"Kerja kalian sangat bagus"
[..........]
"Ya. Semua jadi lebih mudah karena kedatangan wanita itu."
[..........]
"Jangan lakukan apa-apa lagi. Selanjutnya biar aku yang menyelesaikannya"
[..........]
"Aku akan segera mentransfernya."
[..........]
"Transfer apa?"
"A--alan?"
"Iya. Kenapa kaget begitu," kata Alan datar.
"Ngapain kamu di kamarku? Keluar!!"
"Aku sudah mencarimu dari kemarin dan ternyata kamu bersembunyi di sini," kata Alan santai.
"Bersembunyi? Memangnya aku harus sembunyi dari apa? Dan aku nggak ada waktu dengerin omong kosongmu jadi, silahkan keluar saja."
"Kau bayar berapa orang suruhanmu untuk mengawasi Adrian dan Sofia," kata Alan tajam.
"A--aku tidak tahu apa maksudmu?"
"Ayolah Fira. Kau tahu betul apa maksudku," kata Alan tertawa sumbang. "Kau pikir apa yang akan dilakukan Adrian jika tahu hal ini?"
"Sekali lagi aku minta kamu keluar dari kamarku. aku nggak mau denger omong kosongmu" kata Fira marah.
"Kau membayar orang mengikuti Adrian dan Sofia. Mengirimkan foto-foto tidak jelas itu biar hubungan mereka rusak seperti sekarang," kata Alan.
"Wow analisa yang bagus tapi tanpa bukti itu sama saja dengan fitnah," kata Fira.
"Itu bukan analisaku. Itu trik murahanmu. Lagipula aku punya bukti pertemuanmu dengan mereka di hotel waktu itu," kata Alan santai tapi terdengar sangat tegas.
Fira terkesiap kaget. "Jangan campuri urusanku," geramnya.
"Hentikan tindakan konyolmu atau kau akan menyesal," ancam Alan.
"Tidak akan. Bukankah sejauh ini sudah berhasil? Aku hanya tinggal beberapa langkah lagi Alan. Tak maukah kau melihatku bahagia," kata Fira dengan suara melembut.
"Apa yang akan dikatakan Tante Hadinata, jika dia mengetahui perbuatan licikmu? Dia mengira kau gadis baik-baik, tapi di belakang kau seperti rubah betina?" ucap Alan.
Wajah Fira berubah pias. Dia tahu Tantenya yang sangat baik hati itu akan menyetujui hubungannya dengan Adrian jika Adrian juga menginginkannya.
Masalahnya Adrian tidak pernah sekalipun menginginkannya. Bahkan sebagai saudarapun Fira tidak tahu seperti apa dia di mata Adrian.
"Aku harap kau memikirkan apapun yang akan kau lakukan. Kita semua keluarga," kata Alan meninggalkan kamar Fira.
***
"Kita akan menyiapkan duplik dengan cermat. Hal-hal yang dapat meringankan hukuman Pak Suryo bisa kita gunakan," kata Bang Rudin
"Ini dokumen-dokumen yang mungkin bisa Anda gunakan dalam menyusun duplik Pak Suryo Pak Rudin," kata Pak Alex yang merupakan kaki tangan Pak Suryo Janadi.
Suryo Janadi seorang pengusaha sukses yang sedang tersangkut kasus penggelapan dana proyek pembangunan sebuah rumah sakit swasta.
"Sofia ambil dokumen-dokumen ini dan kuminta kau menganalisanya. Kau bisa minta bantuan Tari," kata Bang Rudin pada Sofia.
"Baik Bang," ucap Sofia mengambil dokumen-dokumen itu dari tangan Pak Alex.
Sofia mencatat beberapa point-point dari pembicaraan antara Bang Rudin dan Pak Alex.
Sofia memicingkan matanya berusaha melihat seseorang yang duduk tidak jauh dari tempatnya.
Saat orang yang dilihatnya memandang ke arahnya Sofia buru-buru menunduk. Deru jantungnya semakin cepat, tangannya memegang erat bolpoinnya.
"Fokus fokus," batinnya.
"Baiklah. Aku rasa pertemuan kita sudah cukup. Kami sangat berharap pada Anda Pak Rudin," ucap Pak Alex sambil berjabat dengan Bang Rudin.
