SEVEN

14K 593 6
                                    

Hai semuanya
Happy Reading ya

Jangan lupa tinggalkan jejak berupa vote, komentar dan sarannya

Thank you all
Love you😘😘😘😘😘😘😘

————————————————————————————————————

AUTHOR POV

Karena menangis, Kanza tak sadar ia tertidur di lantai semalaman. Dan karena merasa dingin yang amat sangat disekujur tubuhnya, Kanza langsung bangun dan pindah ke tempat tidur. Tapi sudah beberapa kali ia mengganti posisi, tetap saja ia tidak bisa tidur. Akhirnya ia pun memutuskan untuk membuat teh untuk menenangkan dirinya.

Saat Kanza hendak kembali kekamar, ia mendengar suara igauan Adam. Ia pun langsung menuju asal suara. Ternyata suaranya berasal dari ruang tv.

"Kanza maafin mas, Kanza jangan tinggalin mas." Racau Adam.

"Kanza jangan tinggalin mas, mas tidak bisa hidup tanpamu." Racaunya lagi.

"Ya Allah, maafkanlah hamba karena telah membuat suami hamba seperti ini." Ucap Kanza sambil menghapus keringat yang ada di kening Adam.

"Maafin Kanza mas, tapi tolong beri Kanza waktu." Ucap Kanza sambil mengelus wajah Adam yang masih terus meracau.

Setelah mengucapkan itu, Kanza langsung masuk kekamar. Ia tidak tahan untuk melihat semua itu.

Keesokan paginya, Kanza masih menjalankan kewajibannya sebagai seorang istri. Walaupun hatinya masih hancur karena kebohongan Adam. Tapi Kanza mencoba untuk memaafkannya.

"Kanza." Panggil Adam saat baru sampai didapur.

"Kanza.." Panggil Adam sekali lagi karena Kanza tak menjawab panggilannya.

"Maafin mas, mas tau mas salah. Tapi mas mohon jangan hukum mas dengan cara mendiamkan mas seperti ini. Mas lebih memilih Kanza pukuli daripada Kanza diamkan." Ucap Adam yang mulai frustasi.

"Hari ini mas naik mobilkan, jadi Kanza tidak perlu mengantar mas lagi." Ucap Kanza sambil mengambilkan sarapan untuk Adam.

"Kanza tolong maafkan mas." Ucap Adam sambil memegang tangan Kanza. Sebenarnya Kanza juga tidak ingin mendiamkan Adam seperti ini. Tapi biarlah untuk sementara waktu ia memulihkan hatinya dulu.

"Lebih baik mas kekantor sekarang. Nanti mas terlambat." Ucap Kanza sambil membereskan perlengkapan dapur.

"Kanza tolong maafkan mas." Ucap Adam menyusul Kanza kedapur. Adam tidak selera makan jika melihat Kanza seperti ini.

"Pergilah mas. Oh iya, nanti Kanza akan pergi bersama Gita untuk menemui abangnya." Ucap Kanza meminta izin. Walaupun ia sedang marah, tapi ia tetap harus meminta izin pada suaminya jika ingin pergi kemanapun.

"Untuk apa kamu menemui abangnya Gita?" Tanya Adam tak suka.

"Ada yang harus kami bicarakan." Jawab Kanza.

"Kamu tidak berniat meninggalkan mas dan berpaling padanya kan?" Tanya Adam sedih.

"..."

"Kanza jawab mas, kamu gak akan meninggalkan mas kan?" Tanya Adam sambil menatap wajah Kanza dan Adam melihat mata Kanza yang bengkak. Itu pasti karena menangis semalaman, pikirnya.

"Kan Kanza udah bilang kalau Kanza tidak akan meninggalkan mas. Kecuali atas takdir tuhan dan jika mas yang memintanya." Jawab Kanza jujur.

"Baiklah, tapi mas antar ya." Ucap Adam sambil menggenggam tangan Kanza.

Cinta Karena Allah ( After Married )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang