SIAN POO HUT HONG CIANG atau ilmu pukulan Angin puyuh bergelombang, merupakan ilmu pukulan hasil ciptaan dari Cong Liong Lo sianjin, manusia paling aneh didalam dunia persilatan.
Kini Suma Thian yu telah mengerahkan tenaga dalamnya sebesar sepuluh bagian untuk menghadapi serangan musuhnya, bisa dibayangkan betapa hebatnya keadaan tesebut.
Coba kalau kondisi badan Suma Thian yu tidak terpengaruh lebih dulu oleh keletihan akibat perjalanan sepanjang hari, hasil pengaruh yang dihasilkan dari serangannya tersebut tentu setingkat lebih hebat lagi.
Gara-gara sikapnya yang memandang enteng musuh, Wan Wan cu telah menderita luka dalam yang sangat parah, dia sama sekali tak menyangka kalau bocah ingusan yang berada dihadapannya ini ternyata memiliki ilmu Silat yang luar biasa.
Begitulah, kedua orang itu sama-sama duduk bersila sambil memejamkan matanya rapat-rapat, keadaan mereka tak jauh berbeda seperti dua orang pendeta tua yang sedang bersemedi.
Suma Thian yu betul-betul kehabisan tenaga, dia memerlukan waktu yang cukup lama uutuk memulihkan kembali kekuatannya.
Luka pukulan yang di derita oleh Wan Wancu pun cukup parah, luka tersebut mustahil bisa dipulihkan kembali dalam waktu yang relatif singkat.
Sementara kedua orang itu sedang bersemedi dan mencapai pada keadaan yang paling keritis...
Mendadak dari kejauhan sana terdengar suara ujung baju yang terhembus angin, nampaknya ada seseorang sedang mendekat bahkan jumlahnya lebih dari satu orang saja.
Mereka berdua sama-sama tidak menggubris mereka pun tak ambil pusing si pendatang itu musuh atau teman, karena keadaan yang dihadapi kedua orang itu sama-sama berbahaya.
Selang beberapa saat kemudian....
Tiba-tiba dari luar hutan sana kedengaran seseorang berseru lantang:
"Wan Wan cu locianpwee, Wi goan khusus datang menyambangi dirimu..."
Bersamaan dengan bergemanya seruan tadi, suara ujung baju yang terhembus angin kedengaran semakin jelas.
Suma Thian yu terkejut sekali setelah mendengar nama "Wi goan" disebutkan, dia tahu orang itu adalah musuh bebuyutannya, si Kun lun indah Siau Wi goan.
Bila gembong iblis tersebut sudah menampakkan diri, maka bisa dipastikan Suma Thian yu lebih banyak menghadapi bencana daripada rejeki.
Sementara Suma Thian yu masih gelisah bercampur cemas, dari balik hutan telah muncul dua sosok manusia, seorang tua dan seorang muda.
Tatkala kedua orang itu menjumpai keadaan Suma Thian yu serta Wan Wan cu, mereka serentak menjerit kaget:
"Aaaaah...!"
Kemudian bersama-sama lari menuju ke arah Wan Wan cu berada.
Kakek berusia lima puluh tahunan itu bukan lain adalah Kun lun indah Siau Wi goan, sedangkan sang pemuda adalah Siucay berwajah tampan Si Kok Seng.
Dengan sikap yang hormat Kun lun indah berjalan menuju kehadapan Wan Wan cu, setelah memberi hormat diapun bertanya:
"Apakah locianpwee menderita luka? Wi goan telah datang terlambat sehingga tak dapat membantu apa-apa, kejadian semacam ini benar-benar merupakan suatu dosa yang besar"
Wan Wan cu membuka sedikit matanya untuk memandang sekejap kearah Kun lun indah Siau Wi goan, lalu setelah tersenyum dia menjawab:
"Hanya sedikit luka saja sih tak berarti apa-apa, Wi goan, suratmu sudah kuterima, memang isinya sesuai dengan jalan pemikiran ku, satelah bermalas-malasan cukup lama, memang aku harus berjalan-jalan dalam dunia persilatan, apalagi dendam sakit hati dimasa lampau pun sudah sepantasnya dibereskan.
Selesai berkata, kembali dia tertawa terbahak-bahak.
Namun isi perutnya segera mengalami goncangan keras, setelah mendehem beberapa kali, dengan cepat dia memejamkan matanya kembali sambil melanjutkan semedinya.
Buru-buru Kun lun indah Siau Wi goan menghibur:
"Luka yang locianpwee derita belum sembuh kembali, kau tak usah repot-repot, urusan disini biar diserahkan saja kepada Wi goan untuk menyelesaikan"
Wan Wan cu mengangguk dan tidak berbicara lagi.
