"Pagi sayang? Lagi apa kamu? Apakah semuanya baik-baik saja? Kenapa kamu tidak membalasnya? Apa kamu sudah bosan terhadapku? Apa kabarmu? Oh iya aku mencintai mu." Aku masih terus saja mengusap-usap foto yang terbingkai indah itu sembari terus berceloteh ngaler-ngidul.
Di dalamnya terdapat seorang perempuan yang tengah tersenyum sembari mengangkat salah satu tanganya, ia sangat manis. Sungguh-sungguh sangat manis.
Ku helakan nafasku.
"Sudah pagi lagi." Gumamku sembari menyimpan pigura itu di atas nakas seperti biasanya lagi.
Aku adalah Adfan, yang selalu di sebut si Cassanova sialan oleh Myshea dan juga aku adalah teman baik dari seseorang yang agung, yayaya dia memang sangat agung.
Dan kedua pasangan itu selalu saja menggangguku. Entah itu untuk menemaninya entah itu untuk menyelidiki entah itu untuk segalanya pasti kalau ada masalah, Aileen maupun Myshea pasti mencariku. Kasihan sekali sebenarnya nasibku ini.
.
Aku menemukanya! Setelah sekian lama aku mencari dan menunggu akhirnya sekarang dia kembali, meskipun iyu masih perkiraanku tapi aku sangat yakin dengan feelingku ini
Tadi malam Myshea sedang berkeluh kesah di pub. Tempat nongkrong aku dengan Aileen dan kebetulan Aileen juga sedang berada di sana tanpa sepengetahuan Myshea, bukan minum ataupun merokok yang dia lakukan tapi ia hanya sekedar menyalurkan hobbynya kalau kami sudah bertandanh ketempat ini dan dia selalu dan pasti meninggalkanku di dalam kerumunan wanita-wanita yang gede anunya.
Dan kebetulan saat aku sedang di goda oleh beberapa wanita sexy itu Myshea melihatku, hingga sebutan itu tercipta dan masih berlaku sampai sekarang. Dasar Cassanova brengsek, dan itulah satu kalimat yang selalu menyejukan hatiku.
Myshea menceritakan kalau Aileen sudah berselingkuh dengan wanita yang lebih muda, tinggi, putih dan bla bla bla tapi satu yang terbayang di benatku kala mendegar semua tuturkata Myshea. Wanitaku, ya aku membayangkanya karena 99% apa yang di katakan Myshea itu menunjukan kalau yang tengah bersama dengan Aileen itu wanitaku, pujaan hatiku, penggenap hidupku, separuh nafasku dan inti dari hidupku.
Aku memang bersalah karena sudah lancang mengambil yang bukan hakku darinya, tapi itu sudah lama bahkan sudah lebih dari 5 tahun, apa waktu segitu belum bisa membuat seseorang untuk move on ?
Bahkan kalaupun iya dia mengalami benjolan di perutnya itu pasti ia meminta pertanggung jawaban dariku, tapi ini? Sekedar untuk mengangkat telpon dari ku saja ia terlihat enggan.
Waktu itu, setelah kejadian itu aku benar-benar tidak sadar karena telah melakukan hal itu kepada anak SMA yang meskipun sudah akhir tapi itu untuk yang pertama baginya. Sungguh aku tak menyesal telah melakukan itu.
Dan jangan bilang juga itu yang pertama bagiku karena hal itu sangat salah besar, meskipun keluargaku itu sangat ketat dalam hal pengamanan apalagi dalam hal adat-mengadat ya maksudku keluargaku masih menjungjung tinggi nilai tradisional yang harus di terapkan di kehidupan kami
Tapi, berbeda denganku, aku mana mau harus memakai belangko setiap hari di kepalaku dan juga memakai sarung yang sangat tidak nyaman di tubuhku, ini zaman udah berubah dan aku adalah salah satu dari sekian miliar orang yang mengikuti perkembangan zaman, bukanya aku meninggalkan Tradisiku, tidak, tidak sama sekali tapi aku hanya mematuhinya di kala-kala tertentu. Ya contohnya kalau ada Kanjeng Mami bertandang kerumahku aku harus di wajibkan dan kudu memakai sarung belangko beserta bajunya, ribet memang tapi aku harus menghormatinya setidaknya beliau sudah mau menyumbang zigotnya untuk rela membuat aku sebagai anaknya.
Ya walaupun begitu, mau di sebut sekeras atau se ketat apapun aturan di keluargu tapi tetap aku memang sudah tidak perjaka lagi semenjak kelas 2 SMA.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHENILFA [COMPLETED]
RomanceMereka memang gila. Sue Dan semacamnya. Akhseen sedari dulu membiasakan dirinya untuk slalu melestarikan adat istiadat. Seperti nama panggilan daerah dan dengar dia sangat bodoh tak seperti Abangnya. Adfan, dia sangat menyukai wanita itu hingga bebe...