Bagian 28
"Ino mengkhianatiku, dan Sasuke mencintaiku?-" ucap Hinata pelan, nyaris pelan. Naruto menatap Hinata gusar, dari kapan Hinata berdiri di situ? Dan juga dirinya tidak menyadari keberadaan Hinata.
-----------------------------------------------
Naruto membeku ketika telinganya mendengar suara bergetar milik Hinata, dengan gusar Naruto melangkah ke arah Hinata.
"Katakan apa yang ku dengar itu memang bener Naruto" ucap Hinata lirih.
"Ya" Naruto membuang nafas kasar, percuma berbohong di saat seperti itu, tak ada gunanya.
"A-aku harus menemui Sasuke, yah Sasuke astaga apa yang sudah ku lakukan padanya-" Hinata ketar ketir sendiri. "Aku harus menemuinya sekarang" lanjutnya.
Sebelum Hinata pergi, Naruto lebih dulu mencekal pergelangan tangannya.
"Kau tak akan pergi Hinata!" Desis Naruto.
"L-lepas Naruto! Aku harus me-"
"Kau tunangan ku Hinata! Kau yang memutuskan untuk kembali kepelukan ku, maka aku tak akan membiarkan pergi kemanapun!" Geram Naruto marah. Hinata mengang, yahh Naruto benar dirinya adalah calon tunangan Naruto, dirinya yang sudah memilih kembali ke pelukan Naruto jadi ketika sekarang ia sudah mengetahui fakta jika Sasuke mencintainya, Ia bisa apa?
Hinata memalingkan wajahnya. "Kau benar-" jawab Hinata serak. "Aku akan kembali ke kamar, kepala ku pusing" lanjut Hinata sembari pergi meninggalkan Naruto yang tengah di landa kegusaran.
"Agrahhhhhh, sialana!" Umpat Naruto sambil menjambak rambutnya frustasi.
<><><><><><><><><><><><><><
"Sasuke ada?" Tanya Naruto ketika dirinya sudah ada di hadapan mansion milik Uchiha. Ya sehabis pertengkaran kecilnya dengan Hinata, Naruto memutuskan untuk pergi menemui Sasuke. Dan berdirilah ia sekarang disini di Mansion megah milik Uchiha.
"Ada Uzumaki-sama, silahkan masuk" maid itu memberikan jalan pada Naruto untuk memasuki Mansion itu.
Dengan langkah lebar Naruto langsung menuju kearah kamar Sasuke.~~~~~
"Mau kemama kau Sasuke?" Tanya Naruto yang sudah berdiri di ambang pintu kamar Sasuke.
"Italy" jawab Sasuke pendek.
"Melarikan diri eh?" Ujar Naruto sinis.
Sasuke membalikan badanya menatap Naruto datar, lalu dengan acuh Sasuke membalikan badanya lagi melanjutkan merapihkan pakaian yang di masukan kedalam kopernya.
"Pecundang"
"Tutup mulut mu sialan!" Geram Sasuke.
"Memang benarkan?" Ucap Naruto acuh.
"Aku tidak melarikan diri sialan! Aku hanya akan pergi untuk beberapa saat, karena Aku tahu jika kehadiranku sudah tidak di inginkan lagi oleh Hinata" ucap Sasuke datar, berbeda dengan jiwanya yang memberontak. "Aku hanya memberi waktu pada Hinata agar dia mau menemuiku lagi dan memaafkanku" lanjutnya.
Naruto tertegun mendengarnya, benarkan ini Sasuke yang Ia kenal selama ini?
"Karma yang setimpal bukan?" Kekeh Naruto sinis. Sasuke menatap tajam Naruto, rahangnya mengeras, tangannya terkepal erat.
"Ucapkan apapun yang ingin kau ucapkan Dobe, Aku tak perduli" jawab Sasuke sinis.
Kenapa kau tidak ingin mengakuinya jika yang Naruto ucapkan itu benar Sasuke? Kau yang sudah menyakitinya dan kau juga yang harus menanggu karmanya bukan.
But you know guys harga diri seroang Uchiha Sasuke terlalu tinggi untuk mengakui kebenaran akan hal itu.
"Hubungi Hinata" tegas Naruto. Sasuke menaikan alisnya.
"Tidak ada perintah untukku melakukannya" balas Sasuke datar. Jauh di lubuk hatinya Ia ingin sekali menghubungi wanitanya. Demi tuhan Sasuke begitu memuja gadis bermata Lavender itu.
"Turunkan sedikit ego mu Uchiha! Aku sudah berbaik hati mengizinkan mu menghubungi wanitaku-"
"Dia bukan wanitamu" ketus Sasuke tajam.
