10. Killing

7.6K 790 20
                                        

"Apa kau sudah tidak waras?! Apa yang kau lakukan pada Taehyung?!"

Jelas pria dihadapanku ini bisa menyadari aku yang kini marah.

"Apa aku harus mengulangnya? Sudah kubilang jangan dekat dengan pria lain!"

Ia menatapku tajam. Apa perdulinya tentang semua itu? Oh sekarang dia berani melarangku, sementara dia bebas bersama dengan wanita lain.

Kualihkan tatapanku seakan tak perduli dengan kalimat yang baru saja diucapannya.

Lantas tubuhku mendekati Taehyung dengan dan membantunya berdiri. Namun, lagi-lagi pria ini mencegatku. Ia menarik tanganku hingga aku meringis pelan, merasakan cengkraman tangannya yang kini menggengam ku begitu kuat.

Kutepis pelan tangannya, namun ia justru mempererat genggamannya, mata tajamnya tak lepas dariku. Ap yang membuatnya marah?

"Lepas."

Aku masih berusaha melepaskan tanganku. Dapat kurasakan mataku yang kini terasa panas, dan kurasa sebentar lagi sesuatu akan mengalir dari sana. "Ternyata kau begitu kasar!"

Bersamaan dengan kalimat yang terucap dari mulutku, air jatuh begitu saja. Aku tidak menyangka pria ini mulai menyakitiku.

"Kau tahu? Kalian lah yang membuatku seperti ini!"

"Berani-berani nya kau menyalahkan orang lain!"

Taehyung bangun dan dengan sekejap ia melayangkan kepalan tangannya mengenai wajah Jimin, hingga membuat pria itu hampir sempoyongan.

"Apa katamu?" Taehyung menyeringai.

"Katakan, bagaimana bisa kau menjadi kan kami alasan kau berubah seperti ini?!" ucap Taehyung. Tak ingin kalah, Jimin kembali melayangkan pukulannya.

What the hell is goin' on?

Pukulan itu berhasil meninggalkan memar disudut bibir Taehyung.

"Kumohon hentikan!!"

Kutatap keduanya yang sama sekali tidak memperdulikanku. Mereka kini beradu saling memukuli satu sama lain. "Cukup!!"

Bukk

Teriakanku menggema bersamaan dengan pukulan keras Taehyung yang berhasil membuat Jimin tersungkur ke tanah. Ia lalu berjalan mendekati Jimin dan duduk dihadapan pria itu. "Karena kau sudah memulai ini, maka aku akan mengakhirinya," ucapnya lalu kembali melayangkan pukulannya.

Bukk

"Itu, karena kau sudah menyakitinya,"

Bukk

"Dan ini karena kau selalu membuatnya menangis!"

"Geumanhae Taehyung!" Teriakku. Pukulan Taehyung berhasil membuat sudut bibir Jimin berdarah. Aku tidak tahan melihat apa yang sedang terjadi dihadapanku.

"Taehyung kubilang cukup!! Kau akan menyakitinya!" Ucapku akhirnya. Taehyung menoleh menatapku lalu kembali menatap Jimin.

"Ooh. Dan kau lihat? Bahkan saat seperti ini pun dia masih saja memperdulikanmu!" Jimin lalu tersenyum kecil seraya memegangi sudut bibirnya yang mungkin saja kini terasa berdenyut. "Kalau begitu pukul saja. Aku pantas menerimanya,"

"Ani, ini tidak sebanding dengan apa yang sudah kau lakukan padanya. Seribu pukulan pun tidak akan sama artinya dengan ribuan luka yang kau berikan padanya,"

Taehyung benar-benar marah.

"Kalau begitu, dengarkan penjelasanku," ucap Jimin. "Apa aku meminta penjelasanmu?" Taehyung menyeringai lalu bangun dan meraih tanganku. "Ayo pergi."

Deepest DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang