Dua minggu sudah berlalu dari malam ia dan Adrian berteman.Dan sejak malam itu juga hari-hari Sofia tidak pernah tanpa kehadirannya, setiap pulang kerja.
Ia akan mendapati Adrian menunggunya di parkiran cafe, alasannya kalau pagi sampai sore ia bekerja begitu juga Sofia yang tak jarang pulang lebih larut dari jam biasanya kalau cafe tempatnya bekerja sedang di gunakan untuk acara perayaan ulang tahun ataupun perayaan lainnya.
Mereka hanya bisa bertemu dimalam hari dan mereka bisa menghabiskan waktu berdua lebih banyak. Kata Adrian.
Setelah menjemput Sofia dari cafe, mereka akan makan malam terlebih dahulu entah itu di warung sate favorit Adrian atau di warung bakso favorit Sofia, kalau bosan sesekali Adrian tidak segan-segan mengajaknya makan di restoran- restoran mewah.
Dan hal itulah yang sering menjadi bahan perdebatan mereka, selain memperdebatkan tentang siapa yang berhak membayar makanannya, seperti malam ini.
"Aku tidak mau makan disini." kata Sofia dengan suara rendah.
"Kita makan disini malam ini, aku sedang ingin makan sushi." kata Adrian setelah mereka masuk ke dalam restoran jepang
"Ini restoran jepang."
"Aku tahu, jangan khawatir, bukannya malam ini giliran aku yang membayar makanannya?" kata Adrian santai, ia pikir Sofia keberatan karena restoran ini mahal.
"Ya aku tahu kamu banyak uang, tapi bukan begitu maksudku."
"Hm," Adrian hanya berdehem, kepalanya menoleh ke kiri dan kanan sambil mencari meja kosong.
"Adrian," panggil Sofia dengan suaranya yang masih pelan.
"Ah, disana kosong, ayo." katanya sambil menarik tangan Sofia dengan semangatnya mengabaikan ucapan Sofia.
Sofia hanya pasrah ditarik seperti itu, hingga akhirnya mereka duduk, untung ada sebuah meja yang masih kosong, restoran ini memang terkenal ramai karena makanannya yang enak.
Adrian menatap Sofia dengan tatapan yang tidak bisa diartikan, Sofia memang berbeda dari wanita-wanita yang mengejarnya hanya karena dirinya tampan dan kaya.
Ada sesuatu dalam diri gadis di depannya ini, sesuatu yang membuatnya ingin selalu ada didekatnya, setiap bersama Sofia ia merasa sangat nyaman, ia bisa menjadi dirinya sendiri meski ia harus lebih mengontrol dirinya saat didekatnya, ia merasa seperti sudah saling mengenal lama, entah perasaan apa ini.
"Adrian," terdengar lagi suara Sofia pelan.
"Ada apa?" tanya Adrian.
Sofia diam saja sambil memasang wajah cemberut, ia kesal dan malu sebenarnya tapi ia harus mengatakannya.
"A.ku tidak bisa makan makanan jepang," jawabnya pelan.
Adrian terdiam selama beberapa saat, berusaha mencerna maksud dari ucapan Sofia.
Ia melihat ekspresi Sofia yang menahan kesal dan juga malu, Sofia juga lapar tapi sumpah demi apapun ia sama sekali tidak bisa memakan makanan jepang yang menurutnya sangat aneh.
"Mmmpp...hahahahaha." tawa Adrian akhirnya pecah.
Sungguh Sofia sangat kesal dan malu, bagaimana tidak hampir seluruh orang dalam restoran itu melihat kearah mereka dengan pandangan heran dan terganggu.
Ingin sekali ia menjitak kepala Adrian sekarang atau melempar buku menu di hadapannya ke mukanya.
Sofia menendang kaki Adrian dari bawah meja."Awww," Adrian meringis sakit saat kakinya tertendang.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOLD ME (TERBIT)
Romance#2 Highes Rank 05092017 18+ Menyakitkan... itulah yang kurasakan saat orang orang yang ku cintai tak lagi mempercayaiku,saat kebahagiaanku terampas satu persatu _Sofia Aruna_ Aku tak mengenalnya, bahkan aku tak tahu keberadaannya tapi ia serasa begi...