Bagian 14

1.1K 99 60
                                    

"A-aku membutuhkan mu Naruto" dan saat itu juga Naruto mendengar tangisan Hinata yang semakin kencang. Tanpa basa basi ia langsung mematikan ponselnya dan menyambar dompet yang tergeletak di meja belajarnya, kemudian kakinya melangkah kasar pergi meninggalkan kamarnya.

Tujuannya adalah rumah Hinata.

Hinata-nya sedang membutuhkannya.

Dan ia tidak mau jika princess nya terluka barang sedikit pun.

Jika penyebab tangisan Hinata adalah Sasuke. Oh dengan senang hati Ia akan menghajar sahabatnya itu tanpa ampun.

~~~~~~~

Brak

Naruto membuka pintu rumah Hinata kasar. Tanpa mengucapkan salam atau permisi.
Kakinya melangkah kasar memasuki rumah megah milik Hinata.

"Wow ada apa dengan mu Naruto-nii?" Tanya Hanabi bingung melihat wajah gusar Naruto. Padahal dirinya juga mati-matian menahan wajah khawatir yang melihat kakaknya datang kerumah dengan menangis tersedu-sedu.

"Dimana Nee-chan mu?" Tanya Naruto tak sabaran.

Hanabi mengangguk paham jika situasinya sedang tidak baik.

"Dikamar" balas Hanabi.

"Ah sebaiknya kau temui Nee-chan sekarang ku pikir dia benar-benar membutuhkan mu Naruto-nii" Lepas itu Hanabi pergi meninggalkan Naruto yang berlari menaiki tangga menuju kamar Hinata.

"Hime kau didalam?" Tanya Naruto tapi ia tidak mendengar sahutan apapun. Dengan gusar Naruto membuka pintu tersebut, matanya berkilat marah ketika menemukan Hinata-nya yang tengah memeluk lututnya sendiri di pinggiran kasur dengan wajah yang di sembunyikan di lututnya dan badan yang bergetar.

"Apa yang terjadi?" Tanya Naruto pada dirinya sendiri. Kenapa ia benar-benar merasa kesal jika melihat Hinata seperti ini.

"Hinata" panggil Naruto lembut yang sekarang telah berada di hadapan Hinata.

Hinata mendongkak kan kepalanya, Naruto benar-benar terkejut melihat wajah Hinata yang memerah, mata yang sembab.
Separah itukah kejadian yang di alaminya??

"N-Naruto" gumam Hinata yang langsung berdiri menerjang Naruto dan memeluknya.

"Wow ada apa hm?" Tanya Naruto lembut, ia membalas pelukan Hinata-nya bukannya membuat tenang Hinata malah Hinata semakin jadi menangisnya.

Naruto kan jadi bingun sendiri.

"Apa ini perbuatan Sasuke?" Tanya Naruto santai, jauh dalam hatinya jika benar ini perbuatan Sasuke, ia akan benar-benar menghajar sahabatnya itu.

Hinata menggeleng sebagai jawabannya. Naruto menyerit heran.

"Lalu?" Tanya Naruto menaikan sebelah alisnya.

'Tidak, Naruto tidak boleh tau tentang hal ini' Dewi batin Hinata mengingatkan.

"A-aku" ucap Hinata gugup.

'Berpikir Hinata berpikir' Dewi batin Hinata berteriak frustasi.

"Aku?" Naruto mengulangi ucapan Hinata.

"Aku sebal padamu Naruto, kenapa hari ini kau tidak menemuiku hah!" Ucap Hinata sambil memukul dada Naruto.

Dan saat itu Naruto benar-benar ingin menenggelamkan kepala Hinata pada kloset.

Jahat sekali kau pada wanitamu Uzumaki.

Naruto mengehela nafas panjang. Hinata nya ternyata sudah pandai berbohong dan menyembunyikan sesuatu darinya.

You're Mine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang