"Ah sial!" Umpat Sasuke sambil memukul stir mobil, Ia mengusap wajahnya kasar."Apa yang kau lakukan tadi hah? Dasar bastrad!" Maki Sasuke pada dirinya sendiri.
"Kau lihat sekarang? Mangsamu pergi meninggalkammu. Kenapa kau malah diam saat dia minta turun? Kenapa kau tidak mencegahnya hah?" Ucap Sasuke frustasi. Sedari tadi ia terus saja memaki dirinya sendiri.
Oke ini memang sudah keterlaluan.
Ucapanya tadi berdampak buruk pada Hinata.
Tapi ayolah ini sudah terlanjur. Tidak mungkin bukan di putar balik lagi, memangnya ini Film."Damn!" Umpat Sasuke tertahan.
..
..
"Buka pintunya aku ada di depan kamarmu"
"Shit! Kau bercanda?!" Ketus Naruto sambil menempelkan ponsel di telinganya.
"Buka saja pintunya" Tanpa basa basi Naruto membukkan pintunya, dan benar saja kini di hadapannya tengah berdiri seorang wanita mengenakan stelan casul, celana jeans yang di padu padankan dengan kaos polos berbentuk V-neck berwarna biru dongker yang menutupi seluruh lengannya mungkin hampir menutupi setegah jarinya, dengan rambut yang di kepang menyamping dengan menyisakan sedikit anak rambut yang tergerai atau lebih tepatnya tidak terbawa.
Wanita itu berpose dengan mengeluarkan tampang polosnya sembari menggigit kuku ibu jarinya dan tangan satunya lagi berada di di area perut guna untuk menahan tangan satunya yang sedang asyik menggigit kuku ibu jarinya.
Naruto menelan ludah nya susah payah.
'Sial! Wanita ini sedang tidak mengenakan bikin Naruto! Jadi sadarlah untuk tidak terpesona padanya!' Dewa batin Naruto berteriak marah.
"Terkejut?" Tanya wanita itu sambil tersenyum miring.
"Sangat" ucap Naruto jujur, yang baru saja menemukan kesadarannya lagi.
Dan Naruto mengakui bahwa wanita ini terlalu mengesankan untuk meniru gaya berpakaian seseorang yang sangat di cintainya.
"Bagiamana penampilanku? Kau terpesona? Kau mengira aku adalah dia?" Tanya wanita itu sambil tersenyum culas.
"Well aku akui aku memang sempat terpesona padamu" ucap Naruto yang kini sudah berada di dalam kamarnya lagi bersama dengan wanita tersebut.
"Apa aku harus berdandan seperti ini agar kau atau Sasuke mau menatapku?" Tanya wanita itu yang masih mempertahankan senyuman culasnya.
"Jadilah dirimu sendiri Ino" ketus Naruto datar.
Ino tertawa kecil melihat tampang Naruto. "Tenang saja, aku tadi hanya ingin mengetest mu" ucapnya tanpa dosa.
"Sialan kau!"
"Peace Dude" Ino mengangkat tangannya dan membuat lambang V pada jarinya.
Naruto menatap Ino ragu.
"Ada perlu apa kau menemuiku?" Tanya Naruto datar.
"Kau itu tidak bisa basa basi sekali" ketus Ino sebal.
Dan Naruto benar-benar ragu, apa wanita di hadapanya kini adalah Inonya?
Wanita yang katanya lemah lembut? Wanita yang sangat Hinata sayangi? Wanita yang mengaku menjadi Sahabatnya?
Ino tersenyum miring. "Jangan menatapku seperti itu"
"Kau persis seperti malaikat yang berubah jadi iblis" Ketus Naruto datar.
Ino berdecak pinggang tak terima dengan ucapan Naruto.
"K-"
"Jangan tersinggung aku hanya bercanda" ucap Naruto.
"Narutoooo!!!"
Dan sekarang Naruto sadar bahwa dihadapanya kini benar-benar sosok Ino.
"Jadi apa yang ingin kau katakan Ino?" Tanya Naruto serius.
"Aku menolak tawaranmu yang mengajakku kerjasama untuk membawa Sasuke kesampingku dan Hinata kesisimu-" Ino menghela nafas panjang.
Ini sudah menjadi keputusannya.
Dan ia tidak akan menyesalinya.
Naruto menatap Ino tajam, wajahnya menggerut tak suka.
"Aku akan membawa Sasuke kesampingku dengan caraku sendiri" lanjut Ino lalu membuka kedua matanya dan menatap dalam pada bola mata biru safir milik Naruto.
Naruto mengepalkan tanganya erat.
Wanita ini tidak bisa di remehkan.
"Well tak masalah jika mau mu begitu, aku juga tak mungkin memaksa-" ucap Naruto santai, tapi jauh dalam hatinya ia ingin berontak, memaki atau membentak sahabatnya ini.
Ino menatap Naruto yang sedang menatapnya tajam, dengan bibir yang membentuk garis tipis.
"Tapi ingat satu hal, jika kau sampai menyakiti Hinata, kau tau kau berurusan dengan siapa Ino" Desis Naruto dingin.
Ino menyeringai.
"Kau takut princess mu itu tersakiti? Kau terlalu naif Naruto, Hinata tidak mencintaimu lalu untuk apa kau mengejarnya hm?" Ucap Ino sambil tersenyum mengejek.
Naruto menatap Ino sengit.
Satu yang Naruto harus ingat,
Bahwa seorang Yamanaka Ino akan menjadi sosok wanita yang sangat menjengkelkan dan menyebalkan.
Dan sekarang Naruto mentapkan wanita itu didalam list teratas wanita yang akan di waspadai olehnya.
"Jika kau sudah tidak ada urusan, pintu keluar ada di belakangmu" tegas Naruto datar.
"Oke kau sudah mengusirku-" Ino menatap Naruto seklias lalu tersenyum manis pada Naruto.
"Sampai jumpa dan bersiaplah menerima sebuah kejutan kecil dari ku Naruto" ucap Ino lalu pergi meninggalkan Naruto yang mendecih tak suka dengan ucapannya.
"Wanita sialan! Lakukan sesukamu!" Ketus Naruto sebal.
..
..
TBC
Huwahhhh saatnya hiatus :'v
Ceritanya absrud gini hiksVote Vomen kalian berarti untuk ku agar bisa melanjutkan cerita ini hiks:'v
Tersayang,
NidiaRizal/Ms.Lvnder :*
KAMU SEDANG MEMBACA
You're Mine
Fanfiction"Karna memilikimu membutuhkan sebuah pengorbanan yang besar" Story by NidiaRizal .. .. .. Story Versi SasuHinaNaru [Fiction SasuHinaNaru] - [MK] - [16+] - [Ms.Lvnder]