Vae kambek dari Gunung Salak.
Bawa surprise dari Hussein sebanyak 2650 kata.
Tulisan terbanyak sepanjang sejarah ane nulis di wattpad, permirsah.... Ha.ha.ha.
Kalau ada typo mohon koreksinya ya guys...
Yuk cekidot.Zila dan Manager Humas yang langsung mengantarnya menuju kamar 200, demi kelangsungan hidup mereka agar tak menjadi korban pemecatan ala Hussein. Zila yang mendapat mandat khusus untuk mengawal Fairuz segera menghubungi Sang Pemilik Hotel.
"Kami sudah mengantar Fairuz ke depan kamar yang Anda tunjuk," ujarnya penuh kehati-hatian mengigat pekerjaan menjadi taruhannya.
"Terimakasih, berikan ponselnya pada Fairuz."
Zila menyerahkan ponselnya pada Fairuz, "pak Hussein ingin berbicara dengan Anda."
"Ya, ada apalagi? Aku tak akan kabur kok. Aku ini bukan pengecut." Ujarnya to the point pada Hussein lewat ponsel Zila.
"Baguslah, kalau begitu segera masuk ke kamar." Hussein menutup ponselnya.
Fairuz menatap ponsel itu dengan mencibir. Dasar bossy!!
Ia menyerahkan ponsel pada Zila, "terimakasih sudah mengantarku. Sekarang, kembalilah bekerja." Dua orang itu mengangguk seraya mengundurkan diri.Fairuz membuka pintu kamar. Tak sesuai dugaannya, kamar tidak sepi, disana telah menunggu tiga orang wanita.
"Sepertinya saya salah kamar," ujarnya ragu.
"Tidak, Mba Fairuz tidak salah kamar. Perkenalkan, saya Indah yang akan menjadi asisten Anda." Ia kemudian melanjutkan. "Mba Fairuz sudah ditunggu Nyonya Tania dari tadi. Duduklah dulu, Nyonya sedang berada di toilet."
Fairuz diarahkan duduk menghadap cermin besar dimana dihadapannya berjejer alat make up lengkap. Indah menyisir rambutnya kemudian mulai menata rambutnya. Sementara dua asisten yang lain mulai melakukan meni-pedi pada kuku-kukunya.
Tania keluar dari kamar mandi dengan ponsel di telinganya. "Iya tak perlu senewen," Tania tersenyum pada Fai. "Fai sudah di sini dan aku akan menanganinya. Kau tunggu saja dengan sabar. Percayakan ia pada kakakmu ini."
Tania meletakan ponselnya di nakas. "Apa kabarmu Fai?"
"Baik kak. Sebenarnya ada apa ini?"
Tania tersenyum, "tenang saja, kau akan kusihir menjadi wanita berbeda yang pastinya akan membuat mulut Hussein terngaga lebar."
Fairuz tertawa, ia tak pernah melihat Hussein dengan mulut terngaga, mungkin Tania bisa membantunya. "Dari tadi aku bingung, dilempar kesana kemari. Dan sekarang berakhir disini."
"Sepertinya ada miss understanding disini. Dan kuduga Hussein belum mengatakannya padamu."
Fairuz menggeleng. Pria itu main perintah saja tanpa penjelasan, sedikitpun tidak. Yang membuatnya menerka-nerka apa tujuan dari pria itu. Pria itu bisanya marah-marah layaknya wanita datang bulan bila apa yang ia kehendaki tidak sesuai ekspektasinya.
"Baiklah ini akan jadi kejutan istimewa yang akan kau kenang seumur hidupmu."
Fairuz tak mau menebak-nebak maupun berspekulasi, karena jika kenyataannya tak seindah khayalannya maka jatuhnya akan terasa sakit.
Ia mengambil pensil alis, diraihnya wajah Fairuz dan ditatapnya dengan tersenyum. "Fai, selama ritual make up, pejamkan matamu lantas bacalah basmallah dan surah al fatihah secara terus menerus selama aku merias wajahmu. Jangan berhenti sampai nanti ku bilang. Oke?" Kemudian Tania sendiri mengucap basmallah dengan bergumam sebelum ia mulai merias.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's NOT One Night Stand
RomantizmAr-Rasyid Series #First Story INONS Season 1 (end) "Aku mempunyai penawaran untukmu. Jadilah wanitaku dan kau akan mendapatkan perlindungan dan harta. Hubungan kita bukan hitam diatas putih, tapi aku akan menjamin kesejahteraan keluargamu." Fairuz...