Bagian 11

1.1K 96 50
                                    

Hi Minna-san,

Sebelum baca cerita nya mohon baca dulu ini.
Aku ga tau kapan mau ngelanjutin cerita yang Iam Yours, aku beneran udah lupa jalan ceritanya.
Kalo aku hapus ceritanya pada setuju ga?

Terus aku juga rencana mau banting stir-,- aku mau bikin cerita keluar dari karakter anime. :v #sosoan #plak

Terus kalian masih inget cerita Mom! Dad! ? Sempet terlintas di pikiran aku kalo mau buat saquelnya, setuju ga?

Mohon pendapatnya minna-san

..

..

Bagian 11

Senin, 11:00 AM

"Ahhhhhh" Hinata menghela nafas panjang.

Hari senin hari paling tidak di sukai Hinata, lantaran tiap senin pasti saja semua guru mengadakan test. Menyebalkan sekali bukan.

Tokyo International High School, sekolah yang memeliki luas hingga 70 hektar ini.
Sekolah menengah atas yang mendidik para siswa dan siswi menjadi seseorang yang genius dengan mengadakan test setiap hari.
Mendidik para murid untuk berkepribadian sopan menjungjung tinggi etika.
Sekolah yang elit yang di penuhi dengan para siswa-siswi calon penerus perusahaan.

Sekolah yang mempunyai dua golongan.
Golongan Atas dan Golongan Bawah.
Dimana golongan atas di isi oleh para murid yang akan menjadi seorang penerus perusahaan.
Dan golongan bawah di isi oleh murid yang mempunyai ekonomi menegah. Dan para murid beasiswa biasanya akan di masukan kedalam golongan bawah.

Sekolah berlantai 4 ini mempunyai 4 lapangan golf dan tempat khusus berkuda, kemudian ada juga kolam renang khusus.

Lantai 1 dikhususkan untuk para guru, jajaran staff, kepala sekolah dan ruangan khusus donatur terbesar di sekolah ini.
Lantai 2 di khususkan untuk para siswa tingkat 1 dan 2 baik itu golongan atas maupun bawah.
Lantai 3 khusus untuk segala ekstrakulikuter yang ada di Tokyo High School.
Lantai 4 di khususkan untuk para siswa tingkat 3.

"Menyebalkan" dengus Hinata sambil menangkup dagu dengan kedua tangannya.

"Kau terlalu banyak mengeluh Hianta" sahut Ino terkekeh melihat tampang Hinata, lalu bangkit dari kursinya dan pergi keluar kelas.

Hinata menggerut melihat Ino yang pergi meninggalkannya. "Kau mau kemana Ino?" Teriak Hinata.

"Ruang guru" jawab Ino yang sedikit kencang.

"Pintar sekali mereka meninggalkanku sendirian di kelas" keluh Hinata.

"Lebih baik aku pergi ke atap dari pada melamum disini sendirian" ucap Hinata pada dirinya sendiri.

Hinata berjalan keluar kelas dan meninggalkan kelas, baru beberapa langkah matanya menyipit melihat Ino yang sedang berjalan menaiki tangga.

"Bukannya tadi dia bilang mau keruang guru? Lalu kenapa sekarang dia malah naik tangga menuju Atap" Gumam Hinata.

"Benar-benar mencurigakan" Ucap Hinata pelan.

"Ah lupakan, mungkin Ino memang sedang ingin pergi ke Atap" ucap Hinata lagi sembari mengeyahkan pikiran-pikiran negatifnya.
Hinata pun melanjutkan perjalanannya menaiki tangga tanpa sepengetahuan Ino.

"Aku merindukan teriakan mu Ino, sedikit membuat usil padamu tak masalahkan" Hinata terkekeh membayangkan dirinya sedang menjahili Ino dengan suara-suaa yang mengerikan. Yang akan membuat Ino berkeringat dingin dan menjerit histeris.

"Pttffff, belum apa-apa aku sudah tertawa begini, ah bagaimana nanti ekspresimu Ino, aku penasaran" Ucap Hinata sambil membekap mulutnya guna menahan tawanya.

You're Mine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang