Naruto belongs only to Masashi Kishimoto
Naruto x Hinata
Angst, Romance, Family
Sebelum dimulai membaca silahkan membuka video opening Naruto yang sekarang. Dari Anly. naruhina banget lagunya. Mereka berdua sangat mempesona di opening ini. So so monggo dibuka.
"Aku akan pulang. Kau urus sisanya. Ada yang harus aku kerjakan dirumah." Ucap Naruto lelah.
Rencananya dia akan pulang sore sebelum matahari terbenam. Tapi karena pekerjaan yang sudah tak tersentuh beberapa hari harus diselesaikannya banyak memakan waktu. Alhasil pukul sebelas malam dia baru dapat menyelesaikan kurang dari seperempat pekerjaan lagi.
"Ah aku belum menyelesaikan urusanku dengan Boruto dan Hinata." Gumam Naruto lemah. Matanya sungguh sangat merah. Karena kelelahan yang menimpanya hari ini, cukup membuat setengah dari tenaganya hilang.
Naruto segera melajukan mobilnya menuju kediamannya.
.
.
."Dia tidak pulang?" Hinata saat ini berada berdua dengan Boruto di dapur. Sudah jam segini, entah kenapa Boruto tak mau tidur dan hanya ingin bermain bersama.
"Boruto. Tou-chan pulang sayang!" Seru suara Naruto tiba-tiba. Suara yang membuat Hinata menegang dan dengan cepat memeluk Boruto. Dia pergi beranjak dan harus segera berlari kekamar mencari perlindungan.
Belum sempat menuju tangga, Hinta sudah dicegat Naruto didepan pintu dapur. Dengan sekuat tenaga Naruto merebut paksa Boruto dari Hinata.
"Kau tidak berusaha membunuh anakku selagi aku tak ada kan." Naruto berbalik menjauhi Hinata. Dan sekarang entah kenapa Boruto menurut tanpa melawan sedikitpun.
.
.
.Malam tadi berjalan tanpa ada perdebatan dan tak ada tangisan memberontak dari Boruto. Semua aman terkendali. Tapi Hinata tak bisa tidur. Dia kesepian tanpa Boruto yang tidur disampingnya. Dan dia sebelum matahari terbit sudah berdiri didepan pintu kamarnya menanti Naruto keluar dari kamarnya.
Dan sekarang pukul enam pagi. Tak biasanya jam segini Boruto belum bangun. Apa yang dilakukannya? Hinata terus mondar mandir menanti kepastian dari suami dan anaknya.
Cklek
Naruto muncul sambil menggendong Boruto yang nampak masih terkantuk.
"Apa yang kau lakukan?" Naruto memandang Hinata heran.
"Aku menunggu Boruto. Biar aku yang menjaganya hari ini." Hinata mencoba menyentuh kaki Boruto yang terkulai. Tapi dengan segera ditepis Naruto.
"Kau lupa? Aku belum mengizinkanmu dekat dengan Boruto, hari ini aku akan membawanya kekantor." Ucap Naruto dingin.
"Untuk apa? Biarkan saja dia bersamaku. Dia akan melakukan apa disana?" Ucap Hinata mengajar Naruto yang turun meninggalkannya.
Naruto berbalik dan menyerahkan Boruto pada Hinata.
"Boruto lapar. Berikan ASI padanya?." Hinata senang akhirnya Boruto diberikan padanya.
"Kau jangan kemana-mana. Kalau kau kekamar kau pasti tidak akan keluar." Ucap Naruto.
Hinata mengangguk cepat sebagai jawabannya. Dia akan membujuk Naruto nanti agar mau meninggalkan Boruto bersamanya.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pain
FanfictionDipaksa menikah disaat usiaku masih sangat muda, dan diharuskan menghasilkan keturunan untuk keluarganya. Mengapa? Kenapa harus aku.-H Menikahi wanita muda memang membuat adrenalinmu terpacu, gadis SMA, miris juga. -N