Jangan lupa berikan vommentnya ya guys...
Comment yang banyak ya guys, soalnya aku suka banget baca comment kalian.
Thank you guys 😘😘😘😘😘
----------------------------------------------
AUTHOR POV
"Kalau gak mikirin pria lain, lalu kamu mikirin siapa?" Tanya Adam penasaran.
"Kanza...Kanza sedang... mikirin tentang ......"
"Tentang apa Kanza?"
"Kanza lagi mikirin mama mas, Kanza kangen sama orang rumah." Bohong Kanza. Adam yang mendengarnya merasa bersalah karena ia tidak mengerti kerinduan sang istri.
"Maafin mas, seharusnya mas tau kalau kamu pasti rindu sama keluarga kamu." Ucap Adam merasa bersalah.
"Tidak mas, ini bukan salah mas. Nanti Kanza bisa telepon mama kok." Ucap Kanza karena ia tidak tau kalau respon yang diberikan Adam akan seperti itu.
"Maafin mas, kamu boleh kok pergi ke rumah mama kalau kamu rindu sama mereka. Nanti kalau mas gak sibuk, mas juga bakalan ikut kamu."
"Tidak perlu mas, lewat telepon aja udah cukup kok. Dan sekarang mas gak usah mikirin itu lagi, lebih baik sekarang kita tidur." Ucap Kanza yang tidak ingin rasa bersalah Adam semakin besar.
"Baiklah, sini peluk." Ucap Adam sambil memeluk tubuh Kanza.
"Berasa meluk guling." Ucap Kanza sambil memeluk erat tubuh Adam.
"Maksud kamu meluk guling apa? Maksud kamu badan mas kayak guling gitu." Ucap Adam pura-pura ngambek.
"Apaan sih mas, siapa yang bilang badan mas mirip guling?"
"Kamu tadi yang bilang." Ucap Adam tanpa melepaskan pelukannya.
"Kapan Kanza bilang? Tadikan Kanza bilang kalau berasa meluk guling, bukan bilang badan mas mirip guling." Elak Kanza.
"Itu namanya kamu secara gak langsung bilang mas mirip guling."
"Iya deh maaf maaf, lagi pula mana ada guling bentuknya sixpack kayak gini." Ucap Kanza sambil menusuk pelan perut Adam.
"Iya deh, udah ya megangnya. Nanti mas keenakan jadi gak bisa tidur."
"Maksudnya?"
"Udah gak usah banyak tanya, ayo tidur." Ucap Adam sambil memeluk Kanza.
Adam sudah tidur sedangkan Kanza masih terjaga. Ia masih memikirkan masalah Iren tadi, dan ia belum menemukan alasan yang tepat untuk kejadian tadi. Dan karena lelah memikirkannya, Kanza pun memutuskan untuk mengistirahatkan tubuh dan pikirannya.
******
"Hai Iren, gimana kepalanya? Masih sakit?" Tanya Kanza saat melihat Iren masuk dapur.
"Hai mbak, udah baikan kok. Makasih ya mbak."
"Sama-sama, kamu mau ke butik hari ini?"
"Iya mbak, masih ada gaun yang belum selesai. Jadi aku harus mengurusnya sendiri."
"Tapikan kamu masih sakit, gak istirahat aja dulu." Bujuk Kanza.
"Gak usah mbak, aku baik-baik aja kok. Mbak tenang aja, aku kan cewek strong." Ucap Iren sambil menunjukkan ototnya yang tidak ada.
"Ya sudah kalau begitu, ini sarapannya." Ucap Kanza sambil menyerahkan satu porsi nasi goreng untuk Iren.
"Eh Iren, udah sembuh?" Tanya Adam saat sampai dimeja makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Karena Allah ( After Married )
Spiritual[ DON'T COPY MY STORY GUYS ] ~~~ Cerita ini hanya fiktif/khayalan belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan. ※※※ "Saya terima nikah dan kawinnya Kanza Putri Sire...