"Sama-sama Pak Alex," jawab Bang Rudin sambil tersenyum.
"Kita kembali ke kantor," ajak Bang Rudin.
"Mmm Bang," ucap Sofia.
"Ya." Bang Rudin menatap Sofia.
"Aku ingin menyapa temanku dulu, setelah itu aku akan kembali ke kantor. Apa boleh?" tanya Sofia dengan perasaan was-was.
Bang Rudin mengedarkan pandangannya di seluruh ruangan restoran itu dan banyak sekali orang karena ini jam makan siang. "Yang mana temanmu?"
Sofia hanya nyengir kuda berharap Bang Rudin mengizinkannya tanpa bertanya lebih lanjut lagi.
"Baiklah. Dokumennya biar Abang saja yang bawa. Kau baliklah secepatnya kalau sudah selesai."
"Terima kasih Bang," ucap Sofia senang.
Perlahan Sofia mendekati meja laki-laki itu dan langsung duduk di depannya.
"Hai," sapa Sofia gugup. Laki-laki di depannya menatapnya datar, dia bahkan tidak menjawab sapaan Sofia yang menambah kegugupan gadis itu.
"Bagaimana kabarmu? Kau.baik-baik saja?" tanya Sofia. Dia menggigit bibir bawahnya mencoba menahan emosi yang dirasakannya. Dan sekarang laki-laki yang selalu di rindukannya mengacuhkannya.
"Kenapa aku harus tidak baik-baik saja?" ucap Adrian dengan sangat dingin membuat Sofia harus menelan ludahnya sendiri karena tenggorokannya mendadak kering.
Butuh waktu bagi Sofia untuk bisa menjawab ucapan menusuk dari Adrian. Sikap Adrian menghancurkan semua yang ada pada diri Sofia.
"Maaf aku terlambat sayang," Almaira tiba-tiba datang dan mengecup pipi Adrian dan duduk di sebelah Adrian.
"Maaf.aku tidak tahu kau bertemu temanmu ini lagi," kata Almaira melirik Sofia.
Wajah terkejut Adrian dengan kedatangan Almaira yang tiba-tiba dan langsung mengecup pipinya tidak dilihat oleh Sofia.
Sofia langsung menunduk. Tangannya sudah menggenggam erat roknya. Dia mengerjapkan matanya berulang agar air bening itu tidak jatuh ke pipinya yang sudah memerah karena cemburu dan sakit hati.
Setelah meredakan emosinya Sofia menatap Adrian. "Aku senang kamu baik-baik saja," ucap Sofia sambil melirik ke arah Almaira yang tampil sangat anggun dan cantik. Berbeda sekali dengan dirinya.
"Aku akan pergi. Maaf mengganggu acara kalian. Permisi!" Sofia langsung beranjak dari sana.
Setelah berada di luar restoran ia berhenti di samping restoran yang tidak dilewati oleh pengunjung.
Di sandarkannya tubuhnya di dinding. Ia memegang dadanya yang bergemuruh dan terasa sangat sakit sampai ia tidak menyadari kalau tangannya sudah meremas permukaan bajunya.
Dan akhirnya air bening itu jatuh juga di wajahnya, Sofia kembali menangis. "Aku nggak baik-baik saja A. Nggak akan pernah baik," gumamnya lirih di sela isakannya.
***
😓
Follow IG : Dewie_sofia
Ada beberapa readers minta grup chat, tapi aku bingung nanti isinya apa terus ada yang minat gak nanti jd anggota 😂
But, terima kasih banyak buat kalian yang selalu menunggu cerita-cerita gaje dari penulis amatir sepertiku, kalo yang mau ikutan grup chat inbox aja ato dm via IG, grup WA aja ya.
I love u so much 😘
KAMU SEDANG MEMBACA
HOLD ME (TERBIT)
Roman d'amour#2 Highes Rank 05092017 18+ Menyakitkan... itulah yang kurasakan saat orang orang yang ku cintai tak lagi mempercayaiku,saat kebahagiaanku terampas satu persatu _Sofia Aruna_ Aku tak mengenalnya, bahkan aku tak tahu keberadaannya tapi ia serasa begi...