#20

11.9K 524 170
                                    

Naruto belongs only to Masashi Kishimoto

Naruto x Hinata

Angst, Romance, Family

"Kemana dia?" Naruto sedang mencari Hinata. Dia tak mau berbincang lebih lama lagi disini. Untuk urusan bisnis biarlah dia menyelesaikannya nanti.

"Boruto kau dapat mencoum bau lavender Kaa-chan." Naruto cukup hapal dengan bau wangi Hinata. Jadi biasanya dia yang cukup mudah menemukan Hinata kenapa sekarang susah sekali.

"Apa perkataanku kurang jelas olehnya?" Naruto mengambil satu cemilan dan diberikannya pada Boruto yang memberontak ingin memakan makanan itu.

Tak mendapati sang istri disana dia beralih ketempat yang lain. Tempat yang mungkin saja dijejaki Hinata.

.
.
.

"Kenapa kau ada disini Hinata?" Tanya Orang itu.

"Ka-kanata? Kaukah itu?" Tanya Hinata balik.

"Uhm ini aku. Kau kemana saja?" Tanya orang yang dipanggil Kanata oleh Hinata.

"Kanata. Aku. Aku ada urusan jadi harus berhenti sekolah." Jawab Hinata. Dia memang ada urusan jadi dia tidak berbohong sepenuhnya.

"Apa pantimu terjadi sesuatu?" Tanya Kanata.

"Tidak terjadi apa-apa." Hinata langsung murung mendengar kata panti. Sudah setahun lebih dia tak kesana.

Dan Kanata, dia adalah teman satu sekolah Hinata. Dia lebih tepatnya senior Hinata. kanata menyukai Hinata dan berakhir ditolak Hinata, jadi karena itu mereka hanya menjadi teman baik saja. Ya walaupun Kanata belum sepenuhnya menghilangkan perasaannya pada Hinata. Dia adalah pria yang tidak banyak bicara, jadi interaksi diantara mereka tak terlalu banyak. Seperti sekarang, setelah Hinata mengatakan pantinya baik-baik saja, mereka hanya diam tak memandang lawan bicara sedikitpun.

"Bagaimana Kanata bisa ada disini?" Tanya Hinata sekali lagi.

"Justru aku yang bertanya seperti itu." Jawab Kanata dengan tersenyum, dia terpesona pada Hinata yang begitu cantik malam ini.

"Eh?" Bukannya menjawab dia malah linglung.

"Ayahku berteman dengan Tuan Himura yang berulang tahun hari ini. Karena aku juga berteman dengan anaknya makanya aku datang kesini. Hinata sendiri?" Tanya Kanata.

"Aku juga diajak seseorang." Jawab Hinata asal.

"Siapa?"

"Aku." Suara dingin yang mengintimidasi itu membuat bulu kuduk Hinata dan Kanata berdiri. Disana dibalik tubuh Kanata berdiri Naruto yang menjulang tinggi. Kanata termasuk pria muda yang tinggi, tapi tak mampu menyaingi tubuh Naruto.

Naruto berjalan perlahan menuju Kanata. Dan meraih lehernya untuk melingkarkan tangannya disana. Wajahnya maju menuju samping telinga merah Kanata yang menegang.

"Berani sekali tikus kecil sepertimu mendekati istriku." Ucap Naruto pelan dengan nada yang semakin membuat Kanata takut.

"Hinata istrimu?" Tanyanya berani.

"Itu benar. Dia milikku, hanya milikku. Jangan mendekat padanya. Atau kau akan tau akibatnya." Naruto mengencangkan rangkulan lengannya pada leher Kanata sehingga dia tercekik dan meronta.

"Aakkkhhh." Rintih Kanata.

Tubuh Naruto yang tinggi dapat dengan mudah mengangkat tubuh Kanata. Kepalanya seakan terputus saking kerasnya rangkulan Naruto. Boruto yang berada digendongan Naruto tak sedikitpun terganggu karena dia sudah tertidur karena lamanya mencari Hinata. Sedangkan Hinata membulatkan matanya. Apa Naruto gila, apa dia tidak memikirkan dia ada dimana?

PainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang