15. Kemungkinan 1%

20.1K 1.6K 211
                                    

Ketika kondom bocor memiliki kemungkinan 1% maka itulah yang terjadi pada Fairuz.

Test pack menunjukan dua garis merah. Pada keterangan dalam kemasan tertulis bahwa tanda dua garis merah berarti positif. Di bolak balik di lihat dari sudut manapun dua garis itu tetap tak akan berubah. Bahkan ia mengucek mata sekalipun, itu bukan pandangan matanya yang buram. Dua garis itu nyata!

Ia duduk di pojok kamar mandi, termenung. Kemungkinan hamil harusnya lima bulan yang lalu saat Hussein dua kali tidak menggunakan kondom saat bercinta. Tapi sekarang? Bagaimana jika Hussein menuduhnya selingkuh, sementara pria itu selalu menggunakan pengaman?

Setelah pulang dari Surabaya, ia sudah memeriksakan diri dan ternyata hasilnya negatif. Menurut diagnosa dokter kandungan, ia mengalami anemia dan kelelahan fisik. Dan beberapa hari kemudiannya ia mengalami kram menstruasi.

Pintu kamar mandi diketuk dua kali. "Mba, sudah belum? Gimana hasilnya?"

Fairuz keluar dari kamar mandi dengan langkah gontai. Ia menyerahkan Test pack pada adiknya.

"Tuh kan benar apa kata Dewi. Mba Fai pasti hamil." Ujar adiknya Fairuz dengan senang pada diagnosanya berdasarkan pengalamannya sendiri.

Sudah seminggu kakaknya mengeluh mual-mual. Yang awalnya Fairuz menduga penyakit maag nya kambuh bahkan ia parno khawatir mengalami gejala thipus.

Hari itu Ia terpaksa pamit izin karena tiba-tiba tubuhnya merasa pengap dengan pakaian ketat yang dipakainya. Di halte menunggu taksi, ia menelepon Dewi tak kuat dengan keadaannya seakan rasa pengap membuatnya tak dapat bertahan hidup. Ia meminta bantuan Dewi untuk membawanya ke dokter. Tetapi Dewi, sang adik membantah dan mengurungkan niat kakaknya. Justru ia membawa Fairuz ke bidan langganannya.

Dan disinilah Fairuz berada. Di klinik bidan, tepatnya di depan toilet klinik untuk melakukan test pack atas saran bidan, sebelum ia diperiksa.

"Ayo kita temui bidan."

Fairuz mengangguk lemah masih syok.

Kebetulan tempat praktek Bidan Ani tidak terlalu ramai. Mereka hanya mengantri sebentar, terlebih Fairuz baru saja melakukan test pack jadi hasilnya harus segera dibacakan.

"Silahkan nyonya Fairuz masuk." Fairuz dituntun Dewi masuk ke klinik.

"Mana hasilnya?" Test pack yang ada ditangan Dewi berpindah ke tangan bidan. "Silahkan nyonya berbaring di kasur."

Setelah mengamati hasil test pack Bidan Ani melakukan pemeriksaan pada Fairuz. "Apa yang nyonya rasakan?" Ujarnya sambil menensi tekanan darah Fairuz.

"Dada dan perut terasa pengap, pusing dan mual."

Bidan Ani tersenyum mendengar penuturan Fairuz. "Silahkan Nyonya duduk kembali."

Bidan Ani mengeluarkan Buku KIA, buku yang biasa dimiliki oleh ibu hamil dan ibu yang mempunyai balita. Bidan Ani menanyakan nama Fairuz, suami, tanggal pernikahan dan lamanya menikah, penggunaan KB dan jadwal menstruasi Fairuz. Secara detail Fairuz memberikan informasi agar memudahkan Bidan mendiagnosa.

"Jika Nyonya terakhir menstruasi tanggal 25, bulan kemarin maka berdasarkan perhitungan, anda hamil 1 bulan. Perlu di ingat, hasil test pact nyonya Fairuz adalah dua garis samar. Itu artinya kehamilan Nyonya masih lemah."

Fairuz mendengarkan dengan seksama.

"Anda harus banyak beristirahat, kurangi pekerjaan berat dan hindari stres. Usia trisemester awal sangat rawan keguguran. Karenanya selain kelelahan fisik, juga faktor beban pikiran dapat memicu keguguran. Jangan minum minuman bersoda, makanan laut terutama kerang, pantangan juga makan durian dan nanas. Hindari penggunaan sepatu tinggi dan licin."

It's NOT One Night Stand Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang