Naruto belongs only to Masashi Kishimoto
Naruto x Hinata
Angst, Romance, Family
"Hah hah." Naruto baru saja memasuki restoran tempat dia dan Orochimaru janjian. Diedarkannya semua seisi restoran guna mencari orang bermabut hitam panjang itu. Tak butuh waktu lama untuk dia menemukannya, ternyata Orochimaru duduk manis didekat jendela sambil tersenyum manis padanya. Naruto berjalan pelan menuju Orochimaru.
"Cepat langsung saja pada intinya."
"Duduklah terlebih dahulu, wajahmu kelihatan lelah. Pesanlah minuman untukmu, pesan apa saja. Nanti aku yang membayar." Ujar Orochimaru sambil menyesap minuman yang sudah tersedia didepan mulutnya.
Naruto yang sudah lelah berdebat hanya menurut dan duduk manis didepan Orochimaru.
"Aku yakin terjadi sesuatu pada kau dan Tuan Himura. Biar aku tebak. Pasti dia meminta istri cantikmu itu?" Naruto seketika n=membek. Dari mana dia tahu.
"Permintaanku sama dengannya." Ucapnya serius.
"Apa maksudmu?" Tanya Naruto tak sabar.
"Kau jangan pura-pura tak mengerti maksudku. Aku ingin menjadikan istrimu itu istri keempatku. Aku sama halnya seperti Tuan Himura. Aku tertarik padanya. Kupastikan setelah kau bercerai dengannya ia akan menjadi milikku." Ucapnya mantap tanpa mengabaikan tatapan tajam Naruto padanya.
"Aku sudah mempunyai feeling kau akan mengatakan hal yang sama." Naruto melipat tangannya diatas meja. Menggenggam gelas putih tempat minuman untuknya yang baru saja datang. Ditatapnya nyalang Orochimaru yang menatap remeh dirinya.
"Kau ingin memberikan seluruh investasimu padaku? Keh aku yakin kau tau jawabanku?"
"Aku akan mendapatkannya apapun yang terjadi kelak." Naruto membulatkan matanya, dia tau betul bagaimana kesungguhan dari Orochimaru. Dia tak sanggup kehilangan Hinata, dia sama sekali tak memikirkan untuk berpisah dengannya, bahkan dia sama sekali tak mengingat akan pejanjian sebelum pernikahan. Saat ini Tsunade tak ada bersamanya, dia tak akan membiarkan Tsunade kembali mengendalikannya.
"Apa Tsunade yang memberitahumu?" Tanyanya datar.
"Apa maksudmu?" Jawabnya pura-pura tak mengerti.
'Aku tak akan lupa memberikan sesuatu pada situa bangka itu.' Batin Naruto.
"Jadi bagaimana? Aku sangat mengharapkan kau menyetujui permintaanku ini." Pintanya.
"Kau, dasar manusia tak berguna. Apa wanitamu tak cukup menghilangkan nafsu bejatmu. Asaltau, aku tak akan memberikan wanitaku padamu. Aku tak akan bercerai dengannya. Tak ada yang bisa memilikinya selain aku, sekalipun itu penguasa di negeri ini, aku tak akan memberikannya pada siapapun." Naruto menghancurkan gelas dalam genggamannya sekali remas. Sehingga tumpahan air itu mengenai paha Orochimaru. Naruto mengambil salah satu pecahan kaca dari gelas tersebut dan mengarahkannya pada leher Orochimaru. Dia sama sekali tak menghiraukan para pelayan yang langsung menggerumuninya. Sedikit darah keluar dari leher Orochimaru, tetapi itu tak menggetarkan Orochimaru untuk mengancam Naruto mengambil Hinata darinya.
"Tuan, apa yang anda lakukan?" Tanya manager restoran yang baru saja menghampiri mereka.
"Anda akan saya laporkan kepolisi karena anda membuat keributan disini." Tambah Si manager.
Naruto menatap satu-satu orang-orang yang memandang dirinya seperti pencuri rendahan. Lalu dia beralih memandang kembali pada Orochimaru. Mata seperti ularnya memandang sama seperti mereka memandang dirinya. Naruto melepaskan cengkramannya pada leher Orochimaru. Dia pergi begitu saja setelah para kerumunan memberi jalan padanya. Lebih baik mengalah dari pada masalah bertambah runyam tapi akan dia pastikan Hinata tidak akan menjadi milik orang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pain
FanfictionDipaksa menikah disaat usiaku masih sangat muda, dan diharuskan menghasilkan keturunan untuk keluarganya. Mengapa? Kenapa harus aku.-H Menikahi wanita muda memang membuat adrenalinmu terpacu, gadis SMA, miris juga. -N