"Lo kenapa?" tanya Sandra setelah mereka sampai di apartemen Sandra.
Setelah Dion meninggalkannya di taman kampus, Sofia menghubungi Sandra dan minta dijemput.
Sandra yang panik mendengar suara Sofia yang terisak langsung saja izin keluar kelas dengan alasan sakit perut.
Tiga tahun mengenal sahabatnya itu tak pernah sekalipun Sofia memperlihatkan masalahnya, mengeluh apalagi sampai menangis seperti sekarang.
Kadang Sandra berpikir, sahabat macam apa dirinya yang tidak tahu apapun tentang keluarga sahabatnya sendiri, tapi karena memang Sofia yang tertutup dan selalu merasa tidak nyaman kalau membahas tentang keluarganya, dia maupun Dion membiarkannya.
Mungkin suatu saat Sofia akan menceritakannya pada mereka tanpa paksaan.
"Dion San, dia marah sama gue. Dia kecewa banget sama gue," kata Sofia di sela-sela tangisannya.
Sandra mengernyitkan dahinya.
"Memangnya kenapa Dion bisa marah dan kecewa sama lo?" tanya Sandra penasaran.
"Tapi lo janji dulu jangan ikut-ikutan marah kayak Dion," kata Sofia sambil meraih tisu dari Sandra.
"Tergantung masalahnya apa," kata Sandra.
Tak mau mengambil resiko karena berbohong, akhirnya Sofia menceritakan masalahnya dengan Dion, dari awal pertemuannya dengan Adrian sampai dia menjalin hubungan dengan Adrian.
Dan semalam Dion melihatnya sedang makan malam berdua dengan Adrian.
Dion sangat marah dan meninggalkannya begitu saja, Sofia juga menceritakan pembicaraannya dengan Dion di taman tadi.
Sandra tidak mengeluarkan sepatah katapun, dia hanya diam saja sambil menatap Sofia dengan tatapan yang tidak dapat dimengerti.
"Jangan ngeliatin gue kayak gitu. Ngomong apa kek," kata Sofia kesal.
"Gue lagi mikir kata-kata yang tepat buat lo," kata Sandra sambil mengetuk- ngetukkan jari di dagunya.
Setelah menghela napas panjang Sandra berkata. "Yang lo lakuin ini benar-benar fatal Fi, gue nggak heran Dion semarah dan sekecewa ini sama lo."
"Terus gue harus gimana dong?" kata Sofia yang sudah mulai berhenti menangis.
"Gue belum tahu, gimana caranya biar Dion maafin lo, tapi...," Sandra terdiam beberapa saat, membuat Sofia sendiri menahan napas, was-was menunggu apa yang akan dikatakan Sandra.
Apakah Sandra juga marah karena kebohongannya selama ini.
"Tapi apa San?" desak Sofia yang sudah sangat tidak sabar.
"Lo kekasihnya pak Adrian Chandra Hadinata, oh my God Sofia, ini benar-benar mengejutkan. Dosen tampan dan dingin gue akhirnya milih lo. He's the perfect guys i ever known," jeritnya dengan wajah berbinar.
Hah.
Sofia melongo melihat reaksi Sandra, sungguh di luar prediksinya, bukankah harusnya Sandra juga marah padanya.
Apalagi sekarang sahabatnya itu sudah duduk di sampingnya dan terlihat sangat antusias.
"Gimana perlakuannya sama lo? Apa orangnya romantis? Atau sikapnya cool gitu?" tanya Sandra.
"Lo nggak marah sama gue?" tanya Sofia heran, dia mengabaikan pertanyaan Sandra.
"Siapa bilang? Gue tetap marah sama lo karena udah ngebohongin gue, tapi kalau cowok lo itu pak Adrian yang ganteng dan cool itu gue bisa maklum kok," kata Sandra.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOLD ME (TERBIT)
Любовные романы#2 Highes Rank 05092017 18+ Menyakitkan... itulah yang kurasakan saat orang orang yang ku cintai tak lagi mempercayaiku,saat kebahagiaanku terampas satu persatu _Sofia Aruna_ Aku tak mengenalnya, bahkan aku tak tahu keberadaannya tapi ia serasa begi...
