Pusaka 26

6.6K 104 1
                                    

"BOCAH KEPARAT, mau apa kau datang kemari? Enyah, cepat enyah dari sini, aku orang she Chin tak sudi menerima kebaikanmu itu, aku tak sudi menerima uluran tanganmu...."

Belum habis dia berkata, mendadak....

"Plaaak!" 

Sebuah tamparan yang amat keras telah membuat kepala Chin Siau pening dan pipinya membengkak besar

"Siapa kau?" teriak Chin Siu dengan mata melotot, "atas dasar apa kau memukulku?"

"Binatang bedebah! Kau manusia berhati binatang yang tak tahu budi, dengan susah payah orang lain mengorbankan segala sesuatunya untuk datang menolongmu, kau malah membalas air susu dengan air tuba. Manusia keparat, kau pernah mendengar nama Yu Seng-see belum? Itulah aku!"

Paras muka Chin Siau bebulah hebat, kepalanya tertunduk rendah-rendah dan tak berani diangkat kembali.

Ternyata dari gurunya "Bu bok ceng" ia pernah mendapat tahu tentang Sin sian siangsu. Konon dia mempunyai hubungan yang amat akrab dengan perguruannya, berbicara soal tingkatan, Chin Siau semestinya menyebut "Susiok" atau paman guru kepadanya.

Melihat Chin Siau sudah tak berbicara lagi, Sin sian siangsu baru membalikkan badan sambil mengawasi kakek itu.

Sementara si kakek itu sudah mundur ke sisi pohon siong dan duduk bersila disitu, sikapnya acuh tak acuh seakan-akan tidak ambil peduli terhadap orang yang hadir.

Jelas terlihat tadi bahwa dia bersikap seakan-akan membunuh Chin Siau, mengapa setelah kehadiran kedua orang itu, bukan saja kakek itu tidak gusar, malahan mundur ke samping dan bersemedi?

Suma Thian yu merasa tercengang sehingga tanpa terasa memandang sekejap lebih lama, dia lihat kakek itu berusia lima puluh tahunan, panca inderanya utuh, wajahnya tampan, jenggot hitamnya sepanjang dada dan mengenakan pakaian rapi, wajah alim tidak mirip kaum penjahat, tapi anehnya mengapa berhati kejam dan buas?

Sin sian siangsu segera bertanya:
"Siapakah kau? Apakah kau Jit yang san sin (dewa gunung Jit yang)....?"

Dengan mata masih terpejam rapat, kakek itu menjawab dingin:

"Jit yang san sin adalah guruku, aku sendiri bernama Jit yang sian ang (dewa sakti Jit yang) Bun Thian lui. Kalian berdua berani memasuki daerah terlarang, berarti kalian adalah orang kenamaan, ayo cepat sebutkan nama kalian untuk menerima kematian."

Baru saja Sin sian siangsu hendak menjawab, Chin Siau yang berada di belakang nya telah membentak nyaring:

"Dia adalah saudara Tee, kalian jangan tertipu!"

"Jadi dia adalah kakak seperguruanmu yang memberi pelajaran silat kepadamu? Kau tidak bohong?" tanya Sin sian siangsu sambil berpaling.

"Aku tidak bohong kata Chin Siau bersungguh-sungguh"coba kau linat saja sepasang matanya buta, dia adalah murid pertama guruku"

Sin sian siangsu menjadi tertegun dan berdiri bodoh, sudah lama dia bersahabat dengan Bu bok ceng namun belum pernah mendengar kalau dia mempunyai murid, mengapa saat ini bisa muncul seorang muridnya...?

Jit yang sian ang Bun Thian lui tertawa dingin.
"Benar, aku adalah murid pertama dari Bu bok ceng, cuma ini sudah berjalan lama sekali, lebih baik kalian tak usah menanyakan lebih jauh daripada menyesal di kemudian hari!"

Tiba-tiba Sin sian siangsu mendongakkan kepalanya dan berpekik panjang:

"Oooh, rupanya kau adalah murid penghianat dari Bu bok ceng yang lari kesini untuk menjadi muridnya Jit yang san sin, kalau begitu Jit yang san sin sudah tidak ada didunia lagi?"

Kitab Pusaka - Wo Lung ShenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang