku itu creepy, nyeremin." Ujar Calum menggemaskan.

Aku hanya tersenyum. "Ca, tahu Aerosmith 'kan?" Calum tertawa kecil.

"Ya tahu lah! Mentang-mentang aku sukanya denger lagu-lagu radio, dikira aku enggak tahu band-band yang kamu dengerin." Aku berkata sedikit kesal.

"Bercanda Ca. Lagian aku enggak maksa kamu buat dengerin lagu-lagu aku kok. Seru tuh ya, kalo kita udah nikah nanti, aku nemenin kamu nonton konser pop terus kamu nemenin aku nonton konser rock." Ujar Calum antusias.

Calum suka sekali tiba-tiba berbicara random tentang masa depan kami, yang terkadang membuatku malu dan membayangkan apa rasanya kalau aku benar-benar menjadi istri Calum? Setiap hari mendengar suara bangun tidurnya yang se-

Ok, stop right there.

"Cal..kamu itu ngingetin aku sama sesuatu."

"Sama jodoh kamu?" Calum tersenyum jahil.

"Bukan." Aku menjawab sinis. "Kamu ngingetin aku sama salah satu rasa gelato, Cal."

Calum memutar bola matanya, "Apalagi Ca?"

"Cioccolato al latte, Cal." Aku tersenyum.

Gelato // [cth] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang