Breakfast

29.5K 1.2K 50
                                    

Heiheiiiii... deril dan vivi comebackkkkksss
Ketemu lagiiiii, siapa yang kangen sama alurnya hayo? Acungkan tangannyaaaa😄😄😄😄😄

Budayakan vomment yang banyak yaaaaaa😉😉😉 di tunggu banget. Biar jadi penyemangattt😘😘😘

Cekidotttt😄😄😄





19.00 wib.
Vivi baru saja menyelesaikan tugasnya hari ini, ia melangkah keluar rumah sakit dengan membawa jas putih miliknya dan tas selempangnya.

Vivi memijat bahunya yang terasa amat pegal, hari ini banyak sekali membatu dokter untuk menangani pasien.

Tatapannya terhenti saat melihat mobil alvin terparkir manis di tempat biasa ia menunggu vivi. Dengan rasa letih, ia pun berjalan menuju mobil alvin dengan berjalan gontai.

"Kenapa lama banget?" Tanya alvin dengan nada suara yang terdengar menyelidik.

" aku baru selesai vin. " ucap Vivi yang telah duduk di samping alvin dan merebahkan tubuhnya di jok yang terasa amat empuk kali ini.

" kamu ga bohong kan?" Tanya alvin penuh curiga.

Vivi mendengus kesal, mengapa alvin menjadi overprotektif seperti ini?

"Ngga" ucap Vivi yang memejamkan matanya dan memilih untuk beristirahat sejenak dan menghiraukan perdebatan yang akan di buat alvin selanjutnya.

Alvin terdiam sejenak, ia menatap kekasihnya yang tengah memejamkan matanya. Wajahnya sangat kusut sekali, bahkan rambutnya terlihat berantakan. Alvin tau, vivi pasti lelah sekali saat ini. Jadi ia mengurungkan niatnya untuk mengintrogasi vivi yang tidak-tidak.
Alvin segera menyalan mesin mobilnya, ia langsung meninggalkan area rumah sakit dengan cepat.

Vivi yang menyadari alvin sudah melajukan mobilnya pun ia menghela nafas panjangnya. Ia bersyukur alvin tidak mengintrogasinya hari ini.

Vivi terus memejamkan matanya, ia merasa sangat lelah sekali hari ini. Bahkan jok yang biasanya terasa sangat biasa saja tapi kini terasa sangat nyaman sekali untuk tubuh vivi.
Vivi membenarkan posisi nyamannya, tak butuh waktu lama vivi pun terhanyut dalam tidurnya itu.

" dian bilang kamu harus masuk kuliah hari sabtu nanti. Dia minta tolong buat bantuin nyicil skripsi " ucap alvin yang memfokuskan pandangannya ke jalan.

Hening. Vivi tak menjawab ucapan alvin saat itu. Alvin yang menyadari vivi hanya terdiam saja, ia pun menoleh ke arah vivi.

" mungkin kamu butuh istirahat sayang" ucap alvin yang mengusap pucuk rambut vivi dengan lembut. Vivi mendengkur dengan lembut saat di usap oleh alvin, ia tak bangun bahkan tak terusik sama sekali. Rupanya vivi kecapean hari ini.

Alvin tersenyum, hatinya terasa hangat saat melihat kekasihnya yang sangat tertidur pulas itu. Banyak fikiran yang ia alami 2 hari ini semenjak deril datang dalam kehidupan dirinya dan vivi. Fikiran-fikiran negative nya selalu bergentayangan di kepalanya. Bahkan sekarang saja alvin merasa dirinya sangat overprotektif kepada vivi. Hal yang alvin lakuin saat ini, ia cuma takut kehilangan vivi. Bahkan ia takut vivi meninggalkan nya begitu saja hanya demi deril, pria yang telah menyakitinya 3 tahun yang lalu.

10 menit kemudian.
Alvin menghentikan mobilnya tepat di depan rumah kecil milik vivi.
Alvin segera melepaskan sabuk pengaman miliknya dan beralih menatap kearah vivi yang masih tertidur dengan pulas.
Alvin tak tega jika harus membangunkan vivi sekarang. Wajahnya yang sangat damai itu pun ingin sekali alvin rengkuh dan memeluk vivi dengan erat.

Tangannya ia layangkan untuk mengusap lembut pipi kanan vivi. Vivi masih tertidur dengan pulas sekali. Alvin tersenyum saat memandangi wanita nya yang entah keberapa kalinya lagi-lagi selalu tertidur di mobilnya ini.

Berawal Dari Pertunangan 2 (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang