Bagian 12

980 92 28
                                    

Bagian 12

"Ayo berhenti Hinata, sampai kapan kau akan menangis seperti ini" Desis Hinata sebal, sambil mengusap kasar air matanya yang tak mau berhenti juga.

"Sialan!" Umpat Hinata jengkel. Sudah 10 menit ia di kamar mandi dan air matanya masih tidak mau berhenti juga.

"Tarik nafas buang"

"Tarik nafas buang" ucap Hinata terus seperti itu berulang kali, hingga air matanya sudah tidak keluar lagi. Setidaknya matanya tidak terlalu sembab. Jangan sampai Sasuke dan Ino ataupun Naruto menyadari keadaannya.

"Yosh, semangat Hinata" Hinata mengepalkan tangannya erat, menyemangati dirinya sendiri dan menyakinkan dirinya bahwa semuanya akan baik-baik saja, mungkin.

Lalu Ia mendesah panjang. Dan menempelkan jidatnya pada cerimin yang ada di hadapannya.

"Persetanan dengan Sasuke dan Ino, aku lelah dan ingin tidur" ujar Hinata jengkel setegah mati, lalu pergi meninggalakn kamar mandi dan menuju kelas untuk mengistirahatkan pikirannya.

~~~~~

"Darimana saja kau?" Tanya Sasuke dengan nada datar pada Naruto

"Kamar mandi" jawab Naruto acuh sembari mengangkat bahunya seolah tak peduli.

"Mana Hinata?" Tanya Sasuke pada Naruto.

Naruto menyeringai devil.
"Harusnya aku yang bertanya seperti itu, mana Hinata? Kenapa kau bersama Ino bukan Hinata?" Ucap Naruto sinis.

Ino tersenyum culas menatap Naruto.
"Sakura, kau lihat Hinata?" Tanya Ino pada Sakura yang kebetulan tengah lewat di antar mereka bertiga, Sakuta menunjukan tangannya ke arah kelas tanpa menjawab pertanyaan Ino.

Naruto pergi duluan kelas setelah mendapat informasi dari Sakura tenrang keberadaan Hinata tanpa menunggu Ino dan Sasuke.

Naruto mengendus geli melihat Hinata yang sedang tertidur dengan gaya khasnya yang menempelkan jidat pada meja dan tangan yang bersidakep di meja.

"H-"

"Precious" panggil Sasuke tanpa memperdulikan tatapan tidak terima dari Naruto karna mendahului ucapannya.

Hinata menggeliat pelan lalu ia mendongkakkan kepalanya dengan mata yang belum terbuka sepenuhnya.

Ino mencubit pipi Hinata gemas. "Dasar puteri tidur, ayo bangun apa kau tidak lapar?" Ucap Ino yang memandang Hinata geli.

"Aku bangun Ino, tapi mataku tidak bisa terbuka" ucap Hinata polos. Dan Ino dan Naruto tertawa mendengar peruntunan  konyol Hinata.

"Bangun precious kau harus makan" Sasuke mencubit hidung Hinata. Hanya itu yang paling ampuh untuk membuat Hinata membuka matanya.

"Oke aku bangun Sasu, hentikan kebiasaan buruk mu itu, kau mau membunuhku dengan cara mencubit hidungku?" Ketus Hinata sebal. Sasuke tersenyum tipis menanggapi omelan Hinata.

"Sebaiknya kau makan dari pada banyak mengoceh seperti itu, Precious" ucap Sasuke yang menyeret Hinata agar segera pergi ke kantin untuk mengisi perutnya yang sudah lapar. Tanpa memperdulikan Ino dan Naruto yang masih diam di dalam kelas.

*******

"Sasu, boleh saladnya untukku?" Pinta Hinata paa Sasuke, Lepas itu Sasuke menurkan piringnya dengan piring Hinata.

"Makanlah" ucap Sasuke lembut sembari mengusap kepala Hinata.

Ino tersenyum tipis melihat Kekasihnya sedang mengumbar keromantisan dengan kekasih permainannya.

"Sasu?" panggil Hinata lagi

Sasuke menoleh pada Hinata. "Hm?" Gumam Sasuke yang masih menatap Hinata lembut.

"Aku dengan Ino menurutmu lebih cantik siapa?"

"Ino" jawab Sasuke jujur. Detik itu juga Ino tersedak makanannya.

Pertanyaan sialana macam apa itu?

Ino menatap Sasuke horor.

Naruto menyeringai devil.

Hinata tersenyum tipis menanggapi jawaban Sasuke.
Memang Ia akui bahwa Ino cantik sangat cantik.
Fostur tubuh bak model, kulit yang putih bersih, wajah blesteran yang mengagumkan.

Tapi bisakah Sasuke berpura-pura mengatakan bahwa dirinyalah yang Cantik?
Setidaknya sekarang semua orang tahu bahwa Ia lah kekasih Sasuke.

Jawaban Sasuke tadi benar-benar  menyakitkan.
Membuat dadanya sesak.
Hinata meremas rok seragamannya erat, dan Ia mati-matian menahan Air mata agar tidak merembes keluar.

"Ahaha, Kau benar sekali Sasu" jawab Hinata sembari tertawa renyah dan mengibas-ngibaskan tangannya. "Selamat, selamat, selamat" Hinata bertepuk tangan sendiri, tingkahnya benar-benar konyol.

"Ada apa dengan mu?" Tanya Naruto pada Hinata, tingkahnya idiot sekali.

Hinata berkedip sekali. "A-apa?" Tanyanya.

"Kau persis seperti wanita idiot" ketus Naruto datar.

"Sungguh? Ahaha maafkan, aku tidak menyadarinya" Dan kali ini Naruto di buat terkejut, mana Hinatanya yang akan selalu membalas ejekannya ketika dia mengejek atau membully nya.
Ada apa dengan Hinatanya. Kenapa sikapnya aneh sekali.

"Sepertinya memang ada yang salah dengan mu" gumam Naruto pelan.

"Sasuke, malam ini temanin aku pergi membeli Novel yah" pinta Hinata yang mengeluarkan jurus Puppy eyesnya.

Sasuke menghela nafas panjang. "Bagaimana aku bisa menolak jika kau memintanya dengan pandangan seperti itu Precious" ucap Sasuke lembut.

Sasuke manusia berjenis kelamin laki-laki yang paling pintar membuatnya bahagia dan kesakitan di waktu yang bersamaan.

"Terimakasih Sasu" Seru Hinata kegirangan lalu bergelayut manja di lengannya Sasuke.

'Untuk kali ini saja, maafkan aku Ino' Ucap Hinata dalam hati.

"Anytime precious" balas Sasuke sembari mengelus rambut Hinata.

Sasuke menatap Ino sekilas yang kebetulan Ino sedang menatapnya penuh dengan tatapan tak terima, Sasuke hanya tersenyum tipis menanggapi tatapan Ino.

..

..

Maaf telat bget updatenya-,-
Dan sekalinya update chapnya pendek + ceritanya ga jelas bin amuradul.

Vote Vomen Minna-san

Lets be friend ;)
Line: Nidia Rizal

Sankyuuuuuuuuuuuuuuu

Tersayang,
NidiaRizal/Ms.Lvnder :*

You're Mine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang