Yoshh Happy Reading guys!!
And Happy Newyears!!2k17~~
..
"Kau membuatku iri Ino" ketus Sasuke.
Ino menyeritkan dahinya bingung.
Hinata menatap Sasuke polos."Apanya?" Tanya Ino.
"Kau bisa memeluk Hinata sesuka mu, tapi jika aku yang memeluknya pasti Hinata akan memukulku" Sasuke menatap Hinata jahil. Hinata menatap Sasuke tajam.
"Apa?" Sasuke mencondongkan badannya sedikit ke arah Hinata. Hinata menatap Sasuke seolah berkata 'apa yang kau inginkan'
"Ah kau ingin ku peluk Hime? Kenapa tidak bilang, sini kau boleh memeluk ku sesukamu baby" ucap Sasuke sembari merentangkan tangannya. Tak mendapatkan respon dari Hinata kemudian tanpa basa basi Sasuke langsung membawa Ahinata kedalam pelukannya. sontak wajah Hinata memerah.
Ino meringis menahan sakit.
Ini sih namanya menyebalkan sekali.
"Lepaskan Sasuke!" Desis Hinata sembari memberontak di pelukan Sasuke.
Naruto menatap mereka bertiga dengan tatapan yang sulit di artikan.
Untuk saat ini mungkin ia akan mundur untuk mendapatkan Hinata. Karna tameng berharganya masih jauh untuk ia jangkau.
Setidaknya ini hanya untuk sementara."Aku tidak mau menjadi obat nyamuk kalian" ucap Ino mengintrupsi kegiatan Sasuke yang masih menggoda Hinata dalam pelukannya.
"Kau menyebalkan Sasuke!" ketus Hinata dengan wajah yang memerah.
"Aku mencintaimu" ucap Sasuke pelan. Hinata membulatkan matanya terkejut.
Ino tersenyum miris mendengar ucapan Sasuke."Aku juga mencintaimu" itu bukan suara Ino bukan pula Hinata, lantas itu siapa?
Itu suara Naruto.
Hinata terkejut bukan main, apa selama ini mereka berdua terlibat affair?
Sial!
Memikirkannya membuat Hinata menjadi mual sendiri.
"Aku juga mencintaimu jauh dari dia yang mencintaimu Hinata" ucap Naruto mengulangi.
Ino menatap Naruto sambil tersenyum culas.
Pria ini benar-benar tidak main-main dengan ucapannya."Ingat posisi mu bung!" Desis Sasuke tak suka.
"Naruto" panggil Hinata.
Naruto menatap Hinata was-was.
"Maaf" lanjut Hinata sambil menundukan kepalannya.
Dan saat itulah Naruto tersadar bahwa ini memang ada yang salah.
Termasuk hatinya juga salah.
Kenapa ia masih bersikeras mengejar Hinata yang sudah mencintai pria lain?Tapi ia bisa apa. Ia teramat sangat mencintai Hinata sampai ia buta pada kenyataan ini.
"Kenapa kau menunduk?" Tanya Naruto lembut.
"Kenapa kau meminta maaf padanya?" Tanya Sasuke datar.
"Kenapa kalian menyebalkan?" Tanya Hinata jengkel.
"Kenapa kalian menjadi dramatis begini?" Tanya Ino sebal.
"Kembali ketempat duduk kalian Trio absrud"
"Sebentar lagi Asuma Sensei akan datang" ucap Ino sambil pergi meninggalkan mereka bertiga.
"Kau duduk denganku" tegas Sasuke.
"Tapi-"
"Aku sedang tidak ingin menerima penolakan sayang" ucap Sasuke yang memotong protesan Hinata. Hinata memutar matanya malas.
Tidak Sasuke tidak Naruto.
Selalu saja menjadi pria yang suka memerintah dan menyebalkan.
"Selamat siang Minna" sapa Asuma yang baru memasuki kelas dengan menenteng buku berhalaman setebal 5inc dan sebuah Notebook.
"Nyalakan notebook kalian, lanjutkan tugas yang dua hari pernah ku perintahkan" ucap Asuma sambil melangkah menuju kursi kebesarannya.
"Yes pak" jawab anak-anak serempak.
"Selalu saja seenaknya" ucap Hinata sebal.
"Apa?" Tanya Sasuke. Hinata menggeleng sebagai jawabannya.
"Sasu" panggil Hinata.
Sasuke menolehkan wajahnya kearah Hinata.
"Yang ini bagaimana?" Tanya Hinata sambil menunjukan layar Notebook yang berisi angka dan rumus.
Sasuke menghentikan aktivitasnya yang sedang mengetik di layar Notebooknya.
Lalu tersenyum lembut pada Hinata. Dan itu menambah ketampanannya.
Senyuman yang mampu membuat para wanita luluh dan meleleh.Tapi sayang Hinata tidak melihat senyuman itu.
Karna Hinata masih setia dan fokus menatap layar notebook nya sambil menangkup dagunya dengan tangan kiri dan tangan kanan yang sibuk memainkan balpoint.
"Kau bisa menggukan rumus persamaan, Precious" jawab Sasuke kalem.
Hinata tersenyum mengangguk lalu jari-jarinya dengan lihat menulis rumus di buku catatanya, lalu mengetik beberapa angka pada Notebooknya.
"Trims" ucap Hinata.
"Anytime, precious" balas Sasuke lembut, sambil mengusap kepala Hinata.
'Jika sifatnya begini terus mungkin aku akan tambah jatuh cinta padanya dan aku akan kalah pada permainan ini' ucap Hinata dalam diam, matanya tertutup rapat guna menenagkan hatinya yang menjerit sakit.
Di saat mimpi kecilnya sudah terwujud, tapi kenapa mimpimya malah menjadi sebuah permainan.
'Tidakah kau sadar Sasuke ini menyakitkan' Ucap Hinata dalam hati.
..
TBC
..
Vote Vomen nya jnagan lupa hihi :)
Yang belum follow ayo follow dulu biar makin seru baca nya wkwkwkwkw :D
Tersayang,
NidiaRizal/Ms.Lvnder :*
KAMU SEDANG MEMBACA
You're Mine
Fanfiction"Karna memilikimu membutuhkan sebuah pengorbanan yang besar" Story by NidiaRizal .. .. .. Story Versi SasuHinaNaru [Fiction SasuHinaNaru] - [MK] - [16+] - [Ms.Lvnder]