Accident

24.6K 1.2K 60
                                    

Hay hayyy....
Ketemu lagi 😄😄 maaf ya nunggu lamaaaa...
Yang masih penasaran silahkan di baca ya😘 makasih yang masih mau vommment di cerita aku. Dukungan kalian itu luar biasa bangettt😂😂😂 lovedead dehh...

Yawdah langsung aja ya cekidot.....










" hah?" Vivi terhentak mundur saat pintu ambulance terbuka. Kedua telapak tangannya menutup bibirnya yang hampir berteriak saat melihat korban kecelakaan itu. Bukan hanya vivi saja, sonia yang baru sadar vivi terpekik pun segera menatap korban itu dengan seksama.

" deril? " ucap vivi yang tak percaya kalau korbannya itu ialah deril, vivi merasa jantung nya berdetak kencang, bahkan butir-butir air matanya sudah mulai menumpuk di sudut matanya.

Deril tergeletak lemah di dalam ambulance. Darah segar melingkupi tubuhnya. Bahkan, kepalanya mengeluarkan banyak sekali darah.
Dengan cepat, para perawat itu segera memindah alihkan deril ke ranjang medis. Vivi masih tak percaya, rasa kekhawatiran dan ketakutannya kini mencuat tinggi.
Setelah deril di pindah alihkan, Beberapa perawat langsung mendorong ranjang medis dan membawa deril ke ruangan UGD.

" vi?" Ucap  seseorang yang membuat vivi menoleh dengan cepat kearah sumber suara itu. Hendra sang ayah tengah berdiri di belakangnya dengan tatapan yang penuh kecemasan. Bahkan di dahinya pun terdapat darah segar dan beberapa luka yang menganggu wajahnya,
Vivi segera berhamburan kedalam pelukan sang ayah, air matanya mengalir. Rasa rindunya selama 4 bulan pun tak terbendung lagi.

" ayah kenapa? apa yang terjadi ayah?" Tanya vivi yang cemas akan kondisi sang ayah yang cukup memprihatinkan.

"Ayah gpp, Dia telah menyalamatkan ayah sayang, sekarang ayah mohon selamatkan dia " ucap hendra purau dan terlihat penuh kecemasan. Deril yang telah menyelamatkan ayahnya? Bagaimana bisa? Apa yang terjadi sebenarnya?.
Banyak sekali pertanyaan yang ingin vivi tanyakan kepada hendra, tapi? Waktunya tidak tepat. Ia harus cepat menangani deril yang sedang di ambang kematian.

Vivi melepaskan pelukannya sejenak, ia menatap sang ayah dengan binar.
" apa yang sebenernya terjadi ayah?Vivi pasti bakal selamatkan dia, ayah tunggu di depan pintu UGD. Nanti vivi bakal obatin luka ayah" ucap Vivi yang berhasil menjatuhkan air matanya di kedua pipinya itu. Rasa kecemasan dan ketakutannya semakin menjadi. Vivi segera melangkah meninggalkan sang ayah, dan menuju ruang UGD.

Ya tuhan jangan dia aku mohon! Batinnya memohon di dalam sana agar tidak ada hal aneh yang terjadi kepada deril saat ini. Deril telah di bawa kedalam ruang UGD, beberapa dokter tim khusus kecelakaan pun mulai memasuki ruangan itu.
Vivi memakai kontum medisnya dan segera memasuki keruangan UGD.

Beberapa dokter dan tim medis pun mulai melakukan pemeriksaannya. Vivi yang memeriksa denyut nadi deril pun tak terasa air matanya terus mengalir. ia tak bisa menahan dirinya melihat deril-nya yang sudah 5 hari tak ia temui. Dan sekarang? Saat ia temui ternyata keadaannya sangat mengenaskan.

" detak jantung nya terhenti, ambilkan Defibrillator/ ( Dc shock ) " ucap Dokter fania saat memeriksa keadaan deril yang sangat mengenaskan itu. Detak jantung deril melemah, bahkan tak terasa sama sekali.
Vivi segera memasangkan kabeDefibrillator dan memberikan kepada dokter fania.

Vivi beralih untuk membantu dokter Eddy yang sedang menangani bagian kepala deril. Darah segar masih Menempel di kepala deril.
Vivi dan para perawat lain segera melaksanakan tugasnya itu.

Kamu harus sadar deril! Kamu harus sadar! Batin vivi berteriak sangat keras di dalam sana. Dokter fania terus menghentakkan Defibrillator pada dada deril. Suara patient monitor terus nyaring di telinga vivi, vivi tak ingin mendengar nya lebih lama. Ia tak tahan harus menangani mantan kekasihnya itu dengan keadaan yang bisa di bilang sedang berada di ambang kematian.

Berawal Dari Pertunangan 2 (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang