BAB 35 Janji Pertarungan di Hong-san

1K 28 0
                                    

Dari dalam sakunya Phang Thian-hua mengeluarkan sebuah botol porselen dan menuang ke luar dua butir pil berwarna merah tua, lalu setelah menjejalkan ke mulut Lim Han-kim, ia berkata dengan nada yakin,

"Pil Hui-seng-wan ramuanku merupakan obat mestika yang tiada taranya di kolong langit. Bila kedua butir pil tersebut masih belum mampu menyembuhkan lukanya dengan cepat, maka paling tidak Lim Han-kim harus beristirahat selama tiga bulan penuh sebelum dapat pulih kembali seperti sediakala."

Rasa girang yang semula menghiasi wajah Li Tiong-hui hilang lenyap seketika, sebagai gantinya kabut murung yang tebal menyelimuti wajahnya. " Kenapa begitu?" serunya.

"Aku telah memulihkan kembali denyut jantungnya dengan tenaga murni, ditambah lagi dengan khasiat Hui- seng-wan tersebut untuk memulihkan kembali kondisinya yang lemah, Bila lukanya tidak terlampau parah, kedua butir pil Hui-seng-wan itu pasti dapat memulihkan kembali kekuatannya dalam waktu singkat Tapi, jika obat itu pun tak manjur, berarti..."

Ketika dilihatnya rasa murung dan sedih menyelimuti wajah Li Tiong-hui, tak kuasa lagi ia segera menghentikan perkataannya.

" Lanjutkan perkataanmu," pinta Li Tiong-hui lirih, "Jangan bohongi aku. Meski dia bakal mati, paling tidak Phang cengcu telah berusaha dengan sepenuh tenaga."

setelah menghela napas panjang phang Thian-hua berkata: "Apabila pil mestika Hui-seng-wan gagal pulihkan kembali tenaga murninya dalam waktu singkat, hal ini membuktikan bahwa isi perutnya telah mengalami luka yang teramat parah, berarti pula kekuatan tubuhnya mustahil dapat dipulihkan dalam sehari dua."

"Ehmmm, mengerti aku kini, bila dalam waktu singkat tenaga dalamnya tak berhasil pulih kembali, maka keselamatan jiwanya bakal terancam bukan?"

"Tidak separah dugaanmu Maksudku, bila ia gagal pulihkan kekuatannya dalam waktu singkat, maka dibutuhkan waktu paling cepat setengah sampai setahun untuk memulihkan kembali kondisi badannya."

"Aaaai Moga-moga ilmu pengobatan phang cengcu memang hebat sehingga kesehatan tubuhnya dapat pulih dalam waktu singkat."

Tiba-tiba Ciu Huang bangkit berdiri dan menjura kepada Phang Thian-hua lalu katanya: "sudah lama ibunya hidup menjanda, ia cuma punya putra seorang, Apabila anaknya sampai mengalami suatu musibah, sulit rasanya untuk mencegah ibunya mengambil keputusan pendek. saudara Phang, bagaimana pun kau harus berupaya dengan sepenuh tenaga"

"Aku pasti akan berusaha dengan sepenuh tenaga" janji Phang Thian-hua seraya menghembuskan napas panjang.

Dengan perasaan agak tercengang Li Tiong-hui mengawasi wajah Ciu Huang, kemudian tegurnya: "Jadi Ciu tayhiap mengetahui asal-usulnya?"

Dengan kepala tertunduk ciu Huang termenung sejenak. lalu sahutnya: "Yaa, di kolong langit saat ini, paling banyak hanya ada tiga orang yang tahu akan asal- usulnya..."

"Dan locianpwee adalah satu di antara ketiga orang itu?"

"Tapi aku telah bersumpah tak akan bocorkan asal- usulnya kepada siapa pun, jadi aku harap Bengcu maklum dan sudi memaafkan." Berkilat sepasang mata Li Tiong-hui sehabis mendengar ucapan itu, mendadak bisiknya: "Apakah asal-usulnya ada sangkut paut dengan
si Raja pedang?"

Ciu Huang agak tertegun, setelah menghela napas katanya: "Liku- liku di balik persoalan ini banyak melibatkan orang ternama dalam dunia persilatan. Betul aku punya watak bicara blak-blakan tanpa tedeng aling, tapi harap Bengcu maafkan diriku, Dalam masalah ini, aku benar-benar harus bungkam, lebih baik jangan kau desak lagi."

Biarpun perkataan itu diucapkan setengah berbisik, tapi Phang Thian-hua yang berada persis di hadapan mereka berdua dapat mendengar dengan jelas sekali.

Pedang Keadilan IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang