Bagian 24
Hinata berdiri di dekat baklon kamar Naruto, entah kenapa rasanya jauh lebih nyaman jika Ia pulang kerumah Naruto di banding rumannya.
Matanya terpejam, pikirannya menerawang ke depan sana.
Ia bingbang.
Sebentar lagi pertunangannya dengan Naruto. Dan Sasuke datang meminta dirinya untuk membatalkan pertungannya.
Sasuke mencintai dirinya.
Bukankah itu bagus jika cintanya yang selama ini Ia pendam terbalas.
Lalu kenapa Ia masih ragu untuk hal ini, apa karna ada Naruto yang hadir di hidupnya sekarang?.
Tapi Sejauh apapun Sasuke menyakitinya, demi dewa neptunus, Dirinya tidak pernah membenci Sasuke.
Hinata tersentak kaget ketika ada tangan yang melingkar di perutnya.
"Kau melamun?" Tanya Naruto. Hinata menggeleng sebagai jawabnya.
Naruto tertawa kecil. "Kau tak pandai berbohong sayang" lalu Naruto membalikan tubuh Hinata agar menghadap padanya.
Hinata menatap Naruto lembut. Lalu tangannya mengusap pelan rahang tegas Naruto.
"Aku milikmu kan" pernyataan itu menyadarkan Naruto dari kenikmatan yang Hinata berikan.
"Tentu saja, apa ada yang terjadi antara Kau dan Sasuke selama aku tidak ada?" Mata Naruto menyipit curiga. Hinata menggeleng sebagai jawabannya.
"Kapan kau akan terbuka padaku Hime?" Tanya Naruto lirih, Ia menatap Hinata kecewa.
Cup
Hinata mengecup bibir Naruto sekilas.
Naruto mentap Hinata lembut.
"Tidak sekarang Naruto" jawab Hinata. Naruti mengerti dan Ia akan bersabar untuk hal itu.
"Besok ulang tahun mu, Kau ingin hadiah apa, Hime?" Tanya Naruto yang menagkup wajah Hinata.
"Apapun itu, asal kau yang memberikannya akan aku terima" balas Hinata.
"Bagaimana jika hadiahnya aku berikan sekarang?" Serungai muncul di bibir Naruto, tapi sayangnya Hinata tidak mengetahui hal itu.
"Apa itu?" Tanya Hinata penasaran.
"Tutup matamu" titah Naruto, Hinata pun menutup matanya.
Dan yang di rasakan selanjutnya adalah rasa dingin yang menyentuh lehernya, kemudian di lanjutnya dengan basahnya bibir Hinata yang di lumat oleh Naruto.
Hinaya membalas ciuman Naruto yang begitu lembut dan penuh perasaan, tangannya yang sedari tadi diam kini melangalung di leher Naruto.Naruto meraih pinggang Hinata agar lebih mendekat padanya.
Ciuman itu berlangsung lama, terlepas ketika mereka membutuhkan oksigen untuk bernafas.Naruto menyentuh bibir Hinata yang memebengkak karena ciumannya.
Matanya menatap mata sayu Hinata."Kau cantik dengan kalung itu" bisik Naruto yang di lanjutkan dengan ciuman di daur telinga Hinata.
Hinata menyentuh lehernya. Matanya menatap Kalung yang di berikan oleh Naruto.
Kalung perak yang terukir nama dirinya dengan di setiap mata kalung itu di hiasi oleh berlian yang membuatnya elegan. Lalu Naruto membalikan kalung tersebut, dan itu membuat Hinata semakin berdecak kagum adalah di belakang nama hurufnya itu tercantum ukiran nama Uzumaki Naruto.
"Kau milikku, kalung itu adalah buktinya, jika hanya Aku yang boleh memilikimu" ucap Naruto penuh dengan keposesifan.
Hinata memeluk Naruto menyembunyikan wajahnya di dada Naruto.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're Mine
Fanfiction"Karna memilikimu membutuhkan sebuah pengorbanan yang besar" Story by NidiaRizal .. .. .. Story Versi SasuHinaNaru [Fiction SasuHinaNaru] - [MK] - [16+] - [Ms.Lvnder]