Apology

27.4K 1.2K 63
                                    

Heyhooo sebelum kita lanjut lagi ke dalam ceritanya disini aku mau ngucapin banyak terimakasih banget buat kalian ya masih stay dan mau relain waktunya buat baca cerita aku disini😘😘😘 yang rela banget nuangin komentar yang bikin aku lebih semangat lagi buat lanjutin cerita ini, ya walaupun cerita nya sedikit ngaco ya😂 tapi aku berusaha biar cerita ini lebih menarik lagi. Sekali lagi makasih banyak😘 kecup dulu😄😄

Oke itu aja yang bisa aku ucapin.
Selamat membaca😊

Cekidottssss...


















07.00 wib.

Deril baru saja terbangun dari tidur lelapnya. Suasana ruangannya sangat hening sekali, tatapannya terhenti melihat vivi yang masih larut dalam tidurnya.
Deril mengucek-ngucek kedua matanya itu. Ia merasa keadaannya semakin membaik dari hari kemarin. Pagi yang sangat indah baginya, karena di pagi ini, sosok yang pertama ia lihat ialah gadis yang sangat ia idamkan setiap harinya. Kini gadis itu tengah tertidur sangat pulas, wajahnya terlihat sangat lelah sekali.

Pintu ruangan deril terbuka. Deril segera menoleh kearah pintu masuk.
Ternyata itu sonia yang baru saja memasuki ruangan deril dengan membawa sarapan pagi untuk deril.
Senyuman manis mengembang di bibir sonia, tatapannya beralih menatap vivi yang tengah tertidur di samping deril. Senyumannya itu pudar saat melihat sosok vivi.

" sutt, pelan-pelan " ucap Deril yang meminta agar sonia memelankan roda dorongan makanan miliknya agar tidak mengusik tidur vivi saat ini.

Sonia mengerti, ia segera mendorong nya dengan pelan. Memindah alihkan semangkuk bubur dan semangkuk sup yang telah di buatkan oleh rumah sakit untuk deril.
Deril menatap makanan itu dengan tatapan tak minat. Makanan yang sangat mengerikan.

" ini ruangan icu, kenapa dia ada disini?" Tanya Sonia dengan tatapan tajam menatap kearah vivi.

Deril mengerutkan keningnya " dia cewe gue, apa salahnya kalau dia jaga gue?" Tanya Deril dengan alis yang terangkat sebelah.

Sonia terdiam,hatinya merutuk di dalam sana. Mengapa ia harus marah-marah seperti tadi? Mengapa hatinya sedikit berdesir nyeri saat menyadari vivi berada di ruangan ini? Perasaan apa ini?! Ah shit!.

" ya-aa. Maksud gue, kan ga bol-leh kalau ada yang masuk gitu aja keruangan ini" ucap Sonia yang malah gelagapan karena sudah salah bicara seperti tadi.

Deril menatap sonia dengan lekat, tatapannya sangat menyelidik. Ada yang aneh dengan sikap sonia hari ini.
"Tugas lo udah selesai kan? Thanks udah anterin sarapan pagi ini" ucap deril yang mengalihkan pandangannya ke lain tempat.

" i-iya." Ucap Sonia yang masih gelagapan dan mendorong tempat makanannya keluar ruangan.
Sonia merutuk dirinya karena mengapa dirinya bisa-bisanya berbicara seperti itu? Bukannya vivi adalah gadisnya deril? Jadi ia berhak untuk dekat dengan deril! Tapi mengapa ia tadi malah mempertanyakan lagi kepada deril?.

Perasaan aneh mengalir pada dirinya, sonia merasa detak jantungnya kini berdetak sangat cepat. Bahkan saat tadi pagi ia sangat semangat untuk mengantari makanan kepada deril. Hingga hatinya terasa linu saat melihat vivi yang tengah menunggu deril di sana dengan tertidur di sampingnya. Bahkan lebih linunya saat mendengar deril mengusir dirinya dari ruangan itu dengan secara halus seperti tadi. Perasaan aneh berkecamuk di dalam hatinya saat ini, sonia juga merasa sangat aneh dengan hatinya kali ini. Apa ia jatuh cinta kepada deril?.

Berbeda dengan deril yang kini tengah bersandar di tumpuan ranjang dengan menatap vivi yang tengah tertidur sangat pulas sekali.

Tak lama pintu ruangan deril terbuka, deril lagi-lagi menghela nafas kesalnya karena setiap orang yang memasuki ruangannya itu dengan meraih knop pintunya sangat kasar hingga menghasilkan denyitan yang cukup mengganggu.

Berawal Dari Pertunangan 2 (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang