#16 Strawberry Yoghurt
⭕⭕⭕
"Hey!"
Suara Valen seketika menghentikan langkahku yang hendak berjalan ke perpustakaan. Aku menoleh dan tersenyum. "Mau ke?" Lanjut Valen lagi, kini bertanya.
"Perpustkaan." jawabku singkat.
"Right. Udah beberapa hari ini lo milih ke perpus dibanding makan di kantin. And why is that?" tanyanya mengikuti langkahku.
"No reason." jawabku cepat.
"Oke. Karena enggak ada alasan yang jelas, kita ke kantin aja sekarang," Valen tertawa kecil dan menarik tanganku kearah kantin.
Dan disinilah kami sekarang, di kantin yang ramai dipenuhi oleh murid kelas satu, dua, dan tiga.
Well, alasan terbesarku menghindari kantin adalah karena satu, aku akan bertemu Calum dan dua, aku tidak mau bertemu dengannya. Oleh karena dua alasan utama tersebut, aku memilih untuk menghabiskan waktu istirahatku dengan membaca buku.
Tanpa makan.
Right, tanpa makan. That's so stupid of you, Rianna.
"Udah gue pesenin nasi goreng," ucap Valen saat kembali ke tempat duduk kami (yang susah kami dapatkan karena kantin cukup ramai) sambil tersenyum lebar. "Minumnya es teh, 'kan?" tanyanya memastikan.
Aku mengangguk sambil mengucapkan terimakasih.
Dan saat itu juga, saat dimana pesanan kami berdua datang, aku melihat Calum berjalan masuk ke kantin bersama Rhea disampingnya. Valen menyenggol lenganku pelan. "Maaf," bisiknya. Aku hanya tersenyum sambil menggeleng.
Calum melihat kearahku, ia diam sejenak sebelum mengangguk dan tersenyum kecil. Aku hanya bisa membalas senyumannya sambil berusaha untuk terlihat biasa saja.
Calum, kalau saja kamu tahu apa yang aku pikirkan sekarang ketika melihat kamu tersenyum seperti itu.
There's something wrong about me, Calum for wishing those shine in your eyes are directly for me.
While in fact, It's not. At least not anymore.
"Ca..Ca," panggil Valen berulang kali. Aku tersadar, "Iya?"
"Ck..gue barusan ngomong kalau Michael sama gue udah biasa aja. Biasa dalam artian..biasa" ucapnya memulai cerita. Aku menaikkan sebelah alisku, mengisyaratkannya untuk menjelaskan lebih lanjut.
"Jadi beberapa hari yang lalu gue sama dia makan siang bareng. Dia yang ngajak gue. Lama dan kami ngomongin banyak hal..we're sort kind like friend, I guess? I mean, kita emang dari dulu temen sih, tapi ya lo tau..." Valen memulai cerita.
Aku mengangguk. "Gue sadar lah, Ca..mau sampai kapan gue diemin Michael, yang notabene temen gue dari zaman orok? Gue sadar kalau sifat gue bertahun-tahun ngejauhin dia ini enggak ada guna. So now, here I am, Ca."
"What?"
"Trying to accept the past. I've moved on from the past, Ca. You should do the same." ucap Valen sambil tersenyum. Aku terdiam.
"Luke suka sama lo, Ca," ucapnya lagi. Dan aku pun juga hanya bisa terdiam, tidak tahu harus berkata atau menanggapi seperti apa.
"Jadi...beberapa hari ini gue menyimpulkan bahwa; satu, Luke suka sama lo. Dan dua, gue enggak suka lagi sama Luke. Juga fakta yang ketiga, bahwa bisa aja selama ini gue enggak pernah menyukai Luke in that kind of way." tandasnya membuatku benar-benar terdiam. "Kasih Luke kesempatan, Ca."
⭕⭕⭕
Beberapa hari yang lalu Leona juga meneleponku, bercerita bahwa ia melihat Valen masuk ke dalam mobil Michael, hanya ada mereka berdua. Leona berkata kepadaku bahwa lagi-lagi, ini tentang perasaan. Yang enggak semudah itu kamu paksakan.
Ada satu adegan di film A Walk to Remember yang paling aku suka, ketika Landon membacakan kutipan-kutipan untuk Jamie. Dan dari dialog itu aku menyimpulkan bahwa cinta selalu baik. Dan entah kenapa, aku berusaha meyakinkan diriku untuk percaya akan hal itu.
Beberapa kejadian yang terjadi di hidupku dalam waktu sesingkat ini mengajarkanku bahwa akan selalu ada ruang untuk masa lalu. Dan bahwa setiap orang punya caranya masing-masing untuk menghadapinya.
Malam itu, sehabis merapikan barang-barang yang diberikan Calum saat kami berdua masih pacaran, aku memutuskan cara apa yang aku perlukan untuk menghadapi masa lalu.
And guess what? I choose to forgive.
⭕⭕⭕
Hi hi ... jadi cerita ini udah enggak di update kira-kira 3-4 bulan. Damn... lama juga ya..
Jadi kalau kalian baca di note yang ada sebelum ini, kalian bakal tau kalau gue daftar di Taruna Nusantara, which, gue keterima :") jadi selama 3 bulan awal, terhitung dari Juli sampai Oktober gue enggak bakal pegang HP sama sekali. Which means, gue enggak bakal buka WP dan parahnya, kalau 5SOS comeback di sekitar bulan itu, gue cuma bisa dengerin setelah Oktober....
.....
WEY GUE NARO POTO BOPUNK DI DOMPET IN CASE GUE LUPA MUKA MEREKA NANTI KALAU UDAH MULAI SEKOLAH 😭
....
First, let's get things clear ya
Kalau kalian lupa alur cerita ini, reread aja 3/4 chapter ke belakang. Ini beberapa fakta gue tulis ya :1. Mali died in car accident and Calum, on no purpose blame Rianna for that.
2. They broke up
3. Luke clearly likes Rianna.
4. Michael sama Valen dulu temen. Terus Valen sempet ngejauh tapi Michael sebenernya suka sama dia dan baru-baru ini hubungan mereka membaik
5. Leona suka sama Michael. Tapi udah mulai nerima fakta kalau Michael suka sama Valen.
6. And Valen used to have 'little tiny' crush on Luke.
Gue tahu kalau mungkin enggak ada yang baca cerita ini ( dan ga ada niat buat ngikutin lagi 😂) , tapi tiba-tiba gue ada niat buat nyelesaian cerita ini sebelum tanggal 8 Juli, karena tanggal 9 gue udah harus di asrama. T.T
Buat yang baca dan nungguin, maaf banget udah buat kalian nunggu selama ini. I'm trying ok hehe
Semoga cerita ini bisa selesai biar bisa jadi kepuasan gue sendiri..
Take care and much love from me,
R
P.s : bakal sering double update biar cepet selesai 😂
