Adrian sedang mencoba menyusun program yang cocok untuk seminar universitasnya tiga bulan lagi, seminar akan diadakan di sebuah sekolah internasional di Bali.
Temanya memperkenalkan fakultas apa saja yang ada dan keuntungan- keuntungan lainnya yang bisa didapat di universitasnya.
Tujuannya tentu untuk menarik calon mahasiswa dan mahasiswi baru dari sekolah itu, di mana siswa-siswinya yang tidak hanya cerdas tapi juga berasal dari keluarga yang kaya raya pastinya.
Adrian sudah memiliki ide yang tepat tentang bagaimana caranya memperkenalkan universitasnya, dan ia akan segera menyerahkannya ke Rektor untuk mendapat persetujuan.
Adrian merogoh saku dan mengambil ponselnya.
To : Alan
Gue tunggu di apartemen nanti malam jam 19.00.
Drrrtt drrttt
From : Alan
Ada apa? Gue nggak janji.
To : Alan
Lo harus datang, no excuse.
From : Alan
Miss me?
To : Alan
;)
From : Alan
;(
Adrian tersenyum geli dengan kekonyolan mereka. Kemudian ia mengirim sebuah pesan lagi.
To : Sofia
lagi apa?
1 2 3
Tak ada balasan
To : Sofia
Kenapa tidak membalas pesanku?
Melihat tidak ada balasan ia pun mendial sebuah nomer, ia menunggu beberapa lama, ia mulai kesal karena telponnya pun tidak diangkat.
"Dia pasti sedang bekerja," gumamnya pelan. Adrian mulai merutuki kebodohannya. Lagipula kenapa juga ia jadi sekesal ini, hanya karena gadis itu tidak mengangkat teleponnya.
"Ada apa denganmu A," ucapnya dalam hati. Adrian memegang dadanya yang berdetak lebih kencang dari biasanya. Adrian menghela napas panjang sebelum berjalan menuju mobilnya.
***
Adrian memasuki Rose Cafe dengan langkah yang tegas, wajah tanpa ekspresi yang biasa ditampilkannya membuat para pengunjung penasaran padanya.
Bukannya merasa risih dengan tatapan-tatapan itu, Adrian malah semakin mengangkat dagunya. Menambah kesan angkuh pada dirinya.
Adrian duduk di sebuah meja kosong, tak lama seorang pelayan wanita menghampirinya.
"Selamat siang, mau pesan apa, Mas?" tanya pelayan itu dengan ramah.
"Aku mau pesan nasi goreng ayam, orange jus dan secangkir kopi hitam," ucap Adrian.
"Ada lagi yang lain?" tanya pelayan itu dengan senyum ramahnya.
"Kemari!" ucap Adrian memberi isyarat pada pelayan itu agar mendekat ke arahnya.
Adrian membisikkan sesuatu pada telinga pelayan itu, yang diikuti anggukan si pelayan tanda bahwa ia mengerti.
"Baik Mas, saya permisi dulu," ucap pelayan itu, lalu kembali ke dapur cafe.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOLD ME (TERBIT)
Romance#2 Highes Rank 05092017 18+ Menyakitkan... itulah yang kurasakan saat orang orang yang ku cintai tak lagi mempercayaiku,saat kebahagiaanku terampas satu persatu _Sofia Aruna_ Aku tak mengenalnya, bahkan aku tak tahu keberadaannya tapi ia serasa begi...