Semua peristiwa itu terlihat semua oleh Suma Thian yu dengan jelas, diam-diam dia mengumpat kemunafikan dan kelicikan Sian Wi goan, dimana hari ini ekor rasenya baru kelihatan.
Tiba-tiba ia melihat Kun lun indah Siau Wi goan bangkit berdiri dan berjalan menuju ke arah Suma Thian yu berada, Siucay berwajah tampan Si Kok seng mengikuti pula dibelakangnya.
Diam-diam Suma Thian yu merasa amat gelisah dia tahu ke dua orang itu tidak bermaksud baik, mungkinkah dia harus mengorbankan selembar jiwanya disini?
Setibanya didepan Suma Thian yu, Kun lun indah Sian Wi goan baru tertawa terbahak-bahak sambil serunya:
"Suma siauhiap, kau sudah terluka, aaai... kau pun akan mengalami kejadian seperti hari ini, haaahh...haaahh... haaahh..."
Pada waktu itu kekuatan tubuh Suma Thian yu belum pulih kembali, ditambah pula dengan luka yang dideritanya, ia tahu bangkit berdiripun bakal mampus juga, maka diputuskan untuk tetap memejamkan matanya sambil tak ambil perduli.
Melihat mimik wajah Suma Thian yu itu, Kun lun indah Siau Wi goan kembali tertawa bangga.
Kemudian serunya dengan suara yang menyeramkan:
"Suma siauhiap, sayang sekali kau dilahirkan pada jam yang sial sehingga akhirnya mesti bertemu aku disini, setelah terjatuh kembali ke tangan aku Siau Wi goan hari ini, anggaplah arwah nenek moyangmu memang tak melindungimu, haaahh... haaahh... sebentar, setibanya dihiadapan raja akhirat, kau boleh melaporkan semua perbuatan mu ini kepadanya. Haaah... haaa... haah... kok seng mengapa kau tidak segera turun tangan?"
Siucay berwajah tampan Si Kok seng tertawa seram, tiba-tiba dia meloloskan pedangnya, lalu sambil menuding ke arah Suma Thian yu, serunya:
"Orang she Suma, jangan lupa sekalian adukan juga sauyumu didepan raja Akhirat!"
Selesai berkata pedangnya secepat sambaran petir langsung ditusukkan ke ulu hati Suma Thian yu.
Dengan senyuman dikulum Suma Thian yu menantikan datangnya saat maut, jangan lagi gemetar, memandang sekejap kearah Si Kok seng pun tidak.
Nampaknya ujung pedang itu segera akan menembusi dadanya... Di saat yang amat kritis inilah, tiba-tiba terdengar seseorang membentak keras"
"Lihat serangan!"
Siucay berwajah tampan Si Kok seng tidak sempat lagi menghindarkan diri, tiba-tiba pergelangan tangan kanannya terasa kaku, tahu-tahu pedangnya sudah rontok keatas tanah.
Kun lun indah Siau Wi goan menjadi tertegun melihat kejadian ini, dia tahu pasti sudah terjadi sesuatu yang tak beres.
Dengan suatu lompatan cepat dia memburu ke sisi Siucay berwajah tampan Si Kok seng dan menariknya ke belakang, kemudian sambil mengawasi sekeliling tempat itu, bentaknya penuh amarah:
"Siapa disitu? Jagoan dari manakah yang sudah datang? Ayo segera menampilkan diri!"
Mendadak dari atas sebatang pohon dimana Suma Thian yu berada, melompat turun seorang pemuda, ternyata pemuda itu bukan lain adalah Chin Siau, orang yang dicari-cari Suma Thian yu selama ini...
Dengan senyuman angkuhnya menghiasi bibir, Chin Siau berjalan santai menuju kehadapan Kun lun indah Siau Wi goan serta Siaucay berwajah tampan Si Kok seng
Begitu melihat wajah Chin Siau, Siucay berwajah tampan Si kok seng segera berseru:
Lapor susiok, orang ini pernah bersua dengan bibi, dia adalah orang sendiri.
"Haahh...haahahha... jadi pendekar kecil yang dijumpai Lan eng sewaktu berada di bukit Ngo tan san adalah orang ini, kalau begitu kita memang orang sendiri, hampir saja saling gebuk-gebukan sendiri."
![](https://img.wattpad.com/cover/88126821-288-k664519.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kitab Pusaka - Wo Lung Shen
ПриключенияSebuah kitab maha sakti peninggalan Ku Hay Siansu, seorang pendeta lihai yang hidup pada empat ratus tahun lalu, kitab itu bernama Kun Tun Kan Kun Huan Siu Cinkeng. Dikarenakan kitab itu berbentuk sebuah lembar kosong, maka hanya yang berjodoh saja...