Naruto tertawa sumbang. "Kau lupa dengan apa yang terjadi di pesta itu Teme? Hinata kembali padaku dan dia memilihku, jadi aku punya hak mengklaim jika dia wanitaku sekarang"
Sasuke membalasnya dengan tawa sinis khas Uchiha. "Sebelum namamu dan Hinata tertulis di undangan Hinata masih milik semua, kesempatan memiliknya masih ada walau hanaya sedikit. Kau tahu Aku bisa saja memilikinya kembali."
Naruto mengepalkan tangannya, bibirnya menipis menahan emosi yang siap meledak. "Dan asal kau tahu sebentar lagi hal itu akan terjadi" desis Naruto.
Sasuke tertawa renyah. "Ya ya dan aku mengakuinya jika hal itu akan terjadi-" Naruto menyipitkan matanya ketika Sasuke tak melanjutkan kata-katanya tadi.
"Tapi namaku yang akan tertulis di sana bukan namamu Dobe" lanjut Sasuke menyeringai penuh kemenangan. Dan Naruto meninju wajah Sasuke dengan kepalan tangannya.
"Teruslah bermimpi" ucap Naruto marah. Sasuke mengelap sudut bibirnya yang berdarah. Rasa besi terasa di sudut bibirnya.
"Reaksimu berlebihan Dobe" ucap Sasuke datar.
"Apa-"
"Kau tenang saja, mana mungkin hal iti terjadi di saat Hinata masih belum mau memaafkan ku, bisa saja Aku memaksanya menikah denganku, tapi bukan kebahagian yang aku dapatkan, tapi kebencian Hinata yang akan aku dapatkan" potong Sasuke. Naruto menatap Sasuke dengan tatapan yang sukit di artikan, pikirannya melayang jauh pada pertengkaran kecil nya tadi dengan Hinata.
Jahatkan dia melarang Hinata untuk menemui Sasuke?
Tapi jika Ia mengijinkan sudah di pastikan Hinata akan jatuh kepelukan Sasuke lagi. Dan Naruto tidak menginginkah hal itu terjadi. Tapi tatapan Hinata padanya tadi benar-benar menyayat hatinya, tatapan terluka dan kecewa di hadiahi untuknya.Naruto melangkah mundur lalu membalikan badanya, memasukan tanganya ke saku celana jogger miliknya.
"Hubungi Hinata dan temuilah, dia pasti akan memaafkan mu Teme, dengan begitu kau tak perlu pergi ke Italy untuk menghindar darinya" ucap Naruto lalu melangkah pergi dari kamar Sasuke.
Sasuke manatap Naruto tak percaya.Dan Naruto menyerah pada keadaan, kebahagiaan Hinata jauh lebih penting dari apapaun.
"Kau-"
Belum sempat Sasuke melanjutkan ucapannya, Naruto sudah memotongnya terlebih dahulu. "Aku beri waktu 1 hari padamu dan terhitung mulai detik ini" ucapnya lalu pergi meninggalakan Sasuke.
Dan Sasuke tidak membuang kesempatan itu untuk menghubungi gadisnya, wanitanya, pujaan hatinya.
Sedangkan di luar sana Naruto menatap nanar pada mansion Uchiha.
Ini sudah menjadi keputusannya, memberikan celah untuk Sasuke kembali mendapatkan Hinata, dan merelakan Hinata untuk Sasuke.
Karena Ia tahu jika kebahagian Hinata dari dulu memang ada pada si bungsu Uchiha itu bukan ada padanya."Takdir yang merepotkan" ujar Naruto sembari tertawa sumbang.
"Selamat menjemput kebahagian mu Hime-ku" lanjut Naruto lalu menyalakan mesin mobilnya dan membelah jalanan kota Tokyo.
..
TBC!!!!!!!!!
Adakah yang kengen dengan cerita ini? :v maapakan author yang sudah menelantarkan cerita ini hiks.
100 Vote untuk cerita ini bisakah? Maka author bakal lanjut ke chap selanjutnya wkwkwkwk, abis bnyak bgt para readers silent istilahnya itu bukan? Author lupa lagi:v
Maka dari itu hargailah para karya author author dengan budayakan vote wkwks:v so bijak #plak
Jika menemukan typo tandai okayyy ;)
Trims,
Nidia
KAMU SEDANG MEMBACA
You're Mine
Fanfiction"Karna memilikimu membutuhkan sebuah pengorbanan yang besar" Story by NidiaRizal .. .. .. Story Versi SasuHinaNaru [Fiction SasuHinaNaru] - [MK] - [16+] - [Ms.Lvnder]