Bagian 10

1.1K 99 15
                                    

Typo berterbaran!!!

..

"Kenapa kalian lama sekali" keluh Naruto sebal.

"Astaga Hinata! Dari tadi kau belum ganti baju?" Ino nyaris tak percaya melihat Hinata yang masih menggunakan piyama tidur.

"Ahahaha, tadi aku tertidur lagi" Hinata tertawa hambar sembari mengibaskan satu tangan di depan wajahnya.

"Kita batalkan saja berliburnya" Ucap Sasuke kalem.

"Tapi Sasuke" Ino menatap Sasuke tak percaya.

"Precious ku ini sedang dalam mode malasnya, lebih baik di batalkan saja. Jika kau mau pergi, pergilah bersama Naruto, aku akan menemani Hinata di sini" Ucap Sasuke sambil mengenggam tangan Hinata.

Hinata menatap kosong Sasuke.

"Hah, baik-baik, aku akan pulang saja jika hari ini tidak jadi berliburnya. Sampai jumpa, sampai bertemu hari senin" ujar Ino sambil membalikan tubuhnya dan pergi meninggalkan kamar Hinata.

"Kau mau pulang apa mau diam di sini Naruto?" Tanya Ino sambil tersenyum culas.

Naruto menatap Ino tajam. "Aku akan diam di sini" jawab Naruto.

"Oke, selamat bersenang-senang" ucap Ino sambil melambaikan tangannya.

Tinggalah mereka bertiga di kamar Hinata.

"Aku masih tak percaya jika kalian itu pacaran" Ujar Naruto sinis.

"Kenapa kau masih membasah hal konyol itu Naruto?" Hinata berdecak sebal mendengar ucapan Naruto.

"Tingkahmu lah yang membuatku tak percaya jika kalian adalah sepasang kekasih"

"Kau ingin tahu kebenarannya?" Ketus Sasuke datar. Naruto menaikan sebelah alisnya bingung, seolah minta penjelasan lebih.

"Tutup mata mu sebentar Precious" ucap Sasuke lembut. Hinata mengikuti intruksi Sasuke untuk menutup matanya.

"Apa yang akan kau lakukan?!" Desis Naruto marah.

"Menunjukan padamu jika Hinata adalah kekasihku" Ucap Sasuke santai.

"Kau milikku Hinata!" dan saat Sasuke berkata itu, mata Hinata terbuka sempurna.

Bukan karna ucapan Sasuke yang membuat Hinata terkejut.

Tapi bibir Sasuke yang menyentuh bibirnya, dan itu sukses membuat dirinya kaget setegah mati.

"Sialan kau!" Ucap Naruto sengit, kakinya melangkah kasar ke arah Sasuke.
Berani sekali bajingan itu mencium Hinata di depannya.
Apa bajingan itu cari mati?

"Diam di tempatmu Naruto" Ucap Hinata pelan tanpa melihat kearah Naruto. Matanya terkunci pada mata hitam milik Sasuke.

Naruto menatap Hinata tak percaya.

Hinata bilang apa?

Diam di tempat?

Apa dia tidak tahu jika hatinya panas saat melihat mereka berciuman di depannya.

"Kali ini aku tidak akan mendengarkanmu" desis Naruto tajam.

"Wow jika kailan ingin ribut sebaiknya diluar saja" Ujar Hanabi santai. Naruto menatap Hanabi sengit.

"Kau datang di saat yang tidak tepat" Naruto mengendus sebal. Lalu pergi meninggalakan kamar Hinata.

"Ada apa dengan mu Naruto-nii?" Tanya Hanabi polos. Naruto menatap Hanabi dengan tatapan permusuhan.

You're Mine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang