Ending

37.2K 1.2K 107
                                    

Hayhayyyy Hellooooo selamat pagi buat kalian semuanyaaaaa😄😄😄😄😄
Maaf loh ya aku update lama banget kaya gini. Gppkan? Soalnya ini baru selesai banget😂 plus akunya sedang di landa kesibukan:(.maaf banget yaaaa, gpp kan? Masih ada yang setia ga sama ceritanya? Maaf loh buat kalian lama nuggu.

Disini aku mau nyampein banyak terimakasih buat kalian yang masih setia sama bdp season 2 dari seson 1 hingga season 2 ini.😍 gatau harus bilang apa tapi setiap dukungan kalian itu buat aku makin semangat buat cerita ini😊.
Makasih banyak ya buat yang masih setia ngasih vote dan comment di bdp 2 jangan bosen-bosen buat tetep stay di dalam alur cerita deril dan vivi ya😘😄😄😄😄😄.

Pasti tertuju sama judul chapt ini yang 'berjudul ending' duh pasti taukan apa maksud chapt ini😂😂 semoga kalian mengertii yaa😄😄

Maaf kalau ada beberapa ketikan yang salah. Kemungkinan itu typo mohon di maklumin guyss...
Yawdah langsung aja kali yaaaa.




cekidotzzzzz....


























06. 00 wib.

Vivi masih tertidur dalam tidurnya. Deril yang telah bangun lebih awal pun sedikit tersenyum saat menatap gadisnya dan dirinya yang hanya di baluti oleh selimut tanpa sehelai benang bahkan pakaian apapun. Dercak merah berada di mana-mana, memenuhi tubuh istrinya itu. Hal itu membuat deril sedikit mengingat kejadian semalam. Ya, Kejadian malam pertamanya.

Deril meraih pakaiannya dan pakaian vivi yang berhamburan di lantai. Ia membereskan semuanya dengan rapih.
Setelah itu deril mengecup kening vivi dan segera melangkah keluar dengan menggunakan boxer hitamnya. Ia berniat untuk beremdam pagi di luar sana.

10 menit kemudian ....

Vivi mengerjapkan matanya beberapa kali untuk menyesuaikan tempatnya, tubuhnya terasa begitu nyeri pagi ini.

Tatapannya beralih menatap sampingnya dan tak menemui sosok deril pagi ini.
Ia pun segera beranjak dari rajang itu untuk mencari sosok deril.

" astagaa!" Pekik vivi yang menyadari jika dirinya tidak di baluti apapun pagi ini. Tangannya segera menyambar selimut tebalnya dengan cepat.
Ah ia lupa jika semalam ia sudah melakukan hal itu bersama deril, kedua pipinya merona saat mengingat hal itu.

Vivi melangkah kearah lemarinya untuk segera mengambil pakaiannya di dalam sana.
"Shit " umpat vivi dengan kesal karena lemari miliknya terkunci begitu saja. Bahkan kuncinya pun tak terpasang seperti biasanya.

Tatapan vivi beralih menatap pria yang tengah berendam di kolam luar kamarnya. Vivi mengigigit bibir bawahnya, tak mungkin ia keluar dalam posisi seperti ini. Bisa-bisa pria itu mengolok-ngolokannya .

Tatapannya terhenti menatap keranjang pakaian kotor di sudut ruangan. Ada pakaian dalam miliknya di dalam sana,ia segera melangkah sembari memakai selimutnya dengan erat.

Vivi mencepol rambutnya dengan asal, ia sudah memakai pakaian dalamnya dengan cepat, tapi tubuhnya masih saja di baluti selimut karena ia tak mungkin keluar dari kamar dalam posisi seperti ini.

Pakaiannya semuanya berada di dalam lemari, tapi kunci lemarinya entah kemana. Vivi lupa menaruh sepertinya.

" nyari kunci ?" Tanya Deril yang telah berdiri di ambang pintu dengan tubuhnya yang sudah basah kuyup sembari mengangkat kunci kecil yang vivi cari sedari tadi.

Vivi tersentak kaget saat suara deril begitu menganggetkan. Vivi mengerucutkan bibirnya, ia mempererat selimutnya agar terus membaluti tubuhnya itu.
" siniin devasa !!" Umpat vivi menyodorkan tangannya untuk meminta kunci itu dari deril.

Berawal Dari Pertunangan 2 (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang