TWENTY ONE

9K 516 60
                                    

Berikan vote, komentar dan sarannya yaa guyss

Happy Reading 😘😘😘

================================================================

================================================================

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

AUTHOR POV

"DUUAAARRRR"

"Mas..." Teriak Kanza sambil berlari kearah Adam dan Kanza berhenti tepat didepan Adam dengan posisi berhadapan dan membelakangi Vanessa.

"Kanza!" Panggil Adam tepat saat peluru menembus punggung Kanza.

Dan sebelum Kanza pingsan, ia sempat memberikan senyumannya pada Adam. Seakan itulah senyum terakhir yang ia persembahkan untuk Adam, suaminya.

"Kanza!" Panggil Adam sambil menepuk pelan wajahnya.

"Dasar wanita pengganggu!" Sambil mengarahkan lagi pistol itu kearah Adam.

"DUAAAARRRRR"

"Tangkap dia pak." Ucap Iren pada polisi yang tadi ia telepon.

"Mbak Kanza!" Sambil menghampiri Kanza.

"Kanza...bertahanlah demi mas." Sambil menggendong Kanza.

"Bagas cepat tolong dia." Ucap Adam sambil menunjuk orang yang telah menyelamatkan nyawanya.

Sesampainya di rumah sakit, Kanza langsung di masukkan kedalam ruang operasi dan Dafa bilang kalau Vanessa sudah ditahan oleh polisi.

"Bunda, Kanza..." Ucap Adam menangis dipelukan bunda Bianca.

"Yang sabar nak, bunda yakin Kanza pasti akan baik-baik saja. Kamu berdoa saja untuk kesembuhannya." Sambil mengelus kepala Adam.

Saat ini seluruh keluarga ada dirumah sakit, tapi keluarga Kanza belum semuanya sampai. Kakaknya sudah ada disini, tapi orang tuanya masih dalam perjalanan.

"Ini semua karena Adam bunda, kalau saja Adam yang ditembak. Pasti Kanza baik-baik saja sekarang." Ucap Adam menyalahkan dirinya.

"Bukan kamu yang salah, tapi Vanessa yang salah disini. Dan bunda senang dia sekarang sudah ditahan karena perbuatannya itu."

"Vanessa, jika terjadi sesuatu pada Kanza. Maka aku tidak akan pernah memaafkanmu. Dan akan aku pastikan kau akan mendapatkan balasan yang setimpal." Ucap Adam dalam hati.

"Tapi bunda ji..."

"Shutt." Potong bunda Bianca.

"Sekarang kita berdoa saja untuk kesembuhan Kanza, okay?"

"Tapi bun..."

"Shutt tenanglah."

Merekapun masih menunggu dokter keluar dari ruang operasi. Dan berharap informasi yang akan diberikan oleh dokter itu adalah berita baik.

Cinta Karena Allah ( After Married )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang