Warning!!!!
Out of caracter semua.
Tidak suka silahkan tekan tombol kembali dari sekarang...
..
Happy Reading Guys-
..
"Hah, membosankan" Keluh Hinata sembari menempelkan jidatnya ke meja kantin.
"Sudah yang ke 5 kalinya kau berbicara seperti itu Hinata" kekeh Ino.
Hinata mengendus sebal melihat Ino yang menertawakannya. "Tapi ini sungguh membosankan Ino-chan, Tidak ada hiburan sama sekali, kau tahu itu?"
"Memangnya kau ingin hiburan seperti apa Hina? Berhenti untuk menjahili orang, apa kau tidak takut karma?" Jawab Ino menatap lembut pada sahabatnya itu.
"Kau itu tipe pemikir sekali Ino, Dan kau itu terlalu baik, memangnya tidak bosan menjadi orang baik mulu?" Tanya Hinata sembari membalas menatap Ino penuh penerawangan. Ia iri sungguh iri sekali pada Ino, kenapa sahabatnya itu bisa mempunyai hati bak malaikat dan wajah cantik bagai bidadari.
Hinata mengehal nafas panjang. Ino menatap Hinata bosan. "Berhenti memikirkan bahwa aku lebih sempurna dari mu Hina" tukas Ino sebal. Inilah kebiasaan buruk Hinata, dia itu selalu saja membanding bandingakan dirinya dengan orang lain.
"Apa begitu terlihat Ino-chan?" Tanya Hinata pelan.
"Tidak bagi orang lain yang belum mengenalmu. Tapi terlihat jelas bagiku Hina, Kau tahu? tak ada gunanya kau menbandingkan dirimu dengan ku. Kau lebih sempurna dariku" Balas Ino sembari tersenyum kecut.
"Kita berdua sempurna, lebih baik begitu bukan?" Kekeh Hinata, Ino tersenyum miring.
"Kantin gempar" Ucap Hinata.
"Hah" Ino mengernyitkan dahinya bingung, seolah meminta penjelasan lebih.
"Untuk apa mereka kemari, membuat kantin menjadi ricuh saja" Ucap Hinata jengkel. Dan Ino mememukan jawaban dari kata 'kantin gempar' milik Hinata tadi.
"Biarkan saja Nata-chan, mungkin mereka memang sedang ingin kekantin" balas Ino pelan.
"Yoo twins" seru orang itu sembari berlari kecil ke arah Hinata dan Ino.
Itu suara Uzumaki Naruto.
Uzumaki Naruto. Pria dengan segala ketampanan dan ketenarannya. Dia adalah 3 dari pria yang termasuk kedalam jajaran incaran para wanita.
Dia tampan? Tentu saja.
Tinggi? Jangan di tanya.
Kaya? Donatur terbesar sekolah ini adalah ayahnya.Sekolah elit yang di khususkan untuk para calon penerus perusahaan, mungkin lebih detailnya sekolah menegah Atas yang di khususkan untuk orang-orang yang mempunyai ekonomi menegah ke atas.
Jadi dari segi mana pria macam Naruto tidak ada yang mau melirik? Semua wanita akan terpesona padanya.
"Sial! Sial! Sial!" Gumam Hinata, sembari membenturkan jidatnya lagi berulang kali ke meja kantin dengan pelan. Ino terbahak melihat aksi Hinata yang seolah tak terima dengan kehadirian duo pangeran tampan tersebut.
"Apa kau ingin amnesia Hinata?" Tanya pria itu dengan tampang polosnya. Sedangkan Ino dan pria yang duduk di sebelahnya menertawakan tingkah konyol Hinata dan Naruto.
"Ya, kau puas!" Ketus Hinata sebal.
"Tidak juga sih" balas Naruto mengedikkan bahunya acuh.
"Damn!" Umpat Hinata. Ino menggeleng pelan melihat Hinata yang mengumpat.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're Mine
Fanfiction"Karna memilikimu membutuhkan sebuah pengorbanan yang besar" Story by NidiaRizal .. .. .. Story Versi SasuHinaNaru [Fiction SasuHinaNaru] - [MK] - [16+] - [Ms.Lvnder]