25. Remember Me?

4.7K 635 80
                                        

It was hard, wasn't it?
But i'll always say that i'm ok.

***

Seulgi's POV

Seoul, 13 oktober 2019.

3 tahun berlalu. Tidak banyak yang berubah. Aku melewati hari-hariku seperti biasa. Bertemu teman, latihan, tampil diatas panggung dan beberapa kali sering mengunjungi cafe. Ya setahun lalu aku membeli cafe.

Hanbin dan grup iKON nya semakin sukses dengan album baru mereka. BTS.. aku baru tahu jika anggota mereka 6 orang.

"Melamun?"

Seseorang menghepaskan tubuhnya di kursiㅡtepat didepankuㅡsaat aku menghela nafas.

Taehyung baru saja memasuki cafe ini. Bertemu diluar lebih baik dari pada harus di dorm, entahlah aku hanya sedikit tidak nyaman. "Bagaimana kabar mu?" Tanyanya.

"Kau tidak lihat aku baik-baik saja?" Jawabku.

"Ne maja." ucapnya pelan. (Ya benar)

"Apa kau tidak ingin ke suatu tempat mungkin? Tidak ada schedule dengan Red Velvet?" Tanyanya. Aku hanya menggeleng pelan. "Ayo keluar,"

"Aniyo. Aku ingin menjaga cafe saja."

"Sejak kapan seorang idol papan atas menjaga cafe? Kau punya karyawan yang banyak bukan?" Ujar Taehyung. "Bukan begitu. Geunyang, aku sedang tidak ingin kemanapun" jawabku. Taehyung diam menatapku.

"Ceritakan saja bagaimana hari ini. Aku akan mendengarkan." Ucapku mengalihkan pembicaraan. Taehyung menghela nafas pelan. "Hari ini tidak buruk. Kami menang di acara musik,"

"Sudah kuduga,"

"Kim Taehyung.."

"Waeyo?" Tanyanya.

"Aku.. aku hanya penasaran. Dulu, seingatku anggota kalian 7 orang," Taehyung diam. Bangku yang didudukinya begerak pelan kebelakang.

"Aku baru ingat kalau aku ada urusan. Mian, aku harus pergi." Tak menunggu jawabanku, ia pun bangun dan berjalan meninggalkanku. Dahiku mengernyit menatap punggungnya yang menjauh.

Niat ingin memanggil nya ku urungkan, mataku lantas menangkap sosok Joy yang baru saja masuk dan berpapasan dengan Taehyung. Dari jauh kulihat keduanya sempat tersenyum.

"Eonnie.." ujar Joy sumringah seraya menghampiriku. Tangannya menarik kursi yang tadi diduduki Taehyung.

"Cafe tidak terlalu ramai ya hari ini," ujarnya celingak-celinguk.

"Kenapa kemari?" Tanyaku. Tatapan Joy berhenti padaku. Manik hitamnya menatap seolah menelisik sesuatu didalam sana. "3 tahun membuatmu benar-benar berubah," Ujarnya yang membuatku seketika mengernyit bingung. "Maksudmu?"

"Lupakan." Ucapnya.

"Dimana yang lain?" Tanyanya lagi.

"Irene eonnie sedang mengisi acara musik. Wendy di kantor agensi. Yeri di dorm, tidur," jelasku. Joy hanya menganggukan kepalanya.

"Memangnya kau dari mana?" Tanyaku. Joy menyengir sebelum menjawab pertanyaanku. "Hanbin mengajakku keluar tadi." Seketika aku memutar bola mataku malas.

"Kau melupakan Sungjae ya," ujarku tertawa. Senyum Joy seketika sirna.

"Lupakan, masa lalu." Ujarnya.

"Kau saja dengan gampangnya melupakan dia-" ucapannya terhenti.

"Nugu?" Tanyaku mengernyitkan dahiku.

Deepest DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang