Jangan lupa berikan VOMMENT kalian yaaa.......
Happy Reading😘😘😘😘
----------------------------------------------
AUTHOR POV
"Adam hanya milikku. Jika aku tidak bisa memilikinya maka orang lainpun tidak boleh memilikinya."
Ucapan Vanesaa masih terngiang-ngiang dipikiran Kanza. Walaupun Adam sudah menceritakan semuanya. Tapi Kanza tetap takut kalau Vanessa akan melakukan sesuatu yang buruk pada Adam.
"Kanza!" Pekik Adam.
"Eh... ada apa mas?"
"Kamu mikirin apa sih, sampai kamu lupa melihat masakan kamu ini." Ucap Adam sambil mengaduk makanan yang Kanza buat tadi.
"Maaf mas, sudah biar Kanza aja."
"Apa yang mengganggu pikiran kamu? Kamu bisa cerita sama mas."
"Tidak ada apa-apa kok mas, mas tenang saja." Elak Kanza.
"Gimana mas bisa tenang kalau melihat kamu tidak konsentrasi bekerja karena terlalu terhanyut dalam pikiran kamu."
"Benar mas, Kanza tidak apa-apa."
"Jangan bohong Kanza. Katakan, apa yang mengganggu pikiran kamu?"
"Kanza...sebenarnya Kanza sedang memikirkan wanita yang kemarin itu mas."
"Vanessa maksud kamu?" Dan Kanza menjawab dengan anggukan.
"Kan mas sudah bilang kalau mas tidak punya hubungan apapun dengannya. Percaya sama mas, mas tidak akan mungkin mengkhianati kamu." Ucap Adam sambil menggenggam tangan Kanza erat.
"Bukan masalah itu mas."
"Lalu?" Tanya Adam bingung.
"Dari sikapnya kemarin, Kanza merasa kalau Ia seperti ada niatan yang buruk pada mas."
"Kok kamu bisa berprasangka seperti itu?"
"Gak tau mas. Kanza sudah berusaha untuk tidak berprasangka buruk padanya. Tapi gak bisa mas, Kanza selalu merasa takut jika membayang- kan semuanya."
"Sudahlah, kamu tidak perlu takut. Mas akan selalu ada disamping kamu, dan kita berdoa saja pada Allah agar melindungi kita."
"Amin. Oh iya mas, gimana masalah pernikahannya Iren?"
"Mereka akan menikah 2 minggu lagi."
"Baguslah mas, lebih cepat lebih baik."
"Kamu jadi besok menemani Iren untu mengecek kehamilannya?"
"Jadi mas, bolehkan Kanza pergi besok siang?"
"Boleh, yang penting hati-hati dijalan."
"Baiklah mas."
******
"Bagaimana keadaan anak saya dok?" Tanya Iren semangat.
"Anak ibu sehat dan baik-baik saja." Ucap dokter itu.
"Lihat mbak, itu anak Iren. Tapi masih kecil banget." Ucap Iren senang sampai ia tidak sadar kalau Dafa sudah datang.
"Apakah anda suaminya ibu ini?" Tanya dokter itu pada Dafa.
"Iya dok, saya suaminya." Jawab Dafa bangga.
"Baiklah pak, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Karena semuanya baik, jadi tolong jangan biarkan istri bapak untuk terlalu lelah. Karena di masa kehamilan seperti ini, bayi masih rentan." Saran dokter.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Karena Allah ( After Married )
Spiritual[ DON'T COPY MY STORY GUYS ] ~~~ Cerita ini hanya fiktif/khayalan belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan. ※※※ "Saya terima nikah dan kawinnya Kanza Putri Sire...