Pusaka 12

8.4K 105 1
                                    

"Pernahkah kau mendengar nama Kau ih li (perempuan berbaju putih)..."

"Boanpwe berpengetahuan cetek, tidak mengetahui tentang nama tersebut..." sahut pemuda itu cepat.

"Tentu saja kau tak mengetahui, orang persilatan pun jarang sekali mengetahui nama tersebut, Kau ih li adalah julukanku ketika aku masih melakukan perjalanan dalam dunia persilatan dulu. Dua puluh tahun berselang, aku pernah melakukan pengembaraan di dunia persilatan serta melakukan beberapa macam pekerjaan yang menggemparkan masyarakat, tapi akhirnya aku dibelenggu oleh suatu persoalan yang mana membuatku putus asa sehingga akhirnya balik ke bukit ini".

Setelah berhenti sejenak, perempuan itu berkata lebih jauh:

"Sejak itu aku bersumpah tak akan turun gunung lagi, suhuku pun memperingatkan kepadaku agar tidak meninggal gua ini lagi, sebab mendapat pukulan batin yang berganda datang nya ini, seluruh pikiran dan perhatianku hana kucurahkan untuk mendidik Liong-ji, kini ilmu silat yang dimiliki Liong-ji sudah mencapai delapan sembilan bagian kepandaianku, yang masih kurang baginya hanya pengalaman serta kesempurnaannya belaka. Berapa hari berselang, kebetulan guruku berpesiar kemari, dia telah meninggalkan beberapa tugas kepadaku yang mengatakan bahwa berapa hari lagi akan lewat seorang yang ber nama Suma Thian yu hendak pergi ke bukit Han san, aku ditugaskan untuk menahanmu lama berapa hari di sini... Sedang mengapa sebabnya dia orang tua datang kemari aku sendiripun kurang begitu jelas"

Penjelasan panjang itu semakin membuat Suma Thian yu keheranan, akhirnya dengan perasaan tercengang dia bertanya:

"Tolong tanya cianpwe, siapakah nama gurumu itu?"

Hui Hong tongcu( pemilik gua naga terbang) perempuan berbaju putih Gak Say bwee menyahut:
"Dia bernama Cang liong, orang persilatan menyebutnya sebagai Cang Iiong lo sian jin." 

Begitu mendengar nama julukan tersebut kontan saja Suma Thian yu berseru tertahan: "Oooh..... rupanya tokoh persilatan itu..." 

Ternyata Cang liong lo sian jin adalah seorang pendekar aneh yang sudah termashur dan menggemparkan dunia persilatan sejak enam puluh tahun berselang, berbicara soal tingkatan kedudukannya dalam dunia persilatan serta soal tingkatan ilmu silatnya, mungkin tiada orang yang bisa menandingi kelihayannya.

Lo sianjin ini sudah berusia seratus tahun lebih, dia pun sudah amat menguasai ilmu aga ma Buddha maupun ilmu silat, kepandaian silat yang dimilikinya begitu sempurna hingga dalam sekali kebasan tangannya saja, dia mampu untuk membunuh orang dari jarak sepuluh kaki, meniup patah ranting pohon dari jarak jauh, menotok jalan darah di udara kosong dan melukai orang dengan pedang terbang. Sewaktu dia berhasil membunuh Cuan San ji sat (dua malaikat bengis dari bukit Cuan san) dilembah Cui im kok bukit Lu san dengan pe dang terbangnya, oleh umat persilatan dia di sebut sebagai dewa pedang nomor wahid dari dunia persilatan.

Selama hidupnya Cang liong Lo-Sianjin ha nya menerima seorang murid saja yakni Hui liong tongcu, konon dia masih mempunyai hubungan famili dengan Lo-sianjin tersebut, soal apakah hubungan mereka itu, tidak seorang manusiapun yang tahu. 

Hui liong Tongcu Gak Say-bwee adalah se orang perempuan yang gemar akan ketenangan oleh sebab itu semua pekerjaan yang dia laku kan tak pernah disinggung kepada orang lain, semuanya dikerjakan secara diam-diam tanpa menimbulkan berita, keadaannya ibarat 'naga sakti yang nampak kepalanya tak kelihatan ekornya'. 

Orang persilatan yang tahu kalau dalam dunia persilatan terdapat seorang Pendekar perempuan yang bernama Kau ih li, merekapun tahu kalau pendekar perempuan itu suka menolong orang tanpa pamrih, karena mereka hanya tahu nama tak parnah melihat orangnya, oleh sebab itu semua orang hanya menyebutnya sebadai Kau ih li. Kau ih li Gak Say-bwe pernah terlibat dalam jaring percintaan, siapa tahu setelah melahir kan Liong-ji, suaminya mati karena sakit, ditambah pula dia memang sudah bosan berkelana di dalam dunia persilatan, maka dia lantas mengundurkan diri dari keramaian dunia dan kembali kegua Hu liong tongnya ini. 

Kitab Pusaka - Wo Lung ShenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang