Lom revisi XD
Beberapa jam yang lalu...
Seorang anak yang baru saja turun dari mobil mewah di pekarang rumah yang sangat ramai.
Dia langsung di tinggalkan oleh seseorang yang berjas formal, besar, dingin dan menakutkan.
Anak itu langsung mengucek sebelah matanya khas seorang anak baru bangun tidur, ia celingukan. Kepalanya bergerak kekanan dan kekiri, mencoba mengenali suasana tempat yang sekrang tengah di tempatinya.
Sekelebat udara sejuk mulai menyengat kedalam baju tidurnya.
Ya, mulai entah dari kapan Aakil mulai menyukai baju-baju bermotif, bergambar yang khas dengan gambar anak-anak pada umumnya.
Kenapa ia tak pernah menggunakan jas dan segala macamnya? Ya, karena Aakil mulai merasa risih karena teman sebayanya tidak ada yang berpenampilan seperti dirinya yang selalu terlihat pormal dan rapih dimana ia berada.
Ia mulai memeluk dirinya sendiri dan tatapannya mulai teralihkan terhadap bangunan yang ada di hadapanya.
Itu rumah, rumah yang sangat besar dan juga dengan pagar yang sangat besar.
Aakil mulai berjalan menggunakan kaki kecilnya, di pegangnya pagar besi itu yang sangat terlihat besar di tangan munyil Aakil.
Rasa aneh mulai menyeruak di dalam hatinya, takut, dan gelisah mulai menyelimuti dirinya.
Langkahnya semakin mendekat kearah pintu utama yang anehnya di sana tak terdapat satupun penjaga atau satpam yang menghentikan langkah anak kecil itu.
Suara bising mulai menyeruak di indera pendengaran Aakil, anak itu langsung menghentikan langkahnya kala pendengaranya mendengar seorang teriakan ibu-ibu dari dalam.
Kepala Aakil mulai nampak dari pintu utama, mencoba melihat apa yang tengah terjadi di dalam.
“Ya Tuhan, ya Tuhan, kenapa jadi begini. Kenapajadi ada dua?” prustasi seseorang yang tak di tanggapi oleh semua orang yang di sana.
“Kamu mau nya dengan siapa Yu, ayo sekarang putuskan, jangan buat malu keluarga kita.” Ujar suara menggelegar itu langsung membuat Aakil tersentak.
Seketika suara deru mobil terdengar di indera pendengaranya, dengan gesit anak itu bersembunyi di balik guci besar yang ada di pojokan.
“Papa?” gumam anak itu yang hampir saja mau keluar dari tempat persembunyianya, kalau ia tak melihat Papanya itu turun dengan siapa.
Anak itu langsung bergidig. Kala melihat ibu-ibu yang m=lumayan menor tengah menggandeng Papanya.
“Apakah para wanita di tempat ini harus berpenampilan seperti badut ?” gumam Aakil sembari memperhatikan langkah Papanya yang sedikit mulai sedikit memasuki rumah.
Aakil mulai membulatkan matanya kala matanya melihat Papanya yang kena tampar oleh seseorang menor dengan jenggulan unta di kepala belakangnya.
“Baik Adfan, kau sudah membuat Mami menanggung kerugian.”
“Ah- m-maafkan kami Nyonya, kami janji, kami akan membayar semua tagihan dan pengeluaran yang telah kami bebankan kepada kalian.” Ujar suara tua itu.
Dan seketika otak kecil Aakil mulai menangkap apa yang tadi malam di bicarakan dengan Unclenya Aileen.
“Jadi, permainan ini yang Uncle katakan padaku?” gumam anak itu “ Ini sangat gampang, bahkan aku sering melakuknaya dengan teman baruku disini.” Gumam anak ini.
Pertama, Aakil mulai keluar dari persembunyianya ketika itu juga suara Adfan mmulai menyeruak dan lagi-lagi suara tamparan keras itu terdengar sangat pekik di telinga Aakil.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHENILFA [COMPLETED]
RomanceMereka memang gila. Sue Dan semacamnya. Akhseen sedari dulu membiasakan dirinya untuk slalu melestarikan adat istiadat. Seperti nama panggilan daerah dan dengar dia sangat bodoh tak seperti Abangnya. Adfan, dia sangat menyukai wanita itu hingga bebe...