Mali and Calum are cute that's why gue banyak nulis tentang mereka disini heheh
#11 Pesca
(Pehs-kah)⭕⭕⭕
"Leona suka sama Michael?"
Aku mengangguk, "Iya."
"Tapi Michael enggak suka sama Leona?" tanya Calum lagi.
Aku menggeleng, "Enggak."
"Kalau Calum?" tanya Calum sambil tersenyum jahil.
"Calum kenapa?" tanyaku heran.
"Calum suka sama Rianna?" Calum tertawa kecil, bertanya lagi.
"Calum yang mana?" tanyaku pura-pura tak mengerti.
"Calum anak 11 IPS 3." Jawab Calum serius.
"Oh yang anak band?" aku menahan tawa. Calum mengangguk.
"Yang anak futsal?"
Lagi-lagi Calum mengangguk. "Iya. Dia suka sama Rianna enggak ya?" Calum balik bertanya, masih dengan nada serius.
"Enggak tahu, sih. Tapi Rianna itu 'kan cantik, ya? Masa dia mau sama Calum?" aku mengedikkan bahuku.
Melihat Calum yang cemberut, tawaku pecah seketika. "Kamu nanyanya aneh, sih. Enggak ngerti."
Calum mengacak pelan rambutku. "Aku denger-denger sih, Calum itu pacarnya Rianna. Terus kamu tahu enggak?"
"Apa?" tanyaku balik.
"Rianna itu pacarnya Calum."
"Ha.." aku memaksakan tawa, "Lucu kamu."
Calum tertawa, "Udah tahu. Pacar aku sering ngomong gitu soalnya."
"Pacar kamu yang mana?" tanyaku sambil mengikat anak rambut yang jatuh menutupi wajahku.
"Yang hari ini pake bra warna item." Calum tersenyum santai.
Kemudian aku terdiam, lama.
"Eh anjir..muka kamu enggak usah gitu juga kali, ah." Calum langsung mengambil tas dari pundakku. "Aku cuma bercanda. Ini berat, ya? Aku aja yang bawa. Main ke rumah, yuk? Dari kemaren 'kan enggak pernah ke rumah." ujarnya dengan nada gugup.
"Sekali lagi kamu ngomong kayak gitu, liat aja." kataku sambil naik motor Calum. "Oke, aku izin sama mama pas udah di rumah kamu aja, ya?"
Calum tertawa sambil memasang helm ke kepalanya sendiri. "Oke."
Setelah kami berdua sudah berada di atas motor, Calum berkata lagi, "Tapi serius, Ca."
"Apa?" aku membenarkan posisi dudukku.
"Kamu make bra warna apa hari ini? Item..atau merah?"
Dan setelah itu, aku memukul lengan Calum. Keras.
⭕⭕⭕
"Aduh..tante enggak nyiapin apa-apa, sini masuk, Ca." ucap Tante Joy, mama Calum saat kami tiba di depan pintu rumahnya.
"Ya ampun..enggak apa-apa tante. Ini malah aku yang ngerepotin." aku tertawa kecil.
"Ya enggak, lah. Kok udah jarang kesini, Ca?" tanya Tante Joy sambil mempersilakan aku duduk.
"Ada acara terus, tante. Calum yang sering main ke rumah." aku balas tersenyum.
"Mau makan apa?" tanya Tante Joy.