Bagian 23

1.5K 102 50
                                    

Bagian 23

Naruto menatap Ayahnya serius. "Jangan bercanda dengan ku Tou-san!" Serunya lantang.

"Kau tidak percaya pada Ayahmu sendiri?" Minato heran melihat anak sulungnya itu. Apa Ia salah Ia hanya mengatakan kebenarannya.

"Aku percaya, t-tapi ini?" Naruto nyaris jantungan mendengar kabar jika Ayahnya telah ikut campur dalam kehidupan cintanya, dan Ayahnya sudah menemukan dalang di balik rekaman tempo hari di sekolah. Kenapa Ia bisa kalah start dengan Ayahnya.

"Tou-san hanya tidak ingin Kau bertunangan dengan Hinata tapi masalah ini pun kau belum bisa menemukan siapa dalangnya" jelas Minato serius.

"T-tapi Tou-san" ucapan Naruto tersumbat di tenggorokannya, Ia bingung harus menanggapi lelucon ini seperti apa.

"Tou-san bahkan tidak percaya sama sekali, tapi bukti sudah menunjukan kebenaranya. Pilihan ada di tanganmu, Kau memberitahu Hinata dengan cara mu sendiri, atau biarkan Aku yang memberitahunya dengan caraku sendiri. Kau ingat, ulang tahun Hinata sehari sebelum pertunagan kalian berlangsung, Kau harus ingat dengan siapa Kau berurusan, dan dengan siapa yang kau ajak bicara ini" ucap Minato serius.

"Siapa saja mengetahui ini Tou-san?" Tanya Naruto.

"Hanya Kau dan Aku" Mungkin. balas Minato. Kaki Naruto lemas seketika, ucapan Ayahnya tidak akan main-main, Dia akan melakukan apapun termasuk mempermalukan anaknya sendiri.

Tapi yang jadi permasalahannya.

Bagaimana caranya Ia menyampaikan hal ini pada Hinata?

Sanggupkan Ia melihat gurat kekecewaan di mata Hinata nantinya?

Tapi jika Tou-san nya yang memberitahunya, itu jauh lebih gawat.

"Biar Aku yang memberitahu Hinata tentang hal ini" putus Naruto.

Minato menyeringai, ah kenapa putranya ini sangat mirip dengannya. Jika Kushina ada di sini mungkin dia sudah berjingkrak kegirangan.

"Terimakasih untuk bantuannya, sisanya biarkan aku yang mengatasinya sendiri Tou-san" tegas Naruto.

"Dan satu lagi, biarkan Aku yang mengurus dia, kau tak boleh ikut campur! Bagaimanapun dia adalah korban" desis Naruto lalu pergi meninggalkan Minato sendirian di ruangannya.

################

"Berikan Aku alasan yang logis untuk mengabulkan keinginan mu Sasuke" ucap Fugaku rendah yang sekarang sedang menatap Sasuke tajam.

Kemarin anaknya bilang jika Ia tidak menginginkan Hinata, dan tadi Ia mendengar anak bungsunya ini meminta untuk membawa Hinata kesampingnya lagi.

Astaga

Jika Fugaku tidak bisa mengendalikan emosi mungkin saja sniper yang ada di laci sudah ia tembakan ke kepala putra bungsunya ini.

"Aku menyesalinya sekarang Tou-san, aku menyesalinya, Aku mencintainya benar kata Kaa-san jika Ino hanya obsesiku" ucap Sasuke lirih.

Dan dengarlah suaranya itu,

Apa dia lupa jika dia adalah keturunan murni keluarga Uchiha?.

Harusnya dia tidak mengeluarkan nada suara putus asa seperti itu.

"Besok pesta perayaan ulang tahun Hinata, datanglah kesempatanmu hanya sekali, pergunakan dengan baik, biar Hiashi dan Minato menjadi urusanku"

Dan Sasuke menatap Tou-san nya kaget. Kenapa Ia bisa lupa dengan ulang tahun Hinata.

Astaga terkutuklah Kau Sasuke!

"Aku mengandalkan mu Tou-san"

Fugaku menyeringai. "Pergilah, buat Aku mempercayaimu dan tidak menyesali tindakan ku nanti, dan asal kau tahu pesona keluarga Uchiha tidak akan pernah pudar, sekalipun ada wanita yang membencimu tapi dia akan tetap bertekuk lutut padamu" jelasnya.

You're Mine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang