Loss

29.2K 1.3K 62
                                    

Hayhayyy...
Maaf loh ya nunggu lama😂😂😂 aku baru ada waktu buat lanjutin cerita inii😂 maaf banget... tapi tenang aja ko, aku kasih extra part di bagian ini. Aku kasih yaaaa cukup panjang deh pokonya.😄😄

Makasih ya yang masih stayy sama cerita ini, walaupun vomment nya sedikit merosot tapi gpp ko aku salut sama kalian yang masih mau luangin waktunya buat baca cerita ini. 😘😘😘😍😍.

Yawdah langsung aja ya...
Cekidot...

Budayakan vomment yang banyak😶😶



















10.30 wib.
Vivi dan dian berada di kantin saat ini. Vivi baru saja membatu dian untuk menyicil skripsinya itu.

"Lo masih berantem sama alvin?" Tanya Dian sembari memasukkan laptop miliknya ke dalam tas.

Vivi meminum jus yang sempat ia pesan,ia sudah sangat malas sekali untuk membahas soal alvin.
" ngga. " ucap Vivi yang menggeleng pasti.

Dian menatap vivi sejenak. Matanya menyelidik mata vivi dengan intens.
" oh" ucap dian yang mengalihkan pandangannya kelain tempat.

"Hmmm" ucap Vivi yang mengendurkan pandangannya kelain tempat. Ia menyandarkan punggungnya di tumpuan kursi.
Pandangannya menatap seisi kantin ini yang di penuhi para siswa-siswi yang sudah memadati kantin.

" gue harus ke rumah sakit ian, bete gue disini." Ucap vivi yang mulai meraih tas selempang miliknya itu.

" aelah vi, ga bisa apa lo masuk kelas terakhir?" Tanya dian dengan kerutan di keningnya.

Vivi menggeleng cepat.
" ga deh gue harus ke rumah sakit. Harus nemuin sonia, ada beberapa obat yang harus gue kasiin ke dia buat pasien " ucap Vivi yang tersenyum dan mulai beranjak dari tempat duduknya itu.
" satu lagi, gue 1 bulan kedepan kaya nya gakan ikut ngampus dulu. Kalau ada yang bener-bener ngebet gue harus ngampus kabarin gue ya." Lanjut vivi yang menahan langkahnya sejenak.

Dian terlihat tak terkejut sama sekali, mungkin baginya hal seperti ini sudah biasa baginya.
" yayaya, terserah lo deh. Puas-puasin tuh sama pasien lo" gerutu dian sembari menyenderkan punggung nya di penyanggah kursi.

Vivi tersenyum geli saat mendengar gerutuan sahabatnya itu.
" oke see you" ucap Vivi tersenyum dan melambaikan Tangan sembari melangkah meninggalkan dian sendirian di kantin.

Vivi berjalan menelusuri lorong kampus dengan membawa beberapa tumpukan buku dian yang sempat ia pinjam tadi.
Tangannya merogoh saku jeansnya, vivi meraih ponsel miliknya.

Alvin's.

Aku udah nunggu kamu di luar rineyka. Kamu masih dimana?

Ternyata ada satu buah pesan dari alvin yang masuk kedalam ponselnya. Vivi memang sempat mengirim pesan menanyakan alvin berada di mana. Dan sekarang ternyata alvin sudah menunggunya di luar kampus.

Kenapa alvin pulang cepet banget? Batinnya menggerutu saat membaca pesan dari alvin tadi.

Tunggu bentar. Aku udah keluar ko.

Sendd..sendd

Vivi segera mengirimkan pesan itu dengan cepat. Setelah itu ia memasukkan kembali ponselnya kedalam saku jeansnya.

Vivi melanjutkan kembali langkahnya dengan cepat untuk segera menghampiri alvin yang sudah menunggunya di luar kampus.
Pandangannya menelusuri setiap inci gedung kampusnya yang sangat di penuhi penghuni kampus yang berbondong-bondong untuk memasuki kelasnya.
Vivi tak peduli dengan masalah pelajarannya, ia ingin memfokuskan dirinya sejenak dan mengasingkan dirinya untuk tidak memasuki kampus selama 1 bulan kedepan.

Berawal Dari Pertunangan 2 (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang