Bali Unvergesslich.

27.2K 1.2K 43
                                    

Heyhooo sebelum kita lanjut lagi ke dalam ceritanya disini aku mau ngucapin banyak terimakasih banget buat kalian ya masih stay dan mau relain waktunya buat baca cerita aku disini😘😘😘 yang rela banget nuangin komentar yang bikin aku lebih semangat lagi buat lanjutin cerita ini, ya walaupun cerita nya sedikit ngaco ya bahkan votenya menurun banget😂 tapi aku berusaha biar cerita ini lebih menarik lagi. Sekali lagi makasih banyak😘 kecup dulu😄😄 maaf ya aku lanjutnya agak lama soalnya lagi sibuk sama uas😂 ini pun nyolong nyolong waktu buat ngelanjutin.
Maaf banget loh ya aku update lama banget kaya gini. gpp kan? Apa Masih ada yang setia ga sama ceritanya? Maaf loh buat kalian lama nuggu.

Cerita ini pun akan segera tamat. Ya paling beberapa season lagiii😢😢😢 apa ada yang sedih? Coba yang sedih acung tangan😢. Tapi jangan sedih, doakan saja semoga aja BDP season 3 nantinya ya 😄😄😄😄.
Oke itu aja yang bisa aku ucapin.
Selamat membaca😊
Coba yang kangen bang deril angkat tangannnnnyaaa😂 mana suaranyaaaa?
Yawdah langsung aya yaaaaaaa...

Cekidottssss...
























11.50 wib.

Kini Vivi dan deril telah berada didalam bioskop. Bersiap untuk menonton film horor yang sempat di pilih deril saat tadi. Tapi sayangnya kini mereka menonton film bukan hanya berdua. Axel dan davi ikut menonton dan duduk tepat di samping deril. Dan itu membuat deril sedari tadi menggurutu sebal karena dua pengacau itu bisa merusak suasana dirinya dan vivi.

" coba kamu liat, tuh gada yang minat kan nonton film ini. Bahkan yang nonton cuma beberapa orang aja" ucap Vivi yang sedikit mengeluh karena ia tak suka menonton film horor dalam siang bolong seperti ini.

"Sutt, film udah mau di mulai rineyka" ucap Deril mengalihkan ucapannya kearah layar teater yang sudah memutar film yang akan mereka tonton.

" anjir lu apa-apaan si xel! Jiji guaa ah" gumam davi menarik narik tangannya yang di genggam oleh axel saat ini.

" takut gue takut" ucap axel dengan kealayannya itu dan terus memegangi lengan davi dengan erat.

"Waanjer lebay deh lo ah!" Ucap Davi yang menjauhkan axel dari lengannya.

" takut gua banyak yang pasangan disini. Lah gua malah sama elu, jonesnya keliatan banget ya?" Ucap Axel saat menatap ke studio itu melihat beberapa pasangan yang berada di hadapan dan di belakangnya.

" ini si bukan serem jadi nya kalau lo berdua ngoceh terus bisa-bisa bikin filmnya jadi hambarr" gerutu deril yang meminta agar kedua temannya itu tidak terus berdebat.

" tuh si axel der, yaelah sensi bener deh ni orang, gue dari tadi udah diem der beneran, suwer dah" ucap Davi yang mengangkat kedua jari telunjuknya dan jari tengahnya bersamaan.

" lo tau kan der kita baru pertama kali nonton bioskop lagi dari sekian lama ngejomblo" ucap axel dan kejujurannya. menatap deril dengan tatapan so lugunya.

Deril terkekeh " ah iyah gue lupa lo berdua ngejomblo hampir udah mau 3 tahun hidup lo berdua gada pendampingnya"

" hina bener ya kesannya" cibir davi yang tak suka akan ledekan deril.

" akui ajalah dav. Lagian kita jomblo terbahagia, walaupun ga punya pasangan." Ucap axel dengan angkuhnya dan menaikkan sebelah kakinya keatas bangku yang ia duduki saat ini.

" ckck, diluar si bilangnya gue jomblo terbahagia. Tapi, tetep aja hati mah berkata lain. Untung aja lo ga di julukin orang terbuluk dalam masalah pacaran" kekeh deril semakin gencar meledeki davi dan axel saat ini

Berawal Dari Pertunangan 2 (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang