Hellooooo selamat malam buat semuanyaaaaa😄😄😄😄😄
Maaf loh ya aku update malam kaya gini. Gppkan? Soalnya ini baru selesai banget😂. Maaf banget aku jarang update hampir 2 minggu ini:( maaf loh ya. Apa masih ada yang nunggu cerita ini? :( maaf ya. Apa ada yang rindu sama deril dan vivi? Coba acungin tangannya😂😂😂.
Tenang tenang disini kita bakal update tentang vivi dan deril ko.Disini aku mau nyampein banyak terimakasih buat kalian yang masih setia sama bdp season 2 ini😍 gatau harus bilang apa tapi setiap dukungan kalian itu buat aku makin semangat buat cerita ini😊.
Makasih banyak ya buat yang masih setia di bdp 2 jangan bosen-bosen buat tetep stay di dalam alur cerita deril dan vivi ya😘😄😄😄😄😄.Maaf ya kalau jenuh sama alurnya , tapu ini semua udah aku atur ko 😊 semua udah sesuai alur yang aku buat. Dan jika aku ganti pasto keujungnya juga nanti jadi buyr😂
Yawdah langsung aja kali yaaaa.cekidotzzzzz....
Deril segera melepaskan pelukkannya dengan cepat. Terlihatlah sosok vivi yang sangat pucat dan sibuk menghirup udara dalam-dalam.
Deril tau, kekasihnya terserang kembali oleh penyakit itu." kita berobat rineyka!" Ucap Deril yang terlihat cemas dan segera merangkul gadisnya untuk menuju rumah sakit.
Vivi menggeleng lemah " aku gpp devasa" tolak vivi yang mendorong tubuh deril agar sedikit menjauh dari nya.
Deril menatap kekasihnya dengan tajam " kamu bilang ga kenapa-napa yang kaya gini? Vi, kamu sakit! Sekarang waktunya aku yang turun tangan buat jaga kamu!" Ucap Deril yang terlihat marah kali ini.
" der aku cuma kena gejala anemia doang! Dan itu gakan kenapa-napa!" Ucap Vivi yang tetap bersikeras menolak tuntutan deril.
Deril mendesah resah. Ia sudah malas sekali jika harus berdebat masalah yang sedang emergency seperti ini.
" aku mohon jangan buat aku cemas. Kita berobat rineyka, aku mohon" ucap Deril yang sedikit melembut untuk mengambil hati vivi agar gadis itu menuruti ucapannya kali ini. Raut wajah kecemasan deril sangat terlihat sekali di wajahnya. Pria ini memang benar-benar mencemaskan gadisnya.Vivi menghela nafasnya, dadanya terasa sangat sakit sekali, pernafasannya semakin tak karuan. tangannya terus memegangi dadanya.
Deril semakin cemas, ia terus memegang tubuh gadisnya yang sudah mulai sedikit ambruk kedalam pelukan deril." kenapa kamu mesti ngebantah gini si! Kenapa ga bilang kalau kamu terus ngerasain rasa sakit nya?" Tanya Deril yang terlihat panik dan segera membopong tubuh vivi untuk segera di bawa kedalam mobil dan segera menuju rumah sakit.
Vivi tak menolak pemaksaan deril kali ini. Ia benar-benar lelah sekali saat ini. Tubuhnya terasa sulit untuk di gerakam lagi, sakit di dadanya sekali tak karuan.
Dengan masih memakai pakaian ala kantornya, deril tak berniat untuk berganti pakaian terlebih dahulu. Deril segera membawa vivi ke rumah sakit dengan cepat, Deril sangat terlihat gelisah sepanjang perjalanan. Bahkan deril melajukan mobilnya seperti orang yang tak terkendali. Sesekali deril terus menatap gadisnya yang tengah duduk di bangku penumpang sembari menahan rasa sakit yang menyerang dirinya.
Deril terus menguatkan vivi agar gadisnya bisa menahan rasa sakitnya hingga sampai di rumah sakit nanti.Vivi terus merintih kesakitan sampai tiba di rumah sakit. Air matanya sudah mulai keluar dari sudut-sudut matanya Karena ia benar-benar merasakan rasa sakit di kepala dan di dadanya.
Deril terlihat semakin gelisah tak karuan. Dengan cepat ia segera membantu gadisnya untuk segera memasuki rumah sakit itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Berawal Dari Pertunangan 2 (Completed)
Romance3 tahun telah berlalu, Vivi menjalani hidupnya, layaknya seperti orang normal, tetapi sebenarnya 3 tahun itu semua bukan hal mudah bagi Vivi yang harus melupakan masa kelamnya dulu. Menikmati hidup barunya yang lebih indah dari sebelumnya, hidupnya...