Katakan lah aku pengecut.
Tadi, dengan begitu yakin nya aku ingin menemui Seulgi. Tapi tidak sekarang, aku takut.
Kutepikan mobilku dipinggir sungai Han, lantas menatap air yang begitu tenang dari kejauhan. Tempat ini masih menjadi favoritku.
Kejadian kemarin kembali terputar begitu saja, bahkan saat aku berusaha keras untuk tak memikirkannya.
Bayangkan saja, selama ini aku tidak pernah dekat dengannya. Aku hanya pernah bertemu beberapa kali, itupun saat aku menjemput Joy.
Dan sekarang, kenyataan seperti apa ini, aku hanya akan mempermainkan perasaan nya.
Kugenggam erat setir mobil seraya menghempaskan nafas berat. Dari balik kaca mobil, dapat kulihat langit yang mulai gelap. Langit berubah mendung, dan mungkin sebentar lagi akan turun hujan.
Lagi, mataku menerawang, memikirkan bagaimana dengan sangat baiknya wanita itu menyembunyikan perasaannya. Bagaimana bisa ia selalu menunjukkan wajah baik-baik saja, saat terang-terangan nya aku menjemput Joy.
Tes..
Hujan perlahan turun dengan rintiknya yang satu-persatu jatuh membasahi tanah. Pemandangan indah sungai Han mulai tertutupi oleh derasnya hujan.
Tanpa sadar, aku mulai menurunkan kaca jendela mobil, lalu mengulurkan tanganku untuk merasakan rintik-rintik yang kini jatuh diatas tanganku. Kubiarkan dinginnya menyatu bersama dengan kulitku.
Aku tersenyum miris menatap tetesan bening yang kini semakin deras. Tidak perduli ujung bajuku yang mulai basah. Katakan, pria mana yang bukannya menyelesaikan masalah tapi malah melarikan diri.
Drrt.
Getaran ponsel menyadarkanku dari lamunan. Aku menoleh dan meraih ponselku, yang segera saja memperlihatkan sebuah pesan yang baru saja masuk.
Taehyung
Kau dimana?Aku terdiam sejenak. Kutarik tanganku yang dibasahi hujan, lalu mendiamkannya cukup lama sebelum memutuskan untuk membalas pesan.
Taehyung
Hyung eodiya?Tak mendapat respon dariku, satu pesannya muncul lagi. Dan barulah aku mengetikkan sesuatu untuk membalas pesannya.
Park Jimin
Maaf Taehyung, aku tidak bisa menemuinyaCukup lama baru aku mendapat pesan balasan dari Taehyung. Mataku kembali menoleh menatap hujan yang kini semakin deras.
Taehyung
Aku mengerti. Sekarang kau pulang lah sekarang. PD-nim mencari mu.Dan sepertinya Taehyung mengerti.
Park Jimin
Sungai HanJawabku singkat.
Mungkin ada sesuatu yang sedang menungguku.
Park Jimin
Aku akan sampai dalam 15 menitUsai membalas pesannya, kusimpan kembali ponselku lalu bergegas meninggalkan Sungai Han.
***
Mataku memicing sesampaiku di parkiran. Tak jauh dari sini, dapat kulihat mobil bertuliskan "SM Entertainment" terparkir beberapa meter dari posisiku. Seketika nyaliku ciut.
Hujan masih setia menghantam jalanan disana sini. Kuputuskan untuk menerobos hujan setelah berhasil membuka pintu mobil dengan perlahan. Kuurungkan niatku untuk berlari. Aku menikmati hujan yang kini menyentuh kulitku.

KAMU SEDANG MEMBACA
Deepest Dream
Fiksi Penggemar[COMPLETED] Fiction. Seulmin as the main character. Kinda cheesy and sad at the same time, enjoy. #wattys2018 #1 ㅡ jiminseulgi (121218), ksg (110119) #5 ㅡ seulmin (211220) #6 ㅡ parkjimin (110518) #19 ㅡ seulgi (210518) #33 ㅡ redvelvet (210518) #102...