Lom revisii:*
Sendirian di kala sepi, merenung sembari menyeka air mata yang tiba-tiba mengalir.
Ruangan ini sangat sepi, sunyi, dan gelap. Gambaran-gambaran masalalu terekap jelas di benaknya, dimana dia sedang tertawa, memaksa bercerita dan hal lainya yang sangat membekas di hatinya.
“Apakabar dirinya?” ucap gadis itu sembari membayangkan senyuman pongah lelakinya.
“Apa dia baik-baik saja? Ahh semoga dia mendapatkan yang terbaik.” Lagi-lagi Akhseen menyeka air matanya seteah mengingat kejadian beberapa hari yang lalu, yang tak sengaja terdengar oleh telinganya. Itu sangat menyakitkan.
“Sayang.” Suara bisik pintu dan di susul oleh suara derap langkah itu langsung membuat mata Akhseen tertutup dengan sempurna.
“kenapa gelap sekali?” tanya seseorang yang baru saja memasuki ruang inap itu.
Klik
Dengan sekejap mata ruangan itu menjadi terang.
“Apakah dia tertidur?” tanya seseorang dan seketika lagi mulai hening.
“Sayang?” suara lembut itu mulai mengalun indah di indera pendengaran Akhseen.
“Eungh,, Mom, Dad ?” ujar Akhseen sembari mengerjap-erjapkan kelopak mtanya, khas bangun tidur.
Pandai sekali dia ber-akting batin Momynya.
“Apakau baik sayang?”
“Lumayan Mom, bagai mana dengan keponakan ku? Dan di mana jagoanku?”
“Ah- Mmm keponakanmu seorang jagoan dan Aakil-“ wanita berumur itu langsung menengok ke arah suaminya yang sedari tadi hanya bungkam melihat keadaan putri satu-satunya itu.
“Dad-“ ujar Momy Akhseen.
“Ah- kenapa sayang?”
“Aakil dimana Dad?”
“Ah anak nakal itu, eum. Dia sedang bersama Papanya.” Ujar Dady Akhseen dan Akhseen langsung membulatkan matanya, kernyitan mulai penuh di jidat Akhseen.
“Dia sedang bersama Abang kamu sayang.” Ralat Momynya itu, Akhseen mulai mengangguk pasalnya ia sudah tak ada tenaga lagi walau hanya untuk berekspresi.
“Kamu istirahat ya sayang, besok kamu ada kemo kamu harus kuat. Dad sama Mom ada di sini.”
“Kalian pulang saja.” Titah Akhseen.
“Dan meninggalkan Princess cantik kami sendirian di sini, yakin?” lanjut Dad Mahesh.
“Meninggalkan putri Momy di rumah sakit tempat yang paling di takutkannya sendiran, big no sayang.” Mom Mahesh menimpali dan ia langsung mengecup kening putrinya itu yang tengah ersenyum sembari menutup matanya.
Setelah itu kedua orang itu langsung berttapan menyalurkan rasa sedih yang sedari tadi di tahan oleh masing-masing.
.
“Ayu tau, Mas tidak meginginkan pernikahan ini. Kalau Mas ingin, Ayu tak apa kalau Mas menolak pernikahan ini.” Adfan langsung mengernyitka kedua alisnya, tak menyangka akan mendengar perkataan yang menjuruh untuk menolak pernikahan yang akan di lakukanya 2 hari lagi.
“Apa kamu sedang bercanda Yu ?” tanya Adfan menatap perempuan yang ada di hadapanya.
“Tidak, tidak sama sekali, Ayu sadar selama ini telah bertindak bodoh untuk sekedar mendapatkan perhatian dari Mas tapi Ayu selalu tak mendapatkan hal itu dan itu sangat menyakitkan.” Ayu langsung menundukan kepalany memilin jari jemarinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
SHENILFA [COMPLETED]
Roman d'amourMereka memang gila. Sue Dan semacamnya. Akhseen sedari dulu membiasakan dirinya untuk slalu melestarikan adat istiadat. Seperti nama panggilan daerah dan dengar dia sangat bodoh tak seperti Abangnya. Adfan, dia sangat menyukai wanita itu hingga bebe...