#16

8.9K 537 166
                                    

Naruto belongs only to Masashi Kishimoto

Naruto x Hinata

Angst, Romance, Family

Naruto berlutut setelah memukul tengkuk Hinata. Dia menyelipkan tangannya pada lipatan lutut dan menyangga punggung Hinata. Dia menggendong Hinata dan meletakkan pada kursi tunggu lorong rumah sakit.

"Kau kejam Naruto. Kau tega memukulku dan Hinata." Ucap Tayuya lemah. Dia sama halnya seperti Hinata, dipukuli oleh Naruto.

"Aku sudah mengatakan padamu untuk mematuhi perintahku. Aku paling tak suka ada yang membantah perkataanku. Kau mengerti, Tayuya? " Naruto pergi melangkah setelah membaringkan Hinata disana.

"Kau bilang kau mencintainya, tapi kenapa malah kau yang memisahkan Hinata dari Boruto. " Tuntut Tayuya.

"Ini semua salahnya. Kenapa dia melakukan hal berbahaya pada Boruto. Aku..."

"Kau tidak benar. Ini kecelakaan. Itu juga jauh dari dugaannya. Mana mungkin dia ingin mencelakakan Boruto dan berniat membunuhnya. Hinata sangat menyayangi Boruto. Jadi itu tidak mungkin." Lirih Tayuya.
Dia beranjak berdiri, dan meraih kerah Naruto agar pria ini sadar bahwa ia sudah menyakiti ibu dan anak, atau sama dengan menyakiti istri dan anaknya yang digadang-gadang sangat dicintainya ini.

"Sadarlah. Kau menyakiti mereka. Apa kau ingin dia pergi darimu, kau selalu menyiksanya. Dia pasti akan melarikan diri karena siksaanmu itu. Apa itu yang kau mau."

"Dia tidak akan melakukan itu." Sedikit raut ketakutan hinggap dimatanya. Tapi dengan segera dapat dia tepis. Mana mungkin Hinata berani meninggalkannya dan Boruto. Itu tidak akan terjadi.

"Cih kau takut. Lihat saja." Ancam Tayuya.

"Lagipula kenapa baru sekarang kau peduli pada Boruto. Saat kau tak pernah sedikitpun meliriknya kau kemana ha? Hinata membesarkannya sendiri. Kau hanya melalang buana kemana-kemana, layaknya seorang bujang yang belum menikah. Sadarkah kau itu? Dan sekarang berlagak seperti ayah bertanggung jawab secara berlebihan dan menuduh ibunya sendiri sebagai pembunuh. Pikir. Pikir pakai otakmu Naruto. Jangan hanya pakai dengkul bodohmu itu." Tayuya berteriak tepat didepan wajah Naruto. Saking dekatnya air ludahnya sampai bermuncratan diwajahnya. Dia juga menunjuk-nunjuk tepat di otak Naruto yang sebesar otak udang itu.

"Kau sudah selesai bicara. Jalang!! Babu tak berguna!! " Ucap Naruto kasar.

Tayuya syok dan hanya diam mendengar cacian yang diteriakan Naruto padanya. Matanya sedikit mengeluarkan air mata, tak tahu harus berbicara apalagi. Cacian itu menyakitkan. Sangat.

"Kau lupa kau siapa. Lepaskan tangan kotor penuh debumu itu dari pakaianku, kau mengotorinya sialan." Mulut iblis Naruto semakin menjadi-menjadi. Dia lupa pada kebersamaan mereka selama ini. Hanya Tayuya yang ada untuk Naruto. Lalu ini balasan yang didapatnya.

"Hahaha. Ya aku memang bukan siapa-siapamu. Aku hanya budak dan pesuruh keluargamu. Hiduplah dengan tenang saudaraku. Semoga hidupmu bahagia. Aku ingin pergi, pergi agar tak ada lagi yang bisa memarahimu." Tayuya menyeka kedua matanya yang tadi mengeluarkan air mata.

"Ya pergilah yang jauh, jangan pernah kembali. Aku muak dengan wajah sialanmu itu.," Naruto menggertakkan giginya dan menunjukkan wajah sangarnya pada Tayuya.

PainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang