26 // New Year

103K 6.2K 33
                                        

"Kalian bicara apa sih, helo masih ada gue di sini," kata Sandra sambil menunjuk hidungnya sendiri.

Merasa diabaikan Sandra menggebrak meja karena kesal dengan tingkah kedua sahabatnya.

Dion dan Sofia yang sedari tadi mengabaikan keberadaan Sandra akhirnya menoleh ke arah Sandra, wajah mereka masih terkejut dengan aksi sahabatnya itu.

"Kalian mau menjelaskan sesuatu padaku?" tanya Sandra tajam.

"Masalahnya panjang San," kata Dion menghela napas panjang.

"Gue punya banyak waktu buat ngedengerin cerita lo," kata Sandra menyilangkan tangannya di depan dadanya.

"Sebelum gue ceritain lo, sebaiknya lo jawab pertanyaan gue dulu Fi," kata Dion kembali menatap tajam Sofia.

Sofia benar-benar dalam kondisi yang sangat terjepit, dia belum menemukan kata-kata yang tepat untuk menjawab pertanyaan Dion.

Dia bahkan belum mendengar cerita versi Adrian, bukankah segala hal harus dilihat dari dua sisi.

"Gue," baru saja Sofia hendak menjawab tiba-tiba terdengar seseorang memotong pembicaraannya.

"Maaf aku mengganggu kalian." Ria sudah berdiri di depan mereka. "Kami membutuhkan bantuan Sofia, pengunjung semakin ramai, sedangkan sebagian teman kami sedang menyiapkan persiapan untuk malam tahun baru nanti," lanjutnya dengan wajah menyesal.

Nanti malam adalah malam pergantian tahun baru, bagi karyawan seperti Sofia pasti sedang sibuk-sibuknya.

Ketiga sahabat itu saling memandang bergiliran, sampai akhirnya Sandra mengeluarkan suara. "Lo kerja dulu deh, biar Dion ngejelasin semuanya ke gue."

"Oya, lo nggak mau ikut acara bareng keluarga gue nanti malam?" tanya Sandra ke Sofia.

"Sorry, gue di sini aja, lo ke mana Yon?" tanya Sofia pada Dion.

"Gue juga bareng keluarga besar Winata, males banget dah mending juga gue ke club," kata Dion kesal.

"Dasar otak lo tuh," kata Sandra.

"Ya udah, gue balik kerja dulu, happy new year all, see you," kata Sofia langsung berdiri dan berjalan ke dalam cafe, "Huftt, syukurlah," batinnya lega.

Sofia mulai melakukan pekerjaannya, benar kata Ria pengunjung cafe makin ramai saja.

Ada yang membawa aneka pernak-pernik tahun baru dalam kantong tas mereka.

Saat mengantar pesanan pengunjung, sesekali ia melirik ke arah meja sahabatnya, ia melihat Dion yang sepertinya sedang menceritakan kisah sepupunya dengan Adrian.

Sofia meringis dalam hati, meski tubuhnya bergerak seperti biasa tapi pikirannya dipenuhi oleh pertanyaan Dion.

Sofia masih mencoba mencari kata-kata yang tepat, dia belum siap memberitahu kedua sahabatnya tentang hubungannya dengan Adrian.

"Selamat sore, ada yang bisa saya bantu Mbak?" ucap Sofia sopan pada seorang pengunjung yang baru tiba.

"Bawakan aku lemon tea, aku sedang menunggu tamuku," katanya tanpa menatap wajah Sofia, dia berbicara sambil memegang gadget keluaran terbarunya.

"Mohon menunggu sebentar," ucap Sofia sambil berlalu.

Setelah beberapa saat Sofia kembali membawa segelas lemon tea.

"Ini minumannya Mbak," ucap Sofia, kemudian meletakkan minumannya.

Kali ini wanita itu mengangkat kepalanya, melihat Sofia dengan pandangan angkuh.

HOLD ME  (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang