Firsttt...
Heiheiii ketemu lagi, maaf ya udah nunggu waktu yang lama banget😂😂 ini baru selesai di ketik banget. Maaf juga updateny malem gpp kan? Yang penting kalian suka aja kali ya.Sebenarnya eps ini masuknya di BDP 1 si, tapi? Udah terlanjur masuk susunan di BDP2 jadi gpp kali ya?
ada yang rindu sama cerita ini? Ada yang nunggu kah? Kalau gada juga gpp ko😂😂.
Buat yang masih penasaran sama alur ceritanya silahkan di baca oke.Makasih lo buat para readers setia BDP kalian masih luangkan waktunya untuk baca cerita ecek-ecek ini.
Dan buat yang baru bergabung semoga kalian menikmati alur cerita ini.Satu lagi, tentang permasalah pemain nih. Pemain deril bisa kalian ilusikan sendiri aja ya dari pada kalian berdebat ckckc -justkid😂😂😂 aku disini bakal ganti-ganti pemain deril dan vivinya. So? Kalian terima ya, soalnya ada beberapa pict yang harus kalian ketahui nantinya.
gpp kan? Gpplah ya😃😄😄..Yawdah langsung ajaaa...
cekidot...
Bandung, 14.30 wib
Hendra memarkirkan mobilnya tepat di depan rumah yang terlihat cukup mewah. Vivi yang sedari tadi hanya diam di mobil tanpa banyak bicara pun mulai membuka pintu mobil dengan hati yang sangat kosong.
Vivi menatap rumah mewah itu dengan pasti, ini yang ke 2x nya dia menempati rumah orang lain. Dan tidak mudah untuk berbaur kembali nantinya.
" ayo sayang" ucap Hendra yang merangkul pudak putrinya itu untuk masuk kedalam.
Vivi mengangguk pasti dan mulai melangkah memasuki rumah itu dengan hendra." selamat siang pak? Mohon maaf Bapak nyari siapa ya?" Tanya security yang berjaga di depan rumah Farhan Ardiansyah. Siapa farhan Ardiansyah? Dia adalah paman vivi yang sekarang tinggal di bandung. Paman vivi yang satu ini memang sangat kaya raya. Bahkan, dia mempunyai salah satu rumah sakit yang terkenal di daerah bandung ialah Rumah sakit Advent.
Rumah sakit itu punyalah Farhan, pria itu memang sakit menyukai dunia kedokteran. Baginya dokter adalah perkerjaan yang sangat mudah sekali." Saya mau cari Farhan. Sebelumnya saya juga sudah menghubunginya tadi." Ucap Hendra dengan cukup sopan.
" oh begitu? Yawdah silahkan masuk pak" ucap Security itu membuka gerbang dengan cepat.
Hendra tersenyum dan mengangguk saja, sedangkan vivi ia sedari tadi hanya terdiam dan asik dengan lamunannya itu. Ia merasa sangat asing di kota ini, sama seperti saat dia pertama kali di bogor waktu dulu.
Setelah gerbang di buka, vivi dan hendra pun segera masuk dengan cepat. Security itu mengantarkan vivi dan hendra hingga kedalam rumah kediaman farhan.
" silahkan pak, pak Farhan berada di ruang tamu" ucap Security itu dengan sopan.
" baik, terimakasih ya" ucap Hendra tersenyum manis dan mengangguk mengerti.
Setelah itu, vivi dan hendra pun segera memasuki rumah Farhan dengan perlahan. Hendra membuka pintu utamanya dengan tidak ragu dan percaya diri.
Saat pintu utama di buka, terlihat lah sosok farhan yang sedang duduk manis di ruangan tengah yang amat sangat lebar itu. Vivi meneguk silivanya beberapa kali saat melihat betapa luasnya rumah ini.
" Hendraaaa. Akhirnya kita berjumpa kembali. Mari silahkan duduk" sambut farhan dengan sangat sopan dan menyilahkan vivi dan hendra duduk di hadapannya itu.
" rupanya kau tidak berubah ya farhan. Bisnis mu semakin sukses" ucap Hendra tersenyum dan mulai melangkah mendekat kearah farhan. Vivi yang hanya terdiam pun segera melangkah mengikuti hendra dari belakang saja dengan kesusahan membawa koper miliknya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Berawal Dari Pertunangan 2 (Completed)
Romance3 tahun telah berlalu, Vivi menjalani hidupnya, layaknya seperti orang normal, tetapi sebenarnya 3 tahun itu semua bukan hal mudah bagi Vivi yang harus melupakan masa kelamnya dulu. Menikmati hidup barunya yang lebih indah dari sebelumnya, hidupnya...