"Aku tidak menggodamu," ucap Sofia dengan manjanya.
"Benarkah?" ucap Adrian masih bertahan di cerukan leher Sofia. Adrian sedang berusaha menahan gairahnya karena tindakan mendadak dari Sofia. " Aku masih marah sama kamu."
"Kenapa masih marah? aku kan sudah menciummu," cicit Sofia.
Adrian mengangkat kepalanya dan menatap Sofia lembut, "Jadi, semua aksimu tadi untuk menyogokku hah?" kata Adrian menggesekkan ujung hidungnya dengan hidung Sofia gemas.
"Bu--bukan begitu," kata Sofia.
"Lalu?"
Sofia menundukkan wajahnya, sebenarnya dia sangat malu dengan tindakannya yang sangat nakal menurutnya itu.
Bahkan saat ia bersama Yasa dulu tidak pernah sekalipun ia ingin melakukan hal seperti itu, Yasa juga hanya memeluknya dengan perasaan sayang sesekali Yasa mengecup kening, pipi atau bibirnya sekilas.
Tapi Adrian?
Entah kenapa ia selalu ingin berdekatan dengannya, sejujurnya ia sangat ingin melewati hari-harinya bersama Adrian.
Tapi, ia berusaha menahan keinginannya itu, selain dia yang memang terbiasa mandiri dia tidak ingin bergantung pada Adrian atau siapapun.
Sofia berusaha memberi takaran yang pas pada perasaannya, dia tidak mau cintanya yang terlalu dalam akan membuatnya kembali merasakan luka yang teramat sakit.
Tapi kalau sudah maunya hati apa yang bisa dilakukannya?
"Hei, kamu melamun," ucap Adrian.
"Tidak," kata Sofia gugup, lalu turun dari pangkuan Adrian, dia masih menundukkan wajahnya dan memandang lantai dengan perasaan yang tidak karuan.
Adrian yang merasa heran dengan sikapnya yang berubah tiba-tiba bertanya, "Apa ada yang mengganggu pikiranmu?"
"Kamu masih marah padaku?" ucap Sofia lirih.
"Baiklah aku tidak akan marah lagi, tapi kamu harus berjanji satu hal padaku?" kata Adrian.
"Apa?" kata Sofia sembari memandang wajah Adrian penasaran.
"Jangan berbohong padaku."
"Aku tidak pernah berbohong padamu," bantah Sofia cepat.
"Iya, maksudku untuk ke depannya, bagaimana?"
Sofia berpikir sejenak. "Berlaku untuk kita berdua," katanya mengacungkan jari kelingkingnya dengan senyuman manis di wajahnya.
Adrian tertawa pelan tapi akhirnya ia menautkan jari kelingkingnya pada jari Sofia "Janji kita berdua," katanya kemudian mengecup lembut bibir Sofia.
"Oh ya siapa nama laki-laki itu?" tanya Adrian.
"Untuk apa kamu menanyakannya?" tanya Sofia heran.
"Hanya ingin tahu saja," jawab Adrian ringan.
"Yasa," jawab Sofia singkat, tapi Sofia melihat Adrian yang menatapnya dengan tatapan tidak puas, Sofia memutar bola matanya malas, tahu apa yang ditunggu Adrian.
"Hardiyasa Putranto Kusuma," jawab Sofia yang disambut senyuman oleh Adrian.
"Good girl," kata Adrian mengacak pelan rambut Sofia.
"Aku lapar," ucap Sofia.
"Bukannya tadi kamu sudah makan, berdua, heh?" goda Adrian.
"Siapa yang makan berdua coba, aku cuma minum jus apel," bela Sofia.
"Kenapa tidak sekalian makan saja?"
Meski tahu Adrian hanya menggodanya tetap saja membuat Sofia kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOLD ME (TERBIT)
Romans#2 Highes Rank 05092017 18+ Menyakitkan... itulah yang kurasakan saat orang orang yang ku cintai tak lagi mempercayaiku,saat kebahagiaanku terampas satu persatu _Sofia Aruna_ Aku tak mengenalnya, bahkan aku tak tahu keberadaannya tapi ia serasa